CH4

2K 54 18
                                    

Yee....... akhirnya aq bisa posting juga, walaupun agak ragu dengan chapter ini.....  

Selamat membaca...... 

(sembunyi balik meja karena kelamaan update, garuk-garuk kursi cari inspirasi) 

------------------------ >_< ---------------------- 

Ao's pov  

Kupandangi handphoneku, melihat layarnya dengan tidak sabar. Berharap Mecha, teman mailku selama seminggu ini akan cepat membalas mailku. Sesekali aku melirik kearah kamar Haru yang berada tepat didepan balkonku yang kini kosong dan gelap. Bukan hal yang aneh karena dia sering terlambat pulang ketika junior high dulu, namun kini ketika kami satu sekolah, aku penasaran kemanakah Haru?.  

Aku menggeser pintu balkonku dan melangkah keluar, angin malam musim semi langsung menerpaku. Sesekali kulihat kearah jalan berharap Haru sudah ada dijalan dan melambaikan tangannya seperti biasanya. Berkali-kali aku mengirim mail dan meneleponnya namun Haru sama sekali tak mengangkat dan membalasnya. Berbeda ketika dia di junior High dulu yang akan selalu membalas mail dan juga teleponku. Ketika rasa khawatirku rasanya mulai menggunung dapat kulihat bunga Daisy ku yang kini sedang berbunga, memperlihatkan bunga kecil warna biru kecil, bunga kesukaan Haru. Aku mulai tenang 

Perhatianku langsung teralihkan ketika handphoneku berbunyi memperlihatkan notif mailku. 

kamu terlalu sibuk dengan tetangga anehmu itu (maaf) tapi melihatmu khawatir dengan hal kecil membuatku sedikit jengkel -Mecha 

Haru itu remaja yang rasa penasarannya tinggi, apalagi dia cowok tak perlu kamu khawatirkan -Mecha 

Aku tersenyum membaca balasan dari Mecha. dari mailnya, sepertinya dia seseorang yang bersemangat. Membuatku tidak segan untuk berbicara banyak hal dengannya .dan mungkin nanti aku bisa meminta pendapatnya tentang keanehan Haru. 

Aku kembali menguap dan rasanya mataku sudah sangat berat. Namun ketika kulihat kasurku yang dingin tanpa aroma Haru aku menjadi ketakutan untuk tidur. Jadi tanpa menunggu lebih lama lagi aku pergi kekamar Haru untuk emngambil jumper cokelat kesayangannya. Jumper cokelat yang penuh oleh aroma Haru, rupannya ketika aku pergi kekamar haru dan melihat kasurnya aku sudah mengantuk sekali sehingga tanpa sadar aku tertidur di kasur Haru . 

Aku membuka mataku, terbangun tiba-tiba ditengah malam sudah menjadi kebiasaanku. Semenjak aku terlalu sering diganggu oleh mimpi buruk. Ketika kulihat kearah bawah dapat kulihat Haru tidur diatas futon terlihat begitu tenagn,  

"haru....." aku mengguncang-guncangkan badannya 

"mmmf" sahutnya dengan suara yang terdengar lelah 

"kamu baik-baik saja?" tanyaku yang langsung aku sesali, entah mengapa aku merasa pertanyaan ku begitu bodoh namun dapat kulihat Haru membuka matanya 

"maksudku.... kamu sama sekali gak membalas mailku dan menjawab teleponku... " ujarku cepat  

Haru hanya menjawabnya dengan tersenyum kemudian mengangguk. Aku mungkin bisa berpura-pura kalau ini semua tiddak membuatku khawatir tapi dengan sikap Haru yang seperti orang lain ketika disekolah membuatku merasa menjauh darinya. 

Haru menutup matanya erat-erat sebelum akhirny amembukanya dan menatapku. Namun kemudian membenamkan wajahnya ke bantal, "apakah sekarang sudah pagi?" kudengar suara Haru yang berat dan terdengar lebih serak dari biasanya. 

"belum.... aku cuma terbangun" jawabku sambil membenarkan selimut Haru "ayo tidur lagi.." ujarku lembut 

Haru langsung bangun dan duduk di futonnya menatapku khawatir "kamu mimpi buruk?" tanyannya sambil menggenggam tanganku, dan mengelus puncak kepalaku. Menenangkanku . "gak kok.... aku cuman terbangun saja" jawabku sambil menatapnya dan tersenyum 

Childish Boys Next DoorWhere stories live. Discover now