(s)ay...ang || KookV

(s)-1

Langkah kakinya tergesa bahkan sampai berlari setelah melewati gerbang kampus.

"Hei kamu, berhenti!" Sontak kakinya berhenti. Mematung saja sampai orang yang tadi memanggil berada di depannya. "Sudah jam berapa sekarang? Kesiangan, ga tahu jadwal atau malas ikut ospek?"

"Anu kak, maaf saya tadi-"

"Dim, lu ke lapangan aja. Dia biar gue yang urus!" Kata yang lain dan diangguki oleh lelaki yang pertama. Setelahnya dia menelisik tubuh si mahasiswa baru yang ada di depannya. "Hari pertama sudah telat? Dan-" kepalanya menggeleng saat mendapati ada yang tidak beres di bawah sana.

Dia berjongkok, melepaskan tali sepatunya dan memberikannya kepada lelaki yang sedari tadi menatapnya bingung. "Sudah dibilang pakai tali warna hitam, kenapa kamu pakai warna putih? Sekarang pakai dan langsung ke lapangan!"

Si maba tersenyum dan mengambil tali sepatu itu. "Makasih kak." Matanya lantas lebih fokus pada nametag senior yang sudah berbaik hati padanya. "Makasih kak Gilang!"

Anggukan dari Gilang membuatnya meneruskan langkah lagi. Namun dia kembali dicegat oleh seseorang yang sudah berdiri dengan tegap, membawa pentungan, peluit juga alat komunikasi di pinggang nya.

Dia mendekat, menarik papan karton yang terkalung di depan dada - berisi informasi si maba. Membacanya dengan teliti.

"Radhika Taehyung Aydan Putra."

Lalu pulpennya dia keluarkan dan menggambar sebuah bintang di kertas karton itu.

"Telat datang." Lagi, dia menggambar bintang. "Tidak memakai perlengkapan yang sudah ditentukan."

"Tapi kak, saya tidak melanggar perlengkapan." Ditunjukkan nya tali sepatu berwarna putih. "Saya hanya belum memasangkan nya saja."

"Saya tidak menerima alasan apapun. Dan ingat, kalau kamu dapat 5 bintang, tahun depan silahkan ikuti ospek lagi. Sekarang, cepat ke lapangan!"

Taehyung mendengus kesal. Dia berlari menuju lapangan sambil terus menggerutu.

"Kenapa kakak itu menyebalkan sekali sih! Siapa tadi namanya ya di nametag, oh Akas. Kak J. Akas Romero. Huh, menyebalkan!"