Chapter 4

6.1K 248 55
                                    

Maaf kalau ketemu typo yang berterbangan.....
maklum penulis yang satu ni suka typo...
apa lagi kalau lagi kambuh...pasti akan ada banyak kalimat kalimat tak jelas.
maklum,keybord dari fon aku kadang suka eror,ketika klik spasi,kalimatnya jadi berubah drastis...
😠sangat menyebalkan...


Sebelumnya....

kaizo mengangkat teh yang masih hangat dan meminumnya sedikit, setelah meminumnya dan meletakkannya kembali ke meja "Adik aku sekarang sudah baik baik saja,dan sekarang adik aku masih ada di dalam kamarnya"

laksamana menyilangkan tangannya di dada "bagus lah."

kaizo "Jadi apa perkembangan yang laksamana dapat dari planet tempat tinggal aku?"

..................................

laksamana diam menutup mata sebentar terus menghela nafas dan membuka mata kembali "setelah lama mencari akhirnya kami sudah menemukan ayah dan ibu kau,dan rumah tempat tinggal kamu sekarang sudah benar benar hancur,tidak ada yang tersisa akibat ledakan.
sepertinya setelah aku mengalahkan Borara,dan menyelamatkan kamu berdua pergi meninggalkan planet kamu,Borara itu sudah memiliki rencana tersendiri, kalau misi dia gagal dalam merebut Power Sphera EnerBot,dia akan meledakkan tempat tinggal kamu,untuk membalaskan dendam.Juga,
dari informasi yang aku dapatkan kami tidak menemukan tanda tanda keberadaan si Borara."

Kaizo terkejut setelah mendengarkan cerita dari laksamana "Berarti masih ada kemungkinan bahwa Borara masih hidup?,
lalu bagai mana keadaan ayah dan ibu aku? "

Laksmana "Memang benar,Kemungkinan terbesar adalah bahwa Borara masih hidup.
Tapi kami tidak menemukan jejak dari Borara.
Kalau Ayah dan ibu kamu,kami sudah membawanya ke tempat yang aman sebelum ledakan itu terjadi,tetapi belum lama setelah ledakan itu ibu ayah kamu sudah tidak sanggup buat bertahan dan kami tidak bisa berbuat apa apa karena luka ayah dan ibu kamu sudah terlalu parah untuk diobati.
sekarang ayah dan ibu kamu sudah di makamkan di sana"

Kaizo menundukkan kepala merenungi masalah yang dihadapi sekarang.
memikirkan apa yang akan terjadi setelah kehilangan tempat tinggal dan ayah juga ibu .

Kaizo berbicara pada diri sendiri "Ternyata Apa yang di katakan adik ku ternyata benar,bahwa ibu dan ayah sudah meninggalkan kita berdua."

fang memberitahu kaizo tentang ibu dan bapa nya telah meninggal dan itu sebelum ledakan itu terjadi.

Laksamana meminum teh yang sudah hangat terus memakan biskuit yang ada di meja.
laksamana maskmana sebenarnya masih mempunyai satu hal yang perlu dia bagitau ke kaizo yaitu sebuah amplop yang berisikan surat,cuman amplop itu belum saatnya untuk di berikan ke Kaizo.

Mitsuki yang meminta bahwa surat tersebut di berikan ke Kaizo pada saat yang tepat.
surat itu di tulis oleh mitsuki sendiri.
amplop surat tersebut agak kotor dan ada noda darah di tepi amplop itu ,karena Mitsuki membawanya saat sebelum ledakan yang menghancurkan rumahnya itu terjadi.
Suki berusaha melindungi surat itu agar tidak rusak dan berharap nantinya ada yang mau memberikannya ke kaizo.

surat tersebut di tulis sebelum kejadian itu berlaku kepada mereka semua,
ibunya kaizo menulis surat itu agar ketika sesuatu saat ketika ajalnya datang tiba sebelum saatnya mengungkapkan rahasia ke kaizo,surat tersebut dapat memberitahu dan menjelaskan kaizo tentang permintaan terakhirnya dan rahasia yang selama ini haruto dan mitsuki
(ayah dan ibu kaizo dan fang) sembunyikan.
Demi melindungi fang dan juga power sphera,Kedua orang tua kaizo sanggup berkorban,walaupun nyawanya sendiri yang akan menjadi taruhannya.

Fang adik Ku TersayangWhere stories live. Discover now