Sweet Bad Boy ; Taeyong X You [SELESAI] ✓

48 - Keputusan

Ceklek

Drak

Y/n membuang napas pelan ketika sudah berhasil masuk ke dalam rumah. Mengerjapkan matanya yang terasa perih. Mengusap air matanya yang lagi-lagi keluar. Mata sudah bengkak dan merah, tapi rasanya masih ingin terus menangis.

"Loh dek? Baru pulang?"

Y/n mendongak, menatap Jaehyun yang sekarang sedang berdiri di hadapannya dengan sebuah cemilan di tangan kiri dan hp di tangan kanan.

"Eh? Lo abis nangis dek?"

Jaehyun terkejut ketika menyadari mata adik sepupunya yang membengkak dan merah.

Bukan tersenyum, tetapi Y/n malah kembali menangis yang membuat Jaehyun semakin panik dan bingung dengan apa yang terjadi pada Y/n. Ia mendekat, untuk mendekap erat Y/n. Tetapi Y/n malah langsung lari ke kamarnya. Menutup pintu dengan kasar, lalu menguncinya.

Y/n menjatuhkan tubuhnya di atas kasur. Ia menangis kencang.

(Contoh ilustrasi nya)

Tidak pernah Y/n merasa sesakit ini. Bahkan tangisan saat prank ulang tahunnya waktu itu tidak sebanding dengan yang ini. Ini lebih sakit. Ia tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa yang harus ia katakan pada Taeyong. Dan keputusan apa yang harus ia ambil.

Masalah ini, benar-benar menyiksa Y/n maupun Taeyong.

Di samping itu, Jaehyun segera menghampiri kamar Y/n. Ketika akan masuk, ternyata tidak bisa karena di kunci. Lantas saja Jaehyun menggedor pintu kamar Y/n agak kencang sambil berteriak.

Duk! Duk! Duk!

"Dek!! Buka pintunya!!!"

Duk! Duk! Duk!

Tak ada sahutan, sedangkan Jaehyun masih terus sibuk menggedor pintu itu.

"Dek!! Buka dek!! Lo kenapa??!!!"

Duk! Duk! Duk!

"Wah! Gak bener ini mah. Gue kudu telepon si Taeyong!!"

°°°

Taeyong terduduk di kasurnya. Pandangannya kosong. Jantungnya seakan tak berdetak, juga tubuhnya yang terasa lemas.

Flashback on

"Apa??? Sehun???"

"Iya nak. Sehun."

Taeyong mengernyitkan dahinya. Ia masih belum paham. Apa kaitannya Sehun dengan Y/n?

"Papa udah coba minta bantuan kepada temen-temennya papa. Tapi gak ada yang sanggup bantu. Akhirnya, kami coba ke temennya mama yang notabenenya salah satu pemilik perusahaan besar di Korea. Kekayaannya sama seperti kekayaan kita. Kami datang ke sana, tapi kami malah bertemu dengan anaknya. Dia bilang dia adalah teman kamu, namanya Oh Sehun. Keputusan di alihkan pada Sehun. Dan Sehun setuju untuk bantu kita dalam mengatasi masalah ini. Tapi dengan satu syarat. Yaitu kamu harus putus sama Y/n dan biarin Y/n jadi milik dia."