17

129 43 9
                                    

Telah aku alami segala hal menyakiti hati hingga membuatku menangis tersedu dalam kesedihan. Terpuruk dalam luka lalu berakhir dengan rindu tanpa balasan. Telah aku alami semua itu. Dan, sungguh. Itu menyakitkan.

Lalu, apa aku masih bisa berdiri dengan kedua kakiku disaat hati hancur bersama duri penghianatan?

Tentu aku bisa. Aku bisa berdiri.

Berdiri dengan kokoh, seolah tak akan goyah jika badai datang menghantam atau gulungan ombak yang mengikis.
Aku masih akan tetap berdiri. Berdiri membuktikan bahwa aku dapat bediri di tengah luka yang menganga di sudut hati terdalam.

Luka yang entah siapa pelakunya dan kapan akan sembuh. Luka itu menyayat seluruh hatiku, mematikan segala rasa yang ada hingga ku pastikan hati ini telah mati rasa.

Tak akan ada niatan untuk memulai cinta baru. Tak akan ada. Karena yang ku rasa saat ini, aku takut. Terlalu takut dengan semua luka baru yang siap memporak poranda hatiku yang sejatinya belum sembuh dengan luka lama.

Ketakutan itu semakin menguat kala aku bertemu seseorang, mengenalnya secara dekat dan ketika seseorang itu mengutarakan perasaannya padaku. Saat itu, rasa takut ini membuatku ingin berlari. Berlari sejauh yang ku bisa.

Aku takut. Terlalu takut untuk kembali jatuh cinta dan berakhir dengan luka yang menyayat hati, lagi.

–Eka

storyeka_ terima kasih atas karyanya.

MITAMORFOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang