Prolog

2K 222 29
                                    

- Serangan Kejutan dari Mama

"Aku udah lama suka sama kamu."

"Apa?" Akhirnya suara Bara keluar juga.

Wajah gadis berponi itu masih datar. "Kak Bara nggak denger?"

"Sebentar," Bara berjeda, mengintip kalender di ponselnya. "April mop udah lewat."

"Aku serius, Kak," ulang gadis itu.

Dari raut wajahnya, Bara sama sekali tidak bisa menebak dia serius atau bercanda. Karena dia terkenal dengan sebutan 'Si Tanpa Ekspresi'.

Jari-jari Bara menggaruk kepala. "Jadi lo pengen jadi pacar gue?"

"Enggak," jawabnya mantap.

Bara bingung menanggapinya. Bibirnya terbuka, lalu tertutup lagi. Rasanya ingin memaki, tapi ditahan. "Anak SMP mendingan pulang aja sana, udah mau maghrib."

"Aku udah lulus. Minggu depan masuk sekolah Kakak."

"Iya, iya." Bara memberikan sebatang cokelat padanya. "Nih cokelat, buat nyumpel mulut lo biar nggak ngomong aneh-aneh lagi."

Setelah menerima, gadis itu menatap Bara lurus-lurus. "Tapi Kak, aku serius suka sama kamu."

"Yaudah, trus lo mau gue nanggepin kayak gimana?" Bara mulai kesal.

"Aku maunya Kakak nolak aku."

Bara 🎀 Hana

"Biar aku bisa move on."

Bara masih ingat jelas percakapannya dengan Hana sore itu. Jawaban dia aneh sekali, ya, kan? Mana ada orang yang ingin ditolak? Bukankah seseorang lebih bahagia jika cintanya bersambut? Apalagi dia seorang perempuan. Butuh keberanian besar untuk menyatakan cinta terlebih dahulu.

"Sial, bikin nggak fokus aja nih."

Bara membanting stick PS-nya lalu keluar kamar mencari camilan. Baru membuka pintu, aroma masakan menyambut indera penciumannya. Nasi goreng seafood. Kesukaannya.

"Mama tumben masih bangun? Masak pula." Bara duduk di pinggiran kasur depan TV.

Rumah mereka kecil. Hanya ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur yang menyatu dengan ruang keluarga dan ruang makan, serta ruang tamu yang hanya disekat dengan lemari kaca. Teras depan digunakan untuk jemuran dan parkir motor Bara.

"Mama belum bilang Bara, ya? Hari ini kita ada tamu."

Manik Bara beralih dari siaran sinetron favorit ibunya. "Siapa?"

"Anak sahabat Mama," Ibunya meletakkan tiga piring di meja makan dan mulai membagi nasi gorengnya. "Sebentar lagi dia dateng, dan kamu harus cepet-cepet beresin kamar."

"Seumur-umur belom pernah ada yang masuk kamar Bara selain Mama, tau. Ngapain juga."

"Tapi Bar, dia kan mau tidur di kamar kamu."

Bara menatap dengan wajah horor. "Nggak mau ah, Ma!"

"Masa kamu tega biarin perempuan tidur di depan TV?" Ibunya melirik kasur yang sengaja diletakkan di sana untuk menonton sambil rebahan.

"Mama lebih tega lagi, biarin aku tidur sama dia!" Bara tanpa sadar meneriakkan pikirannya.

Ibunya memukul lengan Bara. "Pikiranmu ya, ngeres banget!"

"Tapi, Ma—"

Kalimat Bara tidak keluar karena suara ketukan pintu. Mendengar ibunya langsung mewanti-wanti agar Bara menjaga sikap, dia paham kalau perempuan itu datang. Bara hanya bisa menghela napas dan berusaha kabur ke kamar. Namun tertahan karena suara riang ibunya yang mengobrol dengan orang yang dibicarakannya tadi.

"Bar, kenalin nih, anak temen Mama. Namanya Hana."

Sialan. Emang nama Hana itu se-pasaran itu? Rutuknya dalam hati.

Ketika membalikkan badan, Bara melongo lebar. Bukan hanya namanya yang sama, tapi penampilan dia sungguh mirip dengan perempuan yang menembaknya! Bukan 'mirip' lagi, tapi sepertinya... dari ekspresinya yang minim, sepertinya dia....

"Halo, Kak Bara."

Lagi-lagi Bara speechless di hadapan gadis itu.

"Loh, kalian udah saling kenal?" celetuk Ibu Bara ketika melihat ekspresi mereka berdua tampak tak asing dan terkejut. Tentu saja, hanya Bara yang benar-benar terbaca. Hana tampak biasa saja, hanya matanya yang melebar sedikit. "Kalo gitu Mama lebih enak dong ngomongnya."

Fokus Bara teralihkan penuh pada ibunya. Mama nggak lagi main jodoh-jodohan, kan?!

"Mulai besok dia akan tinggal di sini, Bar. Baik-baik ya sama Hana."

Itu malah lebih parah. Bara mengembuskan napas panjang.

» sampai bertemu di part selanjutnya! «

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

» sampai bertemu di part selanjutnya! «

Jakarta, 21 Oktober 2019.A/N: Yay, finally cerita baruuu! Tenang, cerita yg belum selesai akan tetep lanjut walau slowupdate. Yang nggak sabar mungkin bs nunggu sampe ending baru baca, hehe. Gimana bagian pertama dr cerita ini? Sebenernya udah agak lama juga sih mengendap di laptop... Sampai akhirnya berani publish cerita lagi di wattpad. Semoga suka!

That Girl, HanasyaWhere stories live. Discover now