It's all right

1.3K 93 47
                                    

Seoul~

Taeyong berjalan-jalan kedaerah pusat belanja tersohor di korea, dia berencana untuk membelikan sesuatu hal yang spesial untuk sang kekasih yang telah terjalin cukup lama dengannya. Taeyong tidak bisa berhenti tersenyum seperti orang idiot saat manik matanya menangkap barang yang diinginkannya ada dihadapannya

"Aku ingin mengambil pesananku yang tempo lalu atas nama lee taeyong" ucapku pada seorang pegawai cantik yang tersenyum malu-malu padanya

"Ya tunggu sebentar tuan" jawab gadis itu tersenyum ramah

Taeyong hanya tersenyum tipis menangapinya

"Ah ini tuan" gadis itu menyodorkan kotak kecil beludru berwarna hitam yang didalamnya ada sebuah cincin perak yang tengahnya berwarna merah

Taeyong mengambil kotak kecil tersebut dan mengambil cincin perak didalamya, taeyong membalikkan cincin dan melihat kedalam cincin itu yang sudah terdapat tulisan yang diinginkannya, taeyong tersenyum dengan apa yang akan direncanakannya setelah ini

"Terima kasih"

"Sama-sama tuan"

Taeyong segera keluar dengan tangan memegang kotak kecil tersebut dengan jalan angkuhnya, tiba-tiba handphone taeyong berbunyi

*kim doyoung~

"Hyung ibumu sekarang memaksa masuk keruanganmu aku tidak bisa mencegahnya"

"Baiklah aku akan segera kembali"

"Ok"

.
.
.
.
.
.

Mobil mewah berwarna hitam melaju pesat ditengah jalan, taeyong merasa moodnya seketika berubah setelah mendengar ibunya mengunjunginya kekantor bukan apa-apa hanya saja taeyong lelah diceramahi ibunya itu. Taeyong bukannya tidak suka dengan sikap ibunya yang terlalu mengekangnya hanya saja taeyong merasa sudah cukup dewasa untuk memilih kehidupannya sendiri

Setelah mobil hitamnya membelok kekanan terlihatlah gedung tinggi yang merupakan perusahaan milik taeyong yang dikembangkannya dengan kerja kerasnya selama ini, taeyong menyerahkan mobilnya pada kim doyoung asisten pribadinya yang telah menunggunya diluar gedung dan melenggang begitu saja masuk gedung bertingkat mengabaikan sapaan para pegawainya dan bisikan para wanita penggosip

Menekan tombol angka 29 yang menuju tempat ruangan taeyong berada, setelah menunggu beberapa detik taeyong dengan langkah tegas keluar lift dan langsung masuk keruangannya. Taeyong melihat ibunya duduk disofa disebelah meja kerja taeyong

"Kau dari mana saja taeyong?" Tanya ibu taeyong langsung berdiri setelah mengetahui anaknya telah kembali kekantornya

"Jalan-jalan sebentar" jawab taeyong singkat dan langsung duduk didepan ibunya yang telah kembali duduk ketempat semula

"Disaat jam kerja?"

"Apa masalahnya ibu? Aku hanya pergi sebentar"

"Kau tidak menemui lelaki itu kan" itu bukan pertanyaan tapi pernyataan

"Aku tidak menemuinya" jawab taeyong tak ambil pusing

"Ingat taeyong ayahmu terus saja memantaumu kau harus berhati-hati dengan tindakanmu"

"Tidak bisakah ibu tidak membicarakan soal ayah, aku muak ibu" suara taeyong sedikit mengeras dan rahangnya mengatup rapat mendengar kata ayah dari ibunya

"Kau jangan membuat ayahmu marah, kau tau sendiri bagaimana saat ayahmu sedang marah"

"Ibu hanya tidak ingin melihat lagi luka memar disekujur tubuhmu"

ALPOHWhere stories live. Discover now