7. "Kita akan...!" - Yoo Kihyun

228 14 0
                                    

Pagi hari yg cerah dan cahaya matahari masuk lewat celah kecil di jendela.

Sebenarnya Kihyun masih ingin tidur karena belum pernah tidur nyenyak selama ini akibat sibuk kuliah dan kerja sehingga jam tidurnya menjadi berkurang.

"Aku masih ingin tidur! Mengapa berisik sekali?!" Kihyun terpaksa bangun karena terganggu dengan suara gaduh yg bahkan terdengar sampai ke kamar.

Akhirnya Kihyun segera membersihkan diri, untung ada kamar mandi pribadi walau sebenarnya dia mau menikmati pemandian air panas tapi dengan kondisi yg ribut di bawah, membuatnya, mengurungkan niat dan saat telah selesai, Kihyun segera berpakaian.

"Dari mana kimono ini muncul?" Tiba-tiba terdapat sebuah kimono di atas meja. "Perasaan tadi saat aku bangun, kimono ini masih belum ada. Apakah, Hyun Woo atau Hyung Won yg mengantar saat aku sedang mandi?"

Tangannya meraba kimono yg berwarna biru langit tersebut. Kainnya terasa sungguh halus dan lembut. Dia akui bahwa kimono yg dikenakan kemarin, juga punya bahan yg sama dan nyaman saat dipakai.

"Kali ini adalah dandelion seperti di padang rumput itu."

Motif dandelion di kimono tersebut membuatnya menjadi teringat kembali pada padang rumput yg dipenuhi dengan bunga dandelion ketika pertama kali datang ke dunia ayakashi.

"Apakah kau perlu bantuan?" Pintu kamarnya terbuka.

"Tolong aku, Hyung Won."

Hyung Won tertawa saat melihat raut wajah Kihyun seperti anak anjing yang sedang memohon meminta makanan lalu Hyung Won membantunya.

"Apakah di bawah sedang ada masalah? Mengapa berisik sekali bahkan terdengar sampai sini?"

"Ada seorang pelanggan yg merasa tak puas dengan hidangan yg disajikan. Seorang pelayan, mengantar makanan yg salah, sehingga dia jadi marah. Tenang saja, Tuan Wonho sedang menyelesaikannya."

"Wonho?"

"Wakil dari Tuan Hyun Woo, tuan muda dari Nishi-ya." Kihyun mengangguk paham. "Sudah siap. Kali ini adalah bunga dandelion?"

Kihyun melihat Hyung Won dengan tatapan heran. "Bukan kau, yg mengantarkan kimononya ke sini?"

"Aku baru saja ke kamarmu saat ini."

Kihyun terdiam mendengar ucapan Hyung Won. Kalau bukan dia yg mengantar kimono ini, maka hanya ada satu orang lain yg melakukannya.

"Dia memang punya selera yg bagus dalam pakaian." batinnya. "Mari kita pergi ke lantai bawah."

"Lebih baik jangan karena sedang ada keributan. Kau tetap di sini saja sampai masalahnya selesai."

"Tapi aku lapar sekali."

"Aku akan segera mengantarkan makanan untukmu, jadi tetap di sini, jangan pergi ke mana-mana." Bibir Kihyun terangkat ketika HyungWon pergi dan tanpa pikir panjang lagi segera berjalan turun.

" Bibir Kihyun terangkat ketika HyungWon pergi dan tanpa pikir panjang lagi segera berjalan turun

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"AKU MERASA TERHINA!" Kihyun terkejut ketika mendengar suara keributan yg semakin jelas. "AKU ADALAH PELANGGAN TETAP MENGANTARKAN MAKANAN SAJA SALAH...! AKU SEDANG LAPAR SEKALI DAN KALIAN TELAH MERUSAK SELERA MAKANKU!"

"Tolong maafkan kesalahan kami Tuan. Akan segera disajikan makanan yg sesuai dengan pesanan anda." ucap seorang pria yg mengenakan kimono berwarna putih.

"TIDAK PERLU REPOT! LEBIH BAIK AKU PERGI KE MINAMI-YA SAJA!" Pelanggan yg mirip dengan seekor rakun tersebut bangkit dari kursinya.

"Jika satu pelanggan pergi, Hyun Woo pasti akan mengalami kerugian. Harus dicegah! Tunggu!"

Semua mata langsung tertuju pada Kihyun sehingga dia menjadi sedikit terkejut. Biasanya Kihyun hanya lihat beberapa hantu dan masih dapat bersikap tidak peduli tapi sekarang terdapat banyak ayakashi yang sedang melihatnya!

"Sungguh waktu yg tepat, karena, aku sedang lapar, jadi cepat berikan manusia itu!" Rakun itu langsung berlari ke arah Kihyun tapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang yg turun dari tangga. "Oni..."

Semua mata melihat ke arah tangga, Hyun Woo sedang berjalan turun, dengan gagah, namun yg membuat semua ketakutan adalah tatapan mata berwarna semerah darah yg sungguh tajam.

"Anda tidak bisa bersikap tidak sopan pada calon istriku." Ucapan Hyun Woo,  membuat semuanya termasuk rakun tersebut terkejut sekali.

"Apakah Tuan Besar akan menikah dengan gadis manusia itu?"

Hyun Woo mendekati Kihyun lalu bertukar tatap, seakan mengatakan apakah-kau-baik-baik-saja yg hanya dibalas dengan anggukan Kihyun.

"Mohon maaf, atas ketidaknyamanan yg anda alami Tanuki-ssi dan kami pasti akan mengganti kerugian anda. Joo Heon, segera siapkan makanan yang baru untuk Tanuki-ssi, dan tambahkan juga makanan yg lain. Tidak perlu dibayar."

"Tunggu!" Kihyun berjalan maju dengan sungguh berani. "Kami mengerti akan kesalahan kami tapi apa dengan cara seperti ini anda membalasnya...?
Anda, adalah seorang pelanggan tetap di sini, dan apa selama ini kami pernah mengecewakan anda? Hanya karena, satu kesalahan dalam pengantaran makanan tidak berarti kami bermaksud menghina anda!" Ucapan Kihyun, berhasil membuat mereka semua tercengang termasuk Hyun Woo.

Hyung Won yg baru saja datang berlari mendekati Kihyun.  "Apa yg sedang, kau lakukan?! Dia adalah seorang pelanggan!"

"Aku tahu.  Pelanggan adalah seorang raja, tapi jika sikapnya buruk seperti ini terlebih pada restoran yg lain kuyakin bahwa mereka akan menganggap anda sebagai orang yg tidak bermoral!"

"APA KATAMU?!" Tuan Tanuki merasa tersinggung dengan ucapan Kihyun.

"Kalau ingin dipandang sebagai orang terhormat, maka tolong bersikap baik pada orang lain. Cepat katakan, apa yg ingin anda makan?"

"TIDAK USAH! AKU SUDAH MUAK BERADA DI SINI!" Tuan Tanuki ingin pergi namun kimononya langsung ditarik oleh Kihyun.

"JANGAN SEENAKNYA SAJA! CEPAT KATAKAN APA YANG INGIN ANDA MAKAN? Aku sendiri yg akan memasaknya!"

Tuan Tanuki langsung tertawa keras. "Jika aku tidak puas, kau yg akan menjadi makananku."

"Tidak masalah!" seru Kihyun.

"Tidak!  Lebih baik anda pergi dari sini!" Hyun Woo yg sungguh terkejut saat mendengar ucapan Kihyun langsung menjadi marah.

"Tenang saja, aku pasti bisa! Kau telah berjanji akan menjagaku bukan, maka jika aku berbuat kesalahan, aku pasti tidak akan mati. Aku percaya padamu."

Mata Hyun Woo melebar saat mendengar ucapan Kihyun.

"Silahkan duduk Tuan, makanan yg telah anda pesan akan segera disiapkan. Siapa yg menjadi kepala kokinya di sini?"

"Saya, Nyonya." Seorang pria mengenakan kimono berwarna jingga mengacungkan tangan.

"Apakah aku sudah terlihat tua sehingga dipanggil dengan sebutan nyonya?!" batin Kihyun.

"Dipanggil seperti itu karena kau adalah calon istriku." bisik Hyun Woo.

"Benar juga. Mari ikut aku ke dapur karena kita akan mulai memasak!"

- T B C -

Bride of The Demon | Monsta XTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon