[17(b)] Sena Datang Untuk Sarah

417 22 21
                                    

Hai, saya mau ber Terimakasih banyak kepada semua yang sudah mau baca, walaupun hanya satu atau dua orang, tapi saya benar-benar senang. Oh iya, kalau kalian suka cerita ini, bisa di recomend ke temen-temennya hehe. Terimakasih semuanyaaa.

Terimakasih sudah datang, tak masalah bila kau pergi lagi nantinya. Yang penting kau datang, untukku-Sarah Aulia Wijaya untuk Sena Anantha

🍃🍃🍃

Sena segera berlari masuk setelah memarkirkan mobilnya. Berlari menerobos apapun yang menghalangi, menabrak beberapa orang lalu meminta maaf. Sarah, hanya itu yang ada dipikiran Sena saat ini.

Sena mengedarkan pandangannya saat sudah sampai di meja bar, Sarah tak ada. Sena resah dengan mata yang dipasang seteliti mungkin Ia mengedarkan pandangannya mencari Sarah.

"Heh, lepas gak?"

Sena menoleh ke belakang saat mendengar suara perempuan yang sangat dia hafal di luar kepala itu.

Disana, dibelakangnya Sarah terlihat sedang berusaha menarik lengannya yang di genggam erat oleh seorang laki-laki. Perempuan itu berteriak marah, tak suka. Sena segera berlari menghampiri Sarah dan laki-laki itu.

Setelah berada di tengah-tengah mereka, Sena langsung menarik lengan Sarah dari genggaman laki-laki itu dengan kasar sampai Sarah terpental ke belakang.

Laki-laki itu melotot menatap Sena marah "Apa-apaan kamu?"

"Anda yang apa-apaan? Dia tidak mau anda pegang, kenapa anda memaksanya?" Sena membalas tak kalah garang.

Laki-laki itu berkacak pinggang "Heh gak usah ikut campur kamu, dia harus ganti rugi"

"Ganti rugi untuk apa?"

Laki-laki itu menunjuk jasnya yang basah "Ini, dia sudah menumpahkan minuman pada jas saya, asal kamu tau, ini jas mahal anak-anak seperti kalian tidak akan bisa membelinya"

Sena menghela nafas dengan kasar "Anda mau minta ganti rugi apa?"

"Biarin dia nemenin saya satu malam ini" laki-laki itu tersenyum miring.

Nafas Sena naik turun mendengarnya, dia marah besar. Tanpa aba-aba Sena langsung menonjok laki-laki di hadapannya itu "Jaga mulut anda, anda lebih tua dari saya harusnya anda bisa menjaga omongan anda"

Laki-laki itu terhuyung ke belakang sampai punggungnya membentur meja bar "Dasar kurang ajar" teriaknya marah.

Tapi disini Sena lebih marah, dengan nafas terengah-engah Sena menghampiri laki-laki itu. Mencekal erat kerah kemejanya lalu menonjok rahang sebelah kanan laki-laki itu "Ini untuk omongan anda yang tidak sopan itu" lalu di tonjok nya lagi rahang sebelah kiri "Ini untuk anda yang sudah berani megang Sarah, dan terakhir," Sena menonjok perut laki-laki itu sampai laki-laki itu terduduk di lantai "Untuk laki-laki yang tidak bisa menghargai perempuan"

Lalu, sebelum laki-laki itu bangun, Sena segera menghampiri Sarah dan menggandengnya keluar dari tempat terkutuk itu, dengan beberapa mata menatap mereka dengan tatapan sulit di artikan.

🍃🍃🍃🍃

Sena mengendarai mobilnya dengan pelan, sambil mengatur nafasnya. Sesekali dia menengok ke samping, menatap Sarah yang juga sedang menatapnya sedari tadi.

SMA, Putih (bukan) Abu-abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang