The Military Female Soldier With Unwavering Stubbornness

120

Namun, matanya sangat cerah, dan mereka bersinar seperti bintang-bintang malam ini.

Ye Jian menyadari bahwa dia masih salah paham padanya, dan dia mulai marah, “Kamu hanya orang tua, jadi apa gunanya mengundangmu!

Mengesampingkan fakta bahwa dia enam tahun lebih tua darinya, dia tetap saja orang yang berbahaya!Bahkan setelah memakan hati beruang dan empedu macan tutul [t / n: idiom untuk mengumpulkan keberanian], dia tidak akan pernah mau terlibat dengannya.

...

Orang tua!! Dia sebenarnya memanggilku orang tua !!

Xia Jinyuan tiba-tiba mengalami rasa kesulitan menanggung kejahatan yang dia bawa pada dirinya sendiri. [t / n: 自 造孽 不可 活, jika ada yang tertarik] Setelah dia mengambil napas dalam-dalam dari udara yang dipenuhi dengan aroma daun mati, dia mengenakan senyum yang dipaksakan. “Kau mengatakan bahwa aku yang berumur 20 tahun sudah menjadi lelaki tua? Baiklah, bahkan jika aku hanya seorang lelaki tua, bukankah kamu pikir aku jauh lebih karismatik dibandingkan dengan bajingan kecil di sekolahmu?”

Dia tidak bisa menyangkal kebenaran pernyataannya. Namun meski begitu, apa hubungannya dengan dia!

"Tidak bisakah kita membahas topik ini dengan baik sementara kita berdua berdiri di atas kaki kita!" Dia membuatnya pergi, dia tidak akan. Ye Jian menekan kemarahan di dalam dan mencoba untuk bernegosiasi, "Berat badanmu menghancurkanku sampai aku benar-benar tidak bisa bernapas lagi."

Dia secara tidak sengaja memprovokasi saya lagi!

Namun, dia membaringkannya cukup lama.

Wajah Xia Jinyuan menjadi gelap, dan dia tidak segera melepaskannya. Sebagai gantinya, dia mengertakkan giginya saat dia mengeluh, “Dasar gadis yang tidak menghargai! Anda beruntung bertemu dengan saya! Jika ada pria lain di tempat saya, mereka akan mengetuk pintu Anda di tengah malam! ”

Dia meningkatkan jarak di antara mereka tetapi tidak segera bangun.

Dia mengerti sifat gadis itu. Jika dia bangun sekarang ... Tinjunya akan turun untuk memukulnya.

Setelah menahan senyum nakal di wajahnya yang tampan, suaranya yang jernih menjadi sangat serius dan dalam. "Nak, ingat ini!Yang pertama. Sama sekali tidak pernah duduk dengan santai di tubuh pria!Terutama pinggang mereka!”

"Nomor dua. Sama sekali tidak pernah mengambil inisiatif untuk menyentuh tubuh pria!"

"Nomor tiga. Sama sekali tidak pernah mengatakan kata-kata yang mengandung isyarat provokasi seperti sensasi, menekan, mengangkang, dan menunggang ke seorang pria!"

"Nomor empat. Aku melepaskan sekarang. Jangan berani-beraninya berbuat jahat! ” 
Setelah mendengarkan sampai titik ini, Ye Jian akhirnya mengerti .. Jadi itu yang terjadi!

Tapi sungguh serius, apakah dia benar-benar harus memberitahunya dengan cara ini bahwa laki-laki tidak boleh diremehkan !?

Dia sudah takut akan akalnya!

"Oke, aku janji aku tidak akan memainkan trik apa pun." Dia jelas menggertakkan giginya, tapi suaranya masih terdengar jelas dan tenang.

Ketika Xia Jinyuan melihat bekas gigitan dalam di lengannya yang menunjukkan jejak darah, ia memahami satu prinsip. Tidak peduli usia mereka, janji-janji wanita benar-benar tidak ada gunanya!

Ya…

Gadis kecil ini, betapa kejamnya dia harus!Mulutnya terbuka lebar!Kebetulan Ye Jian meninggalkan lingkaran gigi penuh tanda setelah menggigit.

Dari kelihatannya, gadis kecil ini memiliki dua anjing. Ya, giginya terlihat sempurna. Ketika berbicara dengannya di siang hari, orang bisa melihat bahwa mereka rapi dan putih, dan kilau mereka menyerupai mutiara.

Ye Jian akhirnya bisa melihat betapa buruknya dia menggigitnya. Mengelus bibirnya, dia melirik tas yang tergantung di pinggangnya. Dia kemudian mengulurkan lengannya, dan tanpa sepatah kata pun, dia membuka tas dan mengeluarkan kotak pertolongan pertama yang dimiliki semua prajurit dalam bungkusan mereka. "Beri aku lenganmu"

Dan dia bergumam, "Kamu sangat terampil, namun kamu bahkan tidak menghindar."

Dia hanya bisa mendisinfeksi untuk sementara waktu. Vaksinasi hanya mungkin setelah mereka kembali ke kamp.

Awalnya, dia berpikir bahwa dia akan menghadapinya sendiri, tetapi dia tahu bahwa ketika dia membuka tasnya, dia sudah terguncang oleh bekas gigitan. Sambil mengulurkan lengannya, dia menghela nafas, “Dasar gadis kecil tak berperasaan. Dengan kekuatan di belakang gigitanmu, itu seperti kamu mencoba untuk menggigit musuh bebuyutanmu sampai mati. ”

Seandainya dia benar-benar mengelak, gadis kecil yang penuh semangat itu kemungkinan besar akan sangat marah sehingga dia akan mengabaikannya.

Jika gigitan di lengan bisa membantunya menjadi dingin ... Maka itu yang penting.

Sementara Ye Jian melihat ke tas terbuka, dia mengeluarkan alkohol dan yodium. Saat dia meraih pergelangan tangannya yang kuat, dia berkata dengan suara yang tidak begitu lembut, "Berani-beraninya kau memanggilku tanpa perasaan! Jika gadis lain dihadapkan dengan tindakanmu barusan, dia pasti sudah lama pergi dan berteriak minta tolong! ”

170219