Mencintai dan dicintai adalah kesatuan yang indah. Mendapatkannya bagai hadiah besar yang tak mampu dilihat, namun bisa dirasa. Bagai hembusan angin yang menyejukkan kala panas menerpa. Bagai kehangatan mentari setelah riak embun pagi meninggalkan dedaunan.
Awal hubungan cinta memang terasa begitu indah. Duka dan lara sirna. Yang ada hanya keinginan untuk selalu bersama. Impian dibangun, harapan ditebarkan.
Sayangnya, hubungan cinta tak selalu berjalan baik. Ujian demi ujian kerap datang. Menguji atau justru menguatkan. Hanya para pejuang sejati yang mampu bertahan dan tetap berpegangan tangan.
Banyak pula yang kemudian memutuskan untuk berpisah. Karena titik temu telah terhapus.
Perpisahan tidak selamanya terjadi karena tak ada lagi yang tersisa. Perpisahan pun bukan sesuatu yang mudah. Karena rasa sakit yang ditinggalkan, walau tak terlihat namun tetap menyayat. Bekasnya akan terasa perih saat kenangan demi kenangan menghambur. Perpisahan terasa sakit karena rasa cinta yang pernah terbangun pun demikian besarnya.
Tetapi hidup terus berlanjut. Langkah harus terus berjalan meski terseok. Diri harus tetap tegar walau airmata mengaburkan pandangan. Karena di depan sana, yakinlah, ada kebahagiaan menantimu, selepas kamu membiarkan rasa sakit itu hilang, dan ketegaranmu membiarkannya pergi.
Perpisahan memang menyakitkan. Tetapi jauh lebih menyakitkan jika terus bersama tanpa rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Love
Non-FictionCinta. Tak pernah habis kata untuk mengurainya. Tak pernah jemu untuk membincangnya. Selalu hadirkan indah dalam rasa. Rindu yang kerap bermain di pelupuk mata. Namun....cinta tak selamanya penuh bunga. Kadang ia tak setia, kadang ia gamang, kadang...
