dua

5.3K 599 200
                                    

"Jangan menyerah hanya karena persoalan yang bisa dipecahkan."


❤❤❤



Tring!

Yogi mengalihkan mata kecilnya pada ponsel yang bergetar tepat di samping buku pelajarannya. Sore ini hari mulai mendung, membuat siapa saja enggan beranjak dari rumah, termasuk dirinya. Yogi pun mengambil ponselnya dan melihat sang pengirim notif.

Ferry.

Langsung ia menggeser layar ponsel dan menampilkan deretan pesan yang belum sempat ia baca sedari tadi.

Ferry :

"Woy kembaran kulkas, ke mana aje lu."
(09.05)

"Lu tau nggak, satu hari itu ada dua puluh empat jam."
(09.07 )

"Gi, sibuk ngapain sih sampe nggak bisa bales chat dari cogan?"
(10.37 )

"Temenin ke jembatan biasa, nyok. Mau curhat nih!"
(15.56 )

"Sumpah, kesel banget gue. Read dong, Kas!"
(15.58 )

"Woylah, lu ke mana sih kulkas arab. Kalo kali ini nggak dibales juga, besok bakal gue ketekin sampe nggak bisa napas lu, mampus."
(15.59 )

"Wah, beneran cari ribut, nih."
(15:20)

"Gini, Gi. Si bangsat sama mama gue berantem lagi. Pusing gue. Rasanya pengen nyebur aja, tau nggak."
(17.02 )

"Goblok! Udah di mana lu?"
(17.04 ✅)

"Kenapa gue nggak bilang mau nyebur dari tadi sih? Kan enak langsung direspon."
(17.05)

"Serius, lo di mana bangsat?"
(17.05 ✅)

"Udah di tempat biasa."
(17.06)

"Otw."
(17.07 ✅)

Yogi bergegas mengambil jaket hitam di lemari kecilnya, meninggalkan tumpukan buku yang sedari tadi memenuhi sang otak. Kaki kecil nya kini ia giring untuk melangkah menuruni tangga dengan tergesa.

BUNGSU Where stories live. Discover now