Chapter 2

228 40 19
                                    


P.s.: untuk kalian agar tidak bingung saat membaca. 'Hyura' dalam penulisan seperti ini -> 'Hyura' berarti dapat diartikan bahwa itu adalah Hyuri.

.
.
.
.

Happy Reading^^
.
.
.
.


"Ommo Kau? Kim Taehyung?"

Mata Hyura membulat sempurna. Ia membekap mulutnya sendiri karena tidak menyangka akan bertemu seseorang yang ia kenal.

"Ne" Lelaki tersebut tersenyum lebar.

"Kau tinggal disini?"

"Umm Ne, Ssaem" Ucap Taehyung menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

Kim Taehyung adalah salah satu murid Hyura dulu. Taehyung berada ditingkat akhir saat Hyura pertama mengajar di Hamdeong High School. Dan kelas pertama yang Hyura ajar kebetulan adalah kelas Taehyung. Karena pembawaan Hyura yang santai hampir seluruh muridnya dekat dengannya.

Dari sekian banyak murid yang dekat dengan Hyura, Taehyunglah yang paling dekat dengannya saat itu. Taehyung sering menemani Hyura ketika harus pulang larut untuk mengerjakan sesuatu. Mengingat itu Hyura jadi rindu saat pertama ia mengajar di Sekolah tersebut.

"Taehyung-a. Teganya kau tak pernah berkunjung ke Sekolah lama mu setelah lulus"

Hyura benar benar merindukan muridnya yang satu ini. Setelah Taehyung Lulus, ia benar benar merasa kesepian setiap harus lembur di Sekolah. Hyura terlalu terbiasa dengan Taehyung yang menemaninya dulu.

"Maaf Ssaem, Setelah lulus saya melanjutkan Kuliah disini. Jauh dari Seoul" Ucap Taehyung menampilkan cengiran khasnya.

Hyura Pov

Aku menghela nafasku. Selama setahun dekat dengan Kim Taehyung dulu, ku akui hanya dekat dan mengobrol layaknya murid dan Guru. Dan bahasa formal selalu Taehyung gunakan. Tapi, disini aku bukanlah gurunya lagi. Dan aku kurang menyukai percakapan kaku seperti ini.

"Taehyung-a tak usah berbicara seformal itu padaku. Sekarang aku bukan gurumu tetapi tetanggamu" ucapku tersenyum padanya.

"S-ssaem, T-tapi kan.."

Aku menggeleng, memotong ucapannya "Kau bisa memanggilku Noona. Lagipula jarak usiamu hanya terpaut 5 tahun denganku"

"Apa tidak apa apa?" Taehyung terlihat masih ragu. Aku hanya mengangguk dan tersenyum padanya.

"Ah, bagaimana kabar orang tuamu?"

Taehyung tersenyum tipis "Entahlah, mereka menjadi lebih sibuk setelah aku lulus. Mereka bahkan jarang menelfonku"

Aku tersenyum padanya. Kemudian berdiri disampingnya untuk mengusap punggungnya. Aku merasa sedih jika begini. Taehyung pernah bercerita alasan tentang mengapa ia memilih menemaniku di Ruang Guru hingga larut daripada pulang ke rumah atau memilih menghabiskan waktu dengan teman temannya. Sejak kecil orang tuanya sering meninggalkannya di Rumah bersama Bibi pembantu karena sibuk dengan bisnis mereka. Ia juga pernah bilang lebih baik kesepian daripada menghabiskan waktu dengan teman yang tidak benar benar tulus berteman dengannya.

"Tenang saja, ada aku disini. Mulai sekarang kau tak akan merasa sendiri lagi. Kau bisa datang padaku setiap waktu. Bukankah kita dekat dulu?" aku terkekeh, sekarang aku merasa sedang merayu bocah 19 tahun ini.

"Terima kasih N-noona. Ngomong ngomong kenapa kau bisa ada disini? Kau pindah?"

"O-o aku bosan hidup di Seoul maka dari itu aku pindah kesini dan jackpot! Aku bertemu denganmu. Ah aku harus meletakkan barang barangku di Apartementku"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 06, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

How Can I SayWhere stories live. Discover now