Suasana rumah Raina tak seindah yang dulu. Sekarang terlihat lebih sepi. Apalagi kalau kakaknya, Alvaro. Pulang terlambat dari kerjaannya. Oh iya, semenjak Mama Papanya meninngal, kesibukan Alvaro bertambah. Disisi lain, dia adalah seorang mahasiswa. Disisi lainnya lagi, ia menjadi atasan di suatu perusahaan dan menghandel semua pekerjaan yang ditinggal Papanya. Jadilah ya sekarang, Alvaro jarang ada waktu luang untuk Raina.
" Bi, kak Varo belum pulang ya?" ujar Raina menanyakan Alvaro pada bi Minah.
" Belum non Raina, tadi mas Varo bilangnya pulang malam.." jelas bi Minah.
" Emm, yaudah deh!"
" Non Raina mau makan?, dari tadi pagi sama pulang sekolah bibi belum liat non Raina makan?!!"
" Males ahh bi, tadi Raina udah makan di sekolah kok.." dusta Raina. Padahal memang seharian ini perut Raina belum terisi oleh makanan sama sekali. Yah karena memang dia sedang tidak mood untuk makan.
Setelahnya Raina menaiki anak tangga menuju kamarnya. Tapi saat baru sampai beberapa anak tangga ia mendengar ada suara mobil memasuki halaman rumahnya. Dengan cepat Raina turun kembali dan melihat siapa yang datang. 'mungkin kak Varo kali'. Batinnya senang. Tapi dugaannya salah, yang ada dihadapannya kali ini adalah Amanda dan Salma. Sahabat Raina.
" Kalian??" ujar Raina langsung menutup pintunya kembali.
'ngapain mereka kesini coba?'. Batin Raina. Ia sedikit tidak suka.
" Na!, bukain pintunya.. kita kesini mau ngomong sama elo, please Na.. kita kangen sama elo!!" ujar Amanda setengah berteriak, dan menggedor pintu.
" Iya Na, please.. kali ini aja lo dengerin kita.. kita sayang sama elo Na, kita gak mau persahabatan kita putus, kita gak mau elo pergi dari kita.." kali ini Salma yang bersuara, dari nadanya ia terlihat sesenggukan.
" Please Na, gue mohon.."
" Kita ini sahabat elo, kita kangen elo ketawa-ketawa bareng, have fun bareng, klo elo gak bisa.. kita bisa mulai dari awal lagi kok!" ujar Amanda memohon.
" Please Na, bukain.. kita kangen sama elo.. gue tau, elo masih di balik pintu ini..!"
Amanda dan Salma sudah menangis di depan pintu rumah Raina. Sedangkan Raina yang bersandar dibalik pintu, ia juga menangis. Ia mendengarkan semua keluh kesah tentang sahabatnya yang sangat merindukan dirinya. Dengan perlahan Raina pun akhirnya membukakan pintu untuk kedua sahabatnya, dan langsung memeluk mereka. Awalnya Amanda dan Salma sangat terkejut. Tapi akhirnya mereka pun juga membalas pelukan Raina. Pelukan sahabat, mereka saling merindu, saling melepaskan rasa yang sudah lama tidak pernah mereka rasakan dua tahun silam.
" Maafin gue, gue juga kangen sama kalian.. gue yang terlalu egois. Dan tiba-tiba ninggalin kalian gitu aja.." ujar Raina sesenggukan.
" Iya gakpapa kok, kita juga paham.. tapi gue gak mau kalo sampek persahabatan kita sampai lenggang.. ok??" ujar Salma haru. Raina dan Amanda kompak mengangguk.
YOU ARE READING
SENDU
RomanceRaina Anastasya,seorang gadis SMA yang terkenal kecantikannya. Bukan hanya itu Raina adalah sosok yang sangat supel kepada siapa saja. Juga pintar dalam pelajarannya,tak bisa disalahkan banyak yang jatuh hati padanya. Kehi...