First

33 2 0
                                    

"Aduh.. Sakit.. Lepaskan.. Biarkan saja aku mati". Jeritan itu menggema memenuhi lobi Rumah Sakit Totori, seorang pasien perempuan yang mengenakan seragam sekolah menjerit dan meronta-ronta di atas troli Rumah Sakit ingin melepaskan diri.
Seorang Dokter muda yang tampan berjalan dengan santai ke arah pasien.
" Hei, kalo mau bunuh diri jangan pakai tali plastik. Kalau mau, sekalian pakai tali skiping". Ucap Dokter tampan itu pada pasien sambil menyenggol kaki pasien yang di perban, pasien tersebut menjerit dan sang Dokter hanya tersenyum sambil berkata " Bawa dia ke IGD".

###

Lagu 'sampai jumpa' mengalun dengan santai di sebuah caffe kecil di pinggir kota, seorang pemuda yang berada di salah satu sudut caffe menatap keluar jendela dengan pandangan kosong dengan buku diarry usang di tangannya.

Pemilik caffe menghampirinya dan meletakkan segelas coklat hangat di musim dingin ini.

"Kau teringat lagi dengannya?". Tanya sang pemilik caffe pada pemuda di hadapannya, pertanyaan itu membuyarkan lamunannya. Pemuda itu hanya mengangguk lemah tanpa berpaling dari pandangannya.

Pemilik caffe yang tak lain adalah pamannya tak mengatakan apapun dan berlalu kembali ke meja bar. Kini tak hanya alunan lagu 'sampai jumpa' yang memenuhi ruang caffe kecil itu, tapi juga di iringi dengan suara lembut pembawa berita dari radio tua di caffe.

"Baiklah selamat malam para penikmat rindu di musim dingin ini, malam ini saya akan membahas tentang mesin waktu. Apakah anda percaya dengan adanya mesin waktu?". Diam sejenak, pertanyaan itu telah menarik perhatian pemuda yang kini beralih menatap sebuah foto gadis cantik yang tertempel rapih di dalam buku diary nya.

"Jika anda percaya dan itu benar ada di suatu tempat di dunia ini maka, adakah tempat atau seseorang yang ingin anda temui kembali atau datangi?".

"Ya, ada. Yaitu kau Hannadyah". Pemuda itu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sang pembawa berita sambil menatap foto gadis yang bernama Hannadyah.
" Mari ikuti perjalanan mesin waktu sampil mendengarkan lagu 'sampai jumpa...'

Samar samar suara pembawa berita sudah tak terdengar lagi di telinga Ilfa yang mulai terbawa rasa kantuk, hingga akhirnya tak terdengar apapun.

Jam menunjukkan pukul 11.15.P.M. Caffe Violent sudah mulai sepi, hanya tinggal Ilfa dan beberapa pelanggan saja, bahkan suara radiopun sudah tak terdengar lagi.

Ilfa mengerjap ngerjapkan matanya dan mengangkat kepalanya dari posisi telungkup di atas meja sambil setengah sadar dia melirik jam tangannya yang penunjukkan pukul 11.30.P.M.

"Aku ketiduran". Ucapnya sambil mengusap mukanya dan melihat keluar jendela caffe. Sesuatu mengagetkannya, siluet gadis yang di rindukannya ada di luar caffe.

" Nadyah?". Ucapnya sambil mengucek matanya untuk memastikan kalau yang dilihatnya sekarang itu benar benar Hannadyah.

Hannadyah tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Ilfa, tanda mengajak.Dan berlari kecil meninggalkan caffe.

Ilfa yang masih setengah sadar bergegas mengikuti Hannadyah sambil membawa diary nya.

"Nnadyah". Teriakan Ilfa menghentikan langkah Hannady dan dia membalikkan badan lalu tersenyum singkat sebelum kembali berlari masuk ke lorong kecil dan masuk ke sebuah rumah yang terletak di dalamnya. Ilfa mengikuti Hannady masuk ke dalam rumah tersebut tanpa berfikir panjang.

####

Uwahhh,,  gimana ceritanya seru??? Ini baru satu bagian lhoo,, 😋

Gimana pendapatnya tentang cerita ini😊

Minta pendapat dan komen para readers yaa😘

Sayonaraa minnaa😘😘😘

someday17Where stories live. Discover now