BAB 5 TRAGEDI

6.5K 574 11
                                    


Ingatkan jika ada typo.

***

Dirandra, bos baru Magesa Inc. pagi-pagi sudah membuat sekantor bete karena aksi marah-marahnya. Hal baru yang akan terus dinikmati oleh karyawan kantor itu selama Dirandra masih menjabat sebagai Top Manager.

"Sial banget gue." Cicit Kak Wina sedih. Wanita beranak satu itu sedang meratapi nasib nya yang bentar lagi tidak akan bisa bernafas lega karena dikejar deadline dan juga lembur. Kak Wina adalah supervisor divisi Marketing dan hari ini, kesalahan paling fatal datang dari divisi itu.

"Ku ingin Pak Haikal kembali." Balas Cindy sambil ikut meratapi kesialan pagi ini. Setelah di gempur abis-abisan oleh Dirandra, beberapa karyawan langsung ngacir kemana-mana guna mencari cemilan atau sekedar membuat minuman di pantry, berada di lantai ruang pertemuan besar membuat mereka kepanasan dan tentu saja spot jantung.

"Cindy !" panggil Afdal dari arah belakang, lelaki berambung keriting lebat itu datang membawa kabar buruk untuk nya.

"Masya Allah, cantik bener lo dah." Kagum Afdal melihat perubahan gaya Cindy semenjak sebulan lalu namun masih saja menarik perhatian nya.

Cindy kini sudah konsisten berhijab, Ia merasa malu dengan Mama dan Mami nya yang berkerudung besar-besar, tapi Ia sebagai anak nya malah melepas jilbab sesuka jidat nya. Apalagi setelah bertemu Sieena malam itu yang mendukung penuh dirinya untuk berhijab membuat motivasi nya semakin besar.

"Gue nggak mau lembur, please !" rengek Cindy pada Afdal yang tentu saja tidak akan terkabulkan.

"Yaudah, entar pas pulang sekalian bawa barang-barang di meja lo, beresin semua dan nggak usah balik ke sini besoknya."

"Anjuu lo ah." Maki Cindy pada Afdal. Lelaki itu terkikik geli karena Cindy yang merajuk dengan nya, tapi jujur saja Ia tidak bisa membantu meringan beban Cindy karena posisi mereka sama-sama junior staff bagian Human Resource.

"Lembur lembur lembur !" teriakan dari Anna memekak kan seisi pantry. Gadis itu rasa nya akan mati saat ini juga bahkan Ia datang dengan wajah sembab karena Anna sudah berpindah posisi menjadi sekretaris nya Dirandra, tentu saja sasaran empuk untuk berbagi emosi hanya pada Anna saja.

"Udah, jangan pada ngeluh. Si bos ngasih uang banyak kok ke kita." Ujar Afdal menenangkan situasi. Cindy membawa mangkuk berisi white coffee – nya ke lantai atas di kubikelnya.

'Semangat Cin, lo bisa.'

[****]

Salsa memanggil Cindy untuk mampir ke pantry sejenak setelah solat magrib. Santai sesaat sebelum kembali berkutat dengan puluhan deret huruf dan angka di atas sana. Kemungkinan besar mereka akan pulang jam 10 nanti. Walaupun mereka berada di divis yang berbeda, Salsa dan Cindy punya beban yang hampir sama banyak nya.

"Ngeteh aja dulu lah mba !" Salsa menyiapkan teh hangat untuk dirinya dan juga Cindy.

"Gue laper banget sumpah."

"Sama gue juga. Si Fikri lagi otw ke sini tuh. Nganter makanan." Fikri adalah pacar Salsa, mereka pacaran semenjak masuk kuliah hingga saat ini.

"Uuh, jadi ngiri gue." Balas Cindy pelan. Dulu, dia juga pernah punya pacar.

Hubungan nya dengan Dayat memang sudah berakhir satu bulan yang lalu dan sama sekali tidak bisa di tolong. Kepercayaan yang runtuh memang sulit untuk kembali seperti semula.

Dan juga, seperti nya Dayat pun tidak pernah mau repot-repot mengantar makanan atau sekedar ngajak makan bareng selama mereka sudah kantoran. Rasa nya, setelah masa kuliah, hubungan mereka memang sedikit hambar walau Cindy jelas sayang pada Dayat, perasaan tak berubah namun keadaan mempengaruhi.

Neighbour For Marriage ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant