< stage 02 : magic shop >

1K 275 363
                                    

2,4K words to celebrate
my fuckin 20th✨

◀ c o n t i n u e ▶

Entah apa yang merasuki gadis berkucir dua itu hingga ia begitu bergairah demi mendadani zombie yang baru saja ditemuinya beberapa jam yang lalu itu.

Sesungguhnya Aebong bukanlah tipikal gadis yang senang dandan. Faktanya Aebong adalah satu-satunya murid tanpa riasan di kelasnya.

Walaupun begitu, gadis yang penuh semangat itu bertekad untuk menghidupkan kembali visual tampan V BTS demi membangkitkan pemandangan suram Kota Mayat Euphoria ini.

Tanpa menghapus riwayat kejar-kejaran dengan pasukan zombie sebelumnya, Aebong melangkahkan kakinya dengan penuh waspada bersama V yang membuntutinya bagaikan anak itik di balik ransel Aebong. "Sumpah zombie aku jadi mati penasaran, apa kaum-mu benar-benar lupa aktifitas manusia sebelumnya seperti mandi dan bekerja?"

"Maksudku, apakah kau tidak merasa gatal dan nyaman dengan penampilan dan aromamu yang tidak sedap saat ini?" tanya Aebong setengah menoleh ke belakang.

V menjawabnya dengan memamerkan kembali botol parfum putri kesayangannya yang berhasil ia selamatkan pasca terhempas oleh sang penghancur yang kini tengah menculiknya.

"Mau satu gentong kau pakai ini pun tidak akan berfaedah, jika kau tidak mandi." Aebong menghela napasnya sembari menaruh telapak tangan kanan di keningnya.

"Lagipula, dari sekian banyaknya parfum, mengapa dia memilih eskulin disaat dia ini adalah adalah duta Kendi, maskulin...," desisnya yang samar terdengar oleh sang objek pembicaraan.

Kembali ke TKP, akhirnya mereka menepi di sebuah sauna pemandian yang nampak begitu sunyi dan apik dari jejak mayat-mayat jalanan.

"Primitif! Sepertinya pandemi zombie belum diciptakan di tempat ini. Aku tidak melihat sedikitpun jejak mayat mangkal di sini," ungkap Aebong yang terpesona oleh kesucian alam di depan matanya.

"Tentu saja, zombie mana yang mengerti cara membersihkan diri. Tapi tidak untukmu, zombie maskulin! Kau harus menjadi zombie paling syaining, syahrini, sarimi di kota ini!"

Dengan sangat sopan, Aebong menendang pintunya yang tak terkunci dan membawa V menyusup ke dalam sauna. Semerbak aroma khas spa yang menyambut mereka berhasil membuat V terhanyut hingga botol kaca putri di tangannya terjatuh.

"Jika kau bertanya mengapa manusia begitu histeris setelah melihatmu, tentu semua akan berteriak dengan penampilanmu seperti ini."

Untuk membuktikan perkatannya, Aebong pun menarik V untuk bercermin. "Rambutmu, pakaianmu, oh my, my my, aku seperti melihat Mbah Surip hidup kembali dengan wajah tampanmu ini."

"Ah, sudahlah, aku tidak tahan lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah, sudahlah, aku tidak tahan lagi. Lepaskan pakaianmu sekarang, mas...," titah Aebong seraya menaik turunkan alisnya dengan lembut.

"Lrepraskan bragaimrana?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 15, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ᴀɴᴘᴀɴᴍᴀɴWhere stories live. Discover now