Chapter 2

146 36 68
                                    

Sudah 5 hari Risa berada di London, dia masih belum bisa beradaptasi dengan orang disekitarnya. Kecuali dengan Mrs.Tasya dan Viona. Setiap hari Mrs Tasya selalu mengajarinya memasak, karena didalam lemari makannya hanya ada roti,selai,dan beberapa cemilan.

★★★


Risa keluar dari kamar mandi, memakai baju polos dengan balutan jaket jeans yang membuatnya semakin cantik ditambah dengan make up yang tipis.

Setelah itu dia berjalan menuju meja makan dan merasakan cacing diperutnya sudah menggerogoti isi perutnya,matanya melirik melihat jam dinding yang tertera sudah memasuki pukul 10 siang.

Kuliahnya masih dimulai 3 hari lagi, dia sungguh bosan berada di apartemen yang dibilang cukup besar dan dihuninya sendirian.

"Mungkin berjalan keluar dan melihat isi kota membuatku lebih nyaman." ucapnya dalam hati.

Risa memakai sepatu dan kembali berkaca ke kamarnya. Viona sekarang sibuk bekerja, jika dia tidak bekerja pasti sudah menemani Risa berjalan jalan siang ini.

Risa meraih handphone nya dan menelfon Viona.

"Viona, apakah kamu masih di restoran?" tanya Risa.

"Iya masih, apakah kamu akan pergi kesini?"

"Aku akan membungkuskan makanan untukmu setelah ini, kamu mau apa?" tambah Viona

Risa terdiam seakan dia tidak mendengarkan telfon yang masih tersambung, dia sangat terkejut karena seseorang yang dia kagumi baru saja lewat di hadapannya.

Viona pun terus memanggilnya dengan nada suara tinggi, kali ini ucapan terakhir Viona berhasil membuat lamunan Risa terpecah.

"Risa what are you doing there!"

"What! Nothing Viona." jawab Risa dengan santai.

"Aku ingin memesan ayam goreng dengan  cheese burger lalu soda."

"Okey, aku akan membuatnya untukmu."

"See you." kata Viona

Risa menepuk pipinya, dia bergumam apakah dia bermimpi tadi? Semoga saja tidak karena dia akan sangat senang dan beruntung bertemu sosok yang dia kagumi 4 tahun ini.

Ketika duduk di sebuah halte dia dikejutkan dengan seorang lelaki, dilihatnya seperti teroris karena lelaki itu memakai pakaian serba hitam dan tertutup.

"Semoga mereka tidak melihatku disini, semoga saja ya Tuhan." ucap pria itu dengan suara pelan.

Risa yang mendengarnya pun menoleh, dia mengernyitkan dahinya heran, dan taxi online yang dia pesan sudah berada didepannya.

Risa menaiki taxi tersebut, ketika tangannya sudah meraih gagang pintu dan akan menutupnya sebuah tangan lelaki yang sangat putih menahannya. Risa kaget, dan menoleh ke arah lelaki tersebut.

"What?" gumam Risa.

"Ini taxi ku, sir. Jadi silahkan kamu pergi dan mencari taxi lain."

QueenzynanOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz