"Hei. Kau belum pernah melakukan french kiss ya?" Bisik Yoongi. Jimin dapat merasakan pergerakan bibir Yoongi diatas bibirnya ketika mengatakan itu. Jimin langsung membuka matanya, mendapati bahwa Yoongi juga melihat kearahnya. Mereka saling bertatapan, dekat sekali. Saling melemparkan tatapan sayu.

Napas kedua pria itu cukup kentara perbedaannya. Jimin menaruh kedua tangannya diatas dada Yoongi. Wajahnya sangat merah padam dan sudah mencoba meraup sebanyak-banyaknya oksigen untuk memenuhi paru-parunya.

Yoongi melirik ponselnya.

"Baiklah, Hyung kalah. Sudah kehabisan oksigen" ucapnya. Ia menjeda stopwatch-nya yang menampilkan angka 00:00:45 itu. Artinya mereka sudah berciuman selama 45 detik.

Jimin melihat kearah Yoongi. Wajah pria itu memang memerah, namun Jimin yakin pria itu masih bisa menciumnya lebih lama. Terasa seperti Yoongi mengasihaninya.

"Ji-Jimin ma-masih mau dicium" ucapnya dengan napas teronggoh-onggoh, ia memukul dada Yoongi pelan.

Lawan bicaranya malah tertawa. Bagaimana bisa ia masih ingin dicium dengan napas seperti itu?

Yoongi tidak membalas ucapan Jimin. Ia memilih untuk mengelap keringat Jimin lalu mencubit pipi pria bermarga Park itu.

"Hyung mau tidur" ucap Yoongi. Ia mengambil ancang-ancang untuk segera berdiri sehingga Jimin semakin mengeratkan kaitan tungkainya pada pinggang Yoongi, mengalunkan lengannya pada leher Yoongi. Bahkan Yoongi tidak memeluknya agar Jimin tidak terjatuh. Ia sudah seperti anak koala.

'Katanya sudah kehabisan oksigen, tapi masih sanggup menggendongku' batin Jimin. Ia semakin berpikir Yoongi mengasihaninya.

"Yoon" panggil Jimin. Mereka baru saja ingin menaiki tangga.

Langkah Yoongi berhenti. Ia membuka mulutnya, baru saja ingin memarahinya karena tidak sopan, namun takjadi karena kedua telapak tangan Jimin tiba-tiba saja memegang kedua pipinya lalu nenyelesapkan lidahnya kedalam mulut Yoongi. Ia menggerakkan lidahnya dengan taktentu.

Yoongi dengan tangannya yang bebas menarik wajah Jimin agar menjauh. Mata Jimin sedikit sayu. Yoongi menyentil dahinya lalu pura-pura menguap.

"Hyung ngantuk, mau tidur. Ayo tidur" ucapnya. Jimin tentu tau kalau pria itu berpura-pura. Tetapi Jimin mengiyakannya. Tangan Yoongi membantu memapah Jimin.

Setelah sampai, barulah Yoongi merebahkan tubuh Jimin. Ia menidurkan Jimin disampingnya. Padahal masih musim dingin, tetapi suhu ruangan itu panas.

Ruangan itu atau tubuh mereka berdua?

Yoongi memiringkan tubuhnya menghadap Jimin. Satu lengannya melingkar pada pinggang Jimin. Tentu Jimin menyukainya.

"Bagaimana kuliahmu? Kapan masuk?" Tanyanya. Tumben Yoongi menanyakan hal itu.

"Lancar saja. Masuk tanggal 7, hari Senin"

"Oh, cepat juga" timpal Yoongi.

"Ya, Hyung. Tapi aku harus latihan untuk lomba mulai lusa. Libur tanggal 31, 1, dan 2 saja, selain itu latihan" ucap Jimin. Ia tidak tahu apa ia menyukainya atau membencinya. Jimin semangat sekali ingin meliuk-liukkan badannya kembali dibawah alunan musik, namun ia juga ingin menggunakan waktu liburnya untuk bebas dari kegiatan kuliah yang padat.

"Jiminie gak capek?" Tanya Yoongi. Ia rasa pelatih mereka terlalu berlebihan hingga menggunakan waktu libur untuk latihan.

"Kalau menari, aku bisa tahan sampai 12 jam nonstop per hari! Lagian lombanya sebentar lagi, aku dan Hoseok-hyung harus menang melawan Wonhyu Brothers, panutan kami serta juara lomba Kill With Moves Competition dua tahun berturut-turut"

Haha, semangat sekali dia.

"Siapa Wonhyu Brothers?"

Jimin memasang wajah terkejut. Really? Yoongi tidak mengetahui siapa dua dancer yang sangat hebat itu? Padahal nama mereka acap sekali memenuhi koran dengan titel Hot News.

"Aku tidak percaya kepada orang yang tidak mengenal Wonhyu Brothers! Kau tinggal dibawah batu ya Hyung?" Tanya Jimin. Ia sedikit menjauhi Yoongi yang rasanya ingin memberi tatapan meremehkan kepadanya. Aku itu terkenal, tapi tidak mengenal banyak orang.

"Ah... Hyung tau. Mereka yang menang KWMC dua tahun berturut-turut?"

Mata Jimin berbinar. Ia mendekat kearah Yoongi, bahkan lebih dekat dari yang tadi. "Menurut Hyung, siapa yang paling keren?"

Siapa? Mana Yoongi tau!

Dengan hati-hati Yoongi menjawab, "Hyung tidak bisa memilih, Jiminie, mereka berdua keren sekali" dibumbuhi dengan tatapan berbinar kalau ia semangat dengan topik pembicaraan ini.

Padahal awalnya Yoongi ingin lebih dekat dengan Jimin, melakukan tanya jawab tentang kehidupan sehari-hari lalu tertidur dengan kepala Jimin yang bersandar di dadanya.

"Benar sekali! Sampai sekarang aku tidak bisa memilih siapa yang paling keren!! Bagaimana mereka melakukan split lalu berputar dalam kondisi seperti itu! Lalu..."

Mata Jimin berbinar sekali ketika mengatakan hal yang ia sukai. Yoongi suka ketika Jimin mengatakannya dengan intonasi yang imut, tiba-tiba berteriak saking semangatnya.

Meskipun suara cempreng itu agak memekakkan telinganya, Yoongi tidak masalah. Baru ketika Jimin berhenti berbicara selama 5 detik, barulah Yoongi memberi senyum lebar.

"Sudah siap, anjing kecilku? Ayo tidur" ucapnya lalu mendekatkan tubuhnya, membuat Jimin dapat tertidur diatas dadanya.

"Anjing kecil itu Chimmy! Oh tidak, kita membiarkannya berkeliaran Hyung! Bagaimana kalau ia memberantakan rumah?" Jimin hendak melepaskan diri, namun Yoongi semakin mengeratkan pelukannya.

"Nanti Hyung bersihkan. Tapi Jiminie harus menolong. Okay?" Yoongi mengusap rambut oranye Jimin dengan pipinya.

Jimin terdiam. Dengan pelan ia menganggukkan kepalanya. Sebelum benar-benar terlelap, ia menghirup dalam-dalam wangi Yoongi. Wanginya seperti sabun yang mereka bagi sebelum berangkat ke Amerika.

***

Halooooo

Ini adalah part spesial keromantisan pasangan MinMin, Mini Mini.

Aku belom pernah nulis adegan kisseu jadi wkwkw gitu ajadeh.

Semoga suka!!

Count Me In (yoonmin)✔Where stories live. Discover now