Keluarga Tercemar [BTS Local Fic]

1 + 1 = 3

Haii haiiii~~

Gue balik lagi ada yang nunggu kagak?

Jadi malam ini gue mau cerita komentar keluarga beserta kerabat semua waktu pertama kali ngeliat triplets tuyul gue lahir ke dunia.

"Han, ih lucu banget anak - anaknya, mirip Genta ya,"

Oke. . Gue sih nggak masalah kalau anak - anak gue look nya pada kaya Genta. Alhamdulillah malah hahaha Genta ganteng ini ehe.

Tapi sih, namanya orang tuanya, ya pasti DNA gue ada nyangkut - nyangkutnya di si trio tuyul kesayangan itu.

"Yang. . ." Panggil Genta yang sedang dikeroyok Aji dan Oik.

"Deal with that, bae." Lalu gue lanjut menyuapi Fajar yang duduk anteng sambil nonton Hey Tayo di TV, apasih itu acaranya gue nggak tahu tapi bodo amat sih yang penting si ganteng itu anteng.

Gue kasih tahu ya, Aji - Oik itu kaya kopian gue kelakuannya, kalau Fajar mirip bapaknya.

Nih kerjaan Aji sama Oik ⬆️

"Aji, Oik, makan sini sama Mama, jangan jailin Papa mulu, nanti diabisin Fajar nih,"

Nggak akan mempan mah kalau segitu aja usaha gue bujuk - bujuk mereka berdua.

Baru sadar gue, kayanya gitu kali ya susahnya nyokap waktu urusin gue dulu, jadi gue dapet balesannya dikali dua dalam bentuk Aji sama Oik.

"Mama. ." Panggil Fajar.

"Apa Jar?"

"Kemaren Jar naik bus sekolah, terus Jar ajak bicara, tapi tidak jawab. Tayo itu bus kan, Ma, tapi bisa bicara, kenapa bus sekolah Jar tidak?"

Nggak usah kaget sama bahasa si Fajar yang kadang kelewat nyastra, soalnya sama Maminya Genta sering diajakin telenovela tjuy!

Kalian tahu apa kata pertama Fajar?

Amando!

Maksudnya mah Armando, tapi Fajar setahun masih cadel, kalau sekarang lancar jaya ngomongnya.

"Bus sekolah Jar nggak bisa bicara karena lagi sakit tenggorokan sayang."

Don't blame me, gue cuma nggak mau ngerusak imajinasi bocah nyaris lima tahun aja dengan kenyataan dunia ini tidak sehalu dunia orenji.

"Ohh gitu. . Mama. . Mama. . Besok buatkan teh hangat!"

"Buat apa?"