Danger; 4

28 8 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"uhuk..uhuk" asapnnya makin banyak lagi , apa sih penyebab kebakaran ini

Hyorin membasahi semua kain yang ada untuk mengurangi asap aduh maaf Irene baju lu gw jadiin korban

Irene membuka jendela agar asap tersebut tidak telalu berkumpul diruangan itu

Jaemin masih berteguh ingin menerobos masuk padahal asap telah memenuhi lorong lorong tersebut apa mode kebakarannya ga berfungsi?
A bodo amat lah yang penting gw masuk

Jaemin menemukan apartemen bernomor 16 dan langsung mendobraknya padahal Hyorin dari tadi telah lelah untuk mencegah agar asap tidak masuk

Hyorin yang bergegas di buat terkejut dengan kedatangan Jaemin tiba tiba

"Jaemin!?"

"Jaemin itu itu!" ucap Rin menunjuk ke arah lengan tangan kanan Jaemin

"Apaan?"

Dengan cepat Hyorin melepaskan jaket jeans itu dan lalu menginjak nginjak nya

"huh aman" ucap Hyorin lega dan cepat menutup pintu

"kau ini Jaemin bagaimana sih tangan sendiri ga di perhatiin"

"yah kan ga tau,bagaimana dong?apa ini nanti membekas?kok sakit?aa kulit gw jadi merah gini? bagaimana Rin?" Jaemin berbicara tanpa henti hentinya

"apaan sih lebay tau ga,itu hanya Luka bakar ringan juga,sini gw lihat"menarik tangan Jaemin

"sakit Rin!"

"ih ga usah komen" Hyorin memberi sedikit obat untuk meringankannya dan lalu di perban

"ngapain juga si lu nyusul"

Jaemin tak menjawab pertanyaan yang Hyorin berikan

Niatnya gw kalau kayak gini juga engga mau tapi kan lu itu beda gumam Jaemin

"baiklah kalau lu tidak mau menjawab"

Sampai kapan ini selesai,asap makin banyak aja
Hyorin terus berpikir bagaimana cara nya disela sela ia sedang berkonsentrasi ada suara minta tolong

"Jaemin kau dengar tidak?"

"apa?dengar apa?"

"yang benar kau tidak mendengar nya,ada suara minta tolong sepertinya dari luar"

"mana ada ,gw juga ga dengar tuh"

Karena penasaran Hyorin mencari suara itu ternyata berada di samping jendela kamar Irene yaitu apartemen no 17

Hyorin menengok keluar tapi apa yang dia dapat

"eh anjirr" sontak membuat Hyorin terkejut dan ketakutan bukan sesosok manusia yang seharusnya ia tolong malah hantu yang ia temui

Hantu ith berusaha menarik Hyorin untuk jatuh kebawah , gedung ini memiliki 23 lantai dan Hyorin berda di lantai 4

"Waaaaaan JAEMIN TARIK GW!"

"ada apa ini?" membuat Jaemin semakin bingung

"TARIK JAEMIN CEPATAN!" ucap Hyorin yang berteriak

"udah ga bisa ,lu kok berat banget! Udah tangan gw sakit lagi"

"SUMPAH JAEMIN KALAU LU GA NARIK GW DAN GW MATI GW GA AKAN MAAFIN LU!"

"tapi lu kok berat banget"

Hyorin tidak tau dari mana asalnya Hantu ini tapi yang pasti saat ini Hyorin berhadapan langsung dengan Hantu wanita ini,

Ini bukan lah mama atau siapa pun tapi ini asing bagiku

Dia menatap tajam kepada ku seakan aku lah yang membuatnya mati
Hanti itu terus menarik ku kebawah

"dasar hantu lepasin gw,gw ga kenal lu siapa!" ucap Rin kepada Hantu itu
Tapi malah membuat Hantu wanita itu semakin kuat menarik Hyorin

"JAEMIN!!"

"IYA,sabar!"

Berat sekali ,apa yang sedang terjadi dengan Hyorin,Aku harus bisa menarik Hyorin

"A..........A..." akhirnya Hyorin pun dapat ditarik

Sumpah jantung gw terasa lagi disko!
Hyorin hanya terduduk dan masih ada ketakutan yang baru ia terima sedikit saja Hyorin bisa menyusul Eomma nya

Jaemin melihat kearah luar jendela tapi tidak ada apa,hanya angin yang ia terima

>>>>>

Kejadian telah berlalu tapi di kepala Hyorin masih tanda tanya siapa perempuan yang ingin mencoba membuatny mati

Irene menyunduhkan Teh kepada Hyorin

"Gomawo" ucap Hyorin

"maafin aku yah Rin,sumpah tadi kejadianya ga terduga banget dan gw udah nyuruh orang menyelidiki apa yang sedang terjadi kok"

"ga apa apa kok,gw baik baik aja"

Ini apa ada hubungannya dengan kebakaran yang terjadi tadi dengan perempuan itu,ku rasa tidak

"mau kemana Rin?"

"mau pulang,udah capek plus ngantuk"

"yahhh...."

"kenapa?"

"hehe itu,engga kok Rin"

"eh gw bagaimana?" ucap Jaemin yang memotong pembicaraan Irene dan Hyorin

"hanya luka kecil juga,ntar sembuh
Bagusan lu pulang aja sana udah malam juga"

"ga liat tangan gw udah tadi ngebantuin narik lu lagi"

"cerewet,ada bawa mobil?"

Jaemin mengangguk ada

"biar gw yang nyetir!" Irene yang tiba tiba ngajuin diri

Ntah apa tapu kok gw ga yakin gitu dengan Irene

"oky,kalau gitu Irene yang nyetir"

Irene dan Jaemin berada di kursi depan dan aku di kursi belakang dengan keadaan yang khawatir

"hmm Rin"

"Apa"

"mau nanya kalo ngerem dimana yah?"

Hyorin menepuk kepalanya nyawa gw sekarang ada ditangan Irene

"itu yang disitu" sambil nunjuk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KNOCK ON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang