6 : Friends are Heroes

98 13 16
                                    

tolong jangan sider.
saya senang kalau kalian baca, tapi lebih senang lagi kalau kalian vote dan comment, share juga boleh.
karena itu yang jadi motivasi saya.
satu atau dua comment per chapter saya sudah senang, kok :)

jadwal update : selasa, jumat, minggu

kalau sepi readers & voment : hanya hari minggu













Jaein dan Seunghyun berjalan ke arah kamar yang telah di reservasi oleh Seunghyun. Kemudian sambil berjalan ke arah kamar ia telah melihat dua orang berbadan bongsor di depan kamar yang telah direservasi oleh Seunghyun.

Perasaan Jaein semakin tidak enak.

Ia melepaskan tangan Seunghyun. Kemudian Seunghyun menoleh ke arahnya dengan raut wajah penuh amarah membuat Jaein terkejut.

"Lo berani ngelawan gue?!" Seunghyun langsung mendorong Jaein dengan kasar sampai berhasil masuk ke dalam kamar.

"Seunghyun! Lo gila ya! Lo pasti mau apa-apain gue, kan?!" pekik Jaein yang hendak keluar kamar.

Namun terlambat, pintu kamar ditutup dan dikunci dari luar. Rupanya dua orang tadi adalah anak buahnya Seunghyun.

"Sekarang tinggal ada kita berdua.." ujar Seunghyun sambil menangkup dagu Jaein.

"Lo gila, ya!? Lepasin!!" seru Jaein memberontak.

"Heh! Lo nurut aja deh kalau gak mau hidup lo kenapa-napa?!" ujar Seunghyun yang mengangkat pistol.

Jaein terkejut namun ia tak bisa melawan karena Seunghyun membawa senjata.

Jaein hanya diam membisu.

"Gue anggap lo setuju mau nurutin gue," kata Seunghyun dan menghempaskan Jaein ke kasur.

Jaein berusaha menahan air matanya sambil berdoa.

Saat ia melihat Seunghyun tanpa pakaian di hadapannya, dia menutup mata.

Dan saat Seunghyun hendak mendekatinya,

BUGH BUGH BUGH!!

"Suara pukulan apaan tuh?" pekik Seunghyun sambil berjalan ke arah pintu. "Oh iya kan dikunci dari luar, kita lanjutkan saja yuk, pasti cuma orang lain yang berantem,"

Jaein mulai tersenyum menyeringai.

"Bego. Gue kenal, itu langkah kakinya Hwiyoung dan Taeyang, suara isak tangis Ahyoung yang berusaha untuk ditahan-tahan dan suara pukulan tangan dari Hwiyoung dan Chani. Marilah tetap tenang, Jaein. Kita ikuti permainannya," otak Jaein berkata seperti itu.

Saat Seunghyun hendak mencium bibir Jaein dan,

CKLEK

Pintu kamar terbuka, membuat Seunghyun refleks menoleh ke arah pintu.

"KOK KALIAN?!" pekik Seunghyun.

Saat Seunghyun lengah, Jaein langsung menendangnya dengan keras hingga Seunghyun terhempas ke lantai.

"HOIT!" Jaein bersuara dengan suaranya yang nge-bass itu. Sudah lama ia tak mengeluarkan suara itu setelah 3 tahunan.

"KIM JAEIN!" seru Seunghyun kemudian ia meraih pistol yang telah ia taruh di meja dan mengarahkannya ke Jaein.

"Jaein!" Ahyoung dengan mata sembabnya itu hendak masuk ke dalam kamar untuk menolong sahabatnya, Jaein. Namun ia dihalangi Hwiyoung sambil ditahan oleh Chani dan Taeyang.

"JANGAN TAHAN GUE!" Ahyoung menangis terisak-isak melihat sahabatnya tengah disorot oleh pistol.

"Sabar, lo harus ingat kalau Jaein pegang sabuk hitam dan medal emas olimpiade Taekwondo dan Judo," bisik Hwiyoung.

behind a friendship | hwiyoung (✔️)Where stories live. Discover now