Lola.. I Love You

1.2K 55 3
                                    


"Huft.. Hujannya deres banget!"

Seorang wanita mungil dengan tinggi badan 152cm terlihat berbicara sendiri.

Saat ini dia sedang berada di halte bis untuk menanti Bis Kota yang biasa dinaikinya setelah selesai bekerja di sebuah toko kue kecil tak jauh dari halte bis ini.

"Bisnya juga gak dateng-dateng.. BT deh aku.. Udah setengah jam nih! Tumben banget gak ada yang lewat. Ini kan bukan tengah malem. Baru juga jam setengah enam sore.. Ish.." wanita itu masih menggerutu sendiri tanpa menyadari jika dirinya sudah tidak lagi sendiri di halte bis itu.

Ada seorang pemuda tampan dengan tinggi badan 178cm memperhatikan wanita mungil itu yang sedari tadi berbicara sendiri, seolah-olah sedang curhat pada jalanan di depannya.

"Sepertinya hujan ini akan lama berhenti dan sepertinya bis yang biasa lewat sini terkena macet di jalan besar yang menuju kearah sini" ucap Pria tampan itu memulai pembicaraan.

Wanita mungil itu langsung menoleh kearah samping kirinya yang terdapat Pria tampan itu yang tersenyum manis kearahnya.

Lalu wanita itu mengelilingi pandangan kesegala penjuru halte lalu kembali lagi memandang Pria Tampan itu.

"ehm.. Maaf, situ ngomong sama saya ya?" tanya wanita itu ragu karena dia tidak melihat siapapun lagi berada di halte bis ini selain dirinya dan Pria tampan yang berada di samping kirinya ini.

Si Pria tertawa terbahak-bahak melihat wajah bingung wanita mungil yang sangat manis ini.

" ih.. Nih orang malah ketawa. Bukan ngomong sama aku kali ya.."

Monolog wanita mungil itu dan kembali menatap kearah jalanan tanpa memperdulikan Pria tampan di sampingnya yang semakin terbahak ketika wanita itu kembali berbicara sendiri.

"ehm.. Saya memang bicara sama anda mbak" ucap Pria tampan itu setelah berhasil meredakan tawanya.

Wanita mungil itu menoleh cepat kearah si pria sambil menyipitkan matanya tak suka.

"Maaf ya sebelumnya tapi saya bukan mbaknya situ, jadi jangan panggil-panggil mbak! Muka juga kayaknya tuaan situ kok" ucap wanita itu jutek.

"ppfft.. Ehm.. Sory.. Habis saya kan belum tahu nama kamu, jadi ya.. Saya bingung harus panggil apa" ucap Pria itu mencoba menahan tawanya.

"jadi.. Nama mbak siapa?"

"ish.. Dibilangin jangan panggil mbak. Emang situ mau kalau saya panggil eyang?"

"hahahha.. Ups.. Sory.. Abisnya mbaknya lucu jadi saya gak tahan untuk gak ketawa.. Hahahha"

"nih cowok ngeselin banget sih! Masih aja manggil aku mbak, pakai ketawa lagi!! Eh.. Eyang.. Cukup ya ketawanya. Nih kenalin nama saya Lola, jadi jangan panggil mbak lagi!"

Wanita yang ternyata bernama Lola itu menyodorkan tangannya ke arah pria tampan itu.

Pria itu tersenyum sambil menyambut uluran tangan Lola.

" ppfftt.. Nama kamu Lola... Kepanjangannya Loding Lama ya? Hahhahahah."Pria itu kembali tertawa yang semakin membuat Lola kesal dan menatap Pria itu tajam.

" ehm..sory Lola..saya tidak akan tertawa lagi. Bay the way nama saya Ar... "

" saya gak tanya nama situ"

Lola menarik tangannya yang masih di genggam pria itu.

"tapi saya gak suka kalau kamu panggil saya 'situ'. Saya kan punya nama dan nama saya Arga"

"ok Arga. Udah dulu ya perkenalannya, saya lagi konsen nungguin bis nih"

"ehm.. Lola.. Sepertinya kalau cuma nunggu bis kamu gak harus konsen kok. Nanti juga kalau datang, dia pasti otomatis berhenti di halte ini"

Kumpulan Cerpen  (Short Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang