BAB I

27.7K 1.1K 12
                                    

"Hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu selalu...."

- Uknown -

*****

"DEVAN ! DEVAN ! DEVAN!!"

"Gila keren banget itu shoot nya astaga."

"Si Gaga keringatnya bikin pengen ngelap."

"Itu itu mulus banget kulitnya si Devan putih kinclong."

"Itu Daffa ga tau malu banget senyum ke gue, kayak ga peduli diabetes gue naik."

"Bodo amat yang penting Daffa ganteng."

"Argha kok kek bangsat bikin gue mau bawa pulang."

"ARGHAAA SEMANGATTT."

"GAGA TOLEH SINI GA TOLEH SINI."

"FLYING KISS BUAT GUEE PLEASEEEE..."

    TERIAKAN yang membahana itu berasal dari lapangan basket yang luas milik SMA Langit Raya yang dibangun oleh salah satu keluarga kaya dan terkenal. Pagi ini pertandingan basket masih berlanjut dengan meriah, terik matahari yang mulai muncul tak memadamkan semangat mereka.

Teriakan demi teriakan kembali terdengar, hanya pertandingan antar kelas yang mampu membuat satu sekolah heboh terlebih ada pentolan sekolah mereka yang disebut ARDAGA, sekumpulan cowok sekolah yang populer.

"Gila makin heboh aja teriakan kelas XII, berasa bener-bener punya fans gue." Gaga mengusap wajahnya dengan handuk yang dibawa, keringatnya terlalu banyak.

"Kayak biasa, mereka terpesona mulu." tambah Daffa dengan senyumnya.

"Soalnya kegantengan gue makin bertambah sih." ucap Argha.

"Bacot." Devan mengambil tasnya dan segera keluar dengan seragam basket yang masih dia pakai.

"Anying tuh anak kayak tai." Gaga segera menyusul Devan diikuti Daffa dan Argha yang berjalan dengan santai.

Koridor sekolah terlihat penuh dengan suara sapaan dari sekumpulan gadis yang mengagumi Devan. Devan yang memang tidak peduli sekitar hanya menatap datar tanpa minat.

"Dev." suara seseorang membuat sapaan-sapaan itu hilang sesaat.

Devan yang mendengar pun berhenti dan melirik kearah sampingnya. Ratu sekolah yang selalu di pasang-pasangkan bersama Devan, Achellia anak kelas XII .


"Si cabe nempel lagi tuh sama Devan." celetuk Daffa.

"Kira-kira bakal Devan apain lagi ya?" bisik Gaga kepada kedua sahabatnya itu.

"Paling kayak biasa, dipermaluin tapi ya namanya juga Achel udah ilang tuh urat malunya." tambah Argha.

Semua mata hanya diam saat melihat pasangan pentolan sekolah sekarang berdiri di koridor. Terlihat mereka memang sangat cocok ditambah Achel adalah gadis yang memang banyak diincar kaum adam untuk dijadikan pacar.

POSSESIVEWhere stories live. Discover now