Part 18. Apa Kau Percaya Dengan Reinkarnasi?

43.2K 3.9K 133
                                    

"Hm, Rain. Apakah aku boleh bertanya?" tanya Ne Ra.

"Boleh." sahut Rain tanpa mengalihkan pandangannya dari kucing yang sedang menggelung manja diatas pangkuannya.

Tadi siang ia menemukan kucing itu tergeletak di jalan dengan luka-luka kecil. Mungkin saja kucing itu bertengkar sesama jenisnya karena memperebutkan ikan asin, bukan memperebutkan tahta atau wanita dan pria seperti manusia.😏😏 Oh! Mungkin saja kucing itu berkelahi karena kekasihnya berselingkuh dengan kucing betina lainnya.😂😂 #abaikan

"Kenapa kau tidak tahu kalau mereka adalah pangeran?" tanya Ne Ra.

"Jangan lupa, Rara. Mereka mengurungku seumur hidup di dalam kamar ini seperti binatang peliharaan. Tentu saja hal itu membuatku tidak tahu apa-apa tentang dunia luar. Apalagi di saat aku bangkit dari kematian, semua ingatanku hilang tanpa tersisa sedikit pun." jelas Rain sambil mengelus-elus bulu lebat kucing putih itu.

Ne Ra mengangguk paham. Ia lupa tentang fakta itu.

"Apa kau percaya dengan reinkarnasi, Ra?" tanya Rain tiba-tiba.

"Tentu saja aku tidak percaya. Kita hidup hanya satu kali di dunia ini." sahut Ne Ra dengan mantap.

Rain hanya tersenyum kecut. Ia dulu juga berpikir begitu, tapi sekarang ia mengalaminya sendiri. Mau tak mau dia harus percaya dan menjalaninya dengan lapang dada.

"Aku ingin istirahat. Apakah kau mau merawat Luffy ku selama aku tidur?" ucap Rain. Ia memang memberi kucing itu dengan nama Luffy. Menurutnya itu panggilan yang sangat manis.

"Tentu saja, Rain. Kalau begitu aku keluar dulu yah. Istirahat yang cukup, Rain."

Rain hanya mengangguk dan menyerahkan Luffy ke Ne Ra. Setelah Ne Ra menggendong Luffy, ia pun segera keluar dari kamar Rain dan tak lupa untuk menutup pintunya.

Rain akhirnya terlelap dalam alam mimpinya karena terlalu lelah.

****

Tok tok tok.....

"Yi Na!!! Bangun sekarang!!! Tuan Qun memanggil kau untuk makan malam bersama." teriak seorang gadis di depan pintu kamar Rain.

Tok tok tok....

"Gadis pemalas!! Bangun sekarang!! Aku sudah membangunkanmu sejak tadi, tapi kau tidak juga bangun. Bangun cepat!!" teriak gadis yang berpakaian pelayan itu.

Tenang....

Sunyi.....

Sepi.....

Tidak ada sahutan apapun dari dalam karena orang yang di panggil masih saja bergelung manja di dalam selimutnya.

Entah sudah yang keberapa kalinya gadis pelayan itu mengetuk pintu dan berteriak kencang seperti orang yang hendak melabrak selingkuhan kekasihnya.

Dor dor dor....

Kali ini gadis pelayan itu menggedor pintu kamar dengan sangat keras.

Ne Ra yang ada di dalam kediaman Rain merasa sangat kesal tapi ia tidak berani menegur karena gadis pelayan itu terlihat sangat angkuh dan arogan. Ia terlalu pengecut untuk menegur gadis pelayan arogan itu. Dirinya sendiri mengakui hal itu.

Kenapa hanya Ne Ra yang mendengar? Itu karena Rain mengusir seluruh pelayan yang ada di dalam kediamannya karena dia sangat tidak suka dengan orang yang munafik. Jadi, di dalam kediamannya hanya ia dan Ne Ra yang menempati. Tapi untuk urusan bersih-bersih tentu saja ia akan menyuruh pelayan karena ia tidak ingin susah-susah.

"Gadis hina, pemalas, sok berkuasa, bangun sekarang!!" teriak gadis pelayan itu lagi sambil menendang pintu kamar Rain karena ia merasa sangat kesal.

Ia tidak sudi membangunkan Rain tapi apalah daya, ini adalah perintah dari Tuan Qu langsung. Tidak mungkin ia menolak, bisa-bisa ia di hukum.

Brakkk~

Saking kesalnya dia membuka pintu itu dengan kasar dan tak sabaran hingga dia tersungkur menyedihkan di atas lantai karena pintu tersebut tidak di kunci sama sekali seperti pikirannya.

Melihat hal itu, Ne Ra tak kuasa menahan tawanya.

Sedangkan gadis pelayan itu bangkit dari posisi menyedihkannya dengan menggerutu dan menyupahi Rain, padahal Rain tidak salah apa-apa.

Melihat wajah polos Rain yang sangat cantik sedang tertidur pulas, kekesalannya kembali memuncak. Ia merasa iri, dengki, kesal, dan marah kepada Rain.

Langsung saja ia menjambak rambut Rain dengan kasar hingga sebuah suara pekikan terdengar.

Bersambung....

Rebirth🍁Where stories live. Discover now