12⇝

14.6K 800 187
                                    

Gatau mesti di warning-in atau enggak. Kayanya sih ga usah deh. Tapi yaudah lah warning aja buat jaga-jaga. he-he. Udah sih, itu aja.

***

From : baby boo<3

I'm home xx

Calum tersenyum membaca pesan dari Anneliese. Ia yang sedang memainkan laptopnya pun langsung mengambil jaketnya di lemari dan turun kebawah.

"Mau kemana?" tanya Mali yang sedang menonton televisi. Calum tersenyum kecil, "Bertemu Anneliese. Mungkin aku pulang larut. Aku pergi dulu!" kata Calum riang. Mali mengangguk sambil terkekeh kecil. Ia tak pernah melihat Calum sebahagia ini karena seorang wanita.

Sementara Calum sudah dalam perjalanan menuju rumah Anneliese. Penuh kecepatan tinggi. Lagu Smile dari Avril Lavigne menemani Calum. Ah, itu juga salah satu lagu kesukaan Anneliese.

Beberapa saat kemudian, Calum sampai dirumah Anneliese. Ia mengetuk pintu rumah Anneliese.

Cklek.

"Hey Li." sapa Calum pada Liam yang membuka pintu. Liam tak merespon ucapan Calum. Ia hanya menatap Calum datar.

"Anneliese ada dikamarnya. aku ingin pulang. Oh ya, Ansel dikamarnya. Sekedar informasi." kata Liam pelan. Calum mengangguk mengerti lalu berjalan menuju kamar Anneliese. Ia segera membuka pintu kamar gadisnya itu dan menemukan Anneliese duduk diujung ranjang, membelakangi Calum dengan selimut yang hanya menyisakan kepala dan rambut Anneliese diluar.

"Baby?" panggil Calum sambil tersenyum. Ia menutup pintu kamar Anneliese lalu berjalan ke arah Anneliese yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Calum mendekat pada Anneliese lalu memegang bahunya.

"Ann?" panggilnya lagi. Dan kali ini, Anneliese menoleh. Betapa kagetnya Calum ketika melihat mata gadisnya itu memerah. Habis menangis sepertinya.

"Ann? Kau kenapa? Kenapa menangis?" tanya Calum khawatir. Ia memegang kedua pipi Anneliese sementara Anneliese hanya terdiam sambil menatap Calum.

"Cal.." kata Anneliese lirih. Tiba-tiba saja, air matanya turun.

"Kau kenapa, sayang? Apa ada yang menyakitimu?" tanya Calum panik. Anneliese menggeleng.

"Calum, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu marah." kata Anneliese.

"Maksudmu?" tanya Anneliese.

"Aku bertemu Niall tadi dan menanyakan masalah kalian apa. Maafkan aku Calum, aku benar-benar tidak mau Niall mengganggu kita lagi. Dan Niall menceritakan semuanya." kata Anneliese.

Seketika Calum terdiam. Tubuhnya menegang, ia mencoba menutupi rasa kagetnya tapi matanya tidak bisa berbohong.

"Cal, aku tidak peduli jika kau gay atau tidak. Aku tidak peduli, sumpah. Aku sayang padamu, Calum. Aku sungguh-sungguh." Calum terdiam. Rahangnya mengeras. Ia pasti sudah emosi sekarang. Anneliese berdiri dari tempat tidurnya. Berdiri tepat dihadapan Calum yang duduk diranjangnya.

Anneliese berdiri dan tiba-tiba saja menjatuhkan selimut yang sedari tadi membalut tubuhnya.

Dan gadis itu te-lan-jang.

Diulangi. TE-LAN-JANG. NA-KED.

Calum terbelalak. Bahkan ia sampai membuka mulutnya. Ini pertama kalinya ia melihat Anneliese telanjang dihadapannya.

Anneliese menangis. Sesegukkan.

"Maaf kalau selama ini aku selalu tidak siap melakukan seks denganmu, Calum. Dan sekarang aku siap. Aku memang tidak tahu apa-apa soal seks. Aku mohon, sayang. Kau boleh lakukan hal itu padaku sekarang tapi tolong jangan kembali dengan Niall. Aku tidak ikhlas. Aku tidak mau kau bersama Niall. Aku tidak mau." jelas Anneliese. tubuhnya bergetar. Sementara Calum hampir tidak berkedip melihat pemandangan didepannya. Ia berdiri tepat dihadapan Anneliese sementara Anneliese sudah memejamkan matanya.

Hey Calum ✖️ hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang