Story 10

123 32 0
                                    

DRAP
DRAP
DRAP
DRAP

"EH? Suara apa itu??" ujar Luhan kaget saat mendengar suara yang sepertinya akan mengarah kepadanya.

Semakin dekat semakin dekat suara itu terdengar sekarang, dan saat ia menolehkan pandangannya ke depan ternyata suara itu berasal dari sekumpulan pria yang sedang berlari kearahnya.

"Ah, itu Dia!"
"Luhan!"
"Luhan!"
"Itu Luhan!"
"Jadilah pacarku Luhan!"
"Menikahlah denganku!"
"Denganku saja"
"Denganku!"
"Aku saja!"
BLA BLA BLA

"KYAAAAAAAAAA!!!!" Triak Luhan. Mendengar perkataan-perkataan yang dilontarkan para pria-pria yang tak di kenalnya. Semua itu hanya membuat kepala Luhan pusing dan bingung dengan apa yang telah di lakukan Rose ke pada nya.

"Pertemuan itu, harus diciptakan." Ucap Rose dengan senyum jahilnya, tanpa merasa bersalah dengan apa yang sudah di lakukannya.

"Aku nggak butuh pertemuan kayak gini!!" Kesal Luhan meninggal kan Totora,Sehun,Rose dan orang-orang tak jelas itu.

🌟🌟🌟

"Aku pulang." Ucap Luhan dengan aura takbersahabat.

"Luhan? Ada apa?" Tanya Chanyeol.

"Kok kusut?" Timpal Baekhyun saat melihat penampilan Luhan yang berantakan. Namun tak di tanggapi oleh Luhan, ia terus saja berjalan ke arah tujuannya saat ini dengan keadaan bimbang.

"Ini nggak bisa di biarkan. Aku harus bertindak kepada Rose." Gumamnya.

"Rose, kemarilah." Panggil Luhan saat telah bertemu dengan Rose. Sedangkan Rose merasa bingung saat tiba-tiba saja Luhan memanggilnya.

"Luhan?" Panggil Sehun saat merasa ada yang aneh dengan Luhan.

"NO! Ini urusan perempuan, Sehun dilarang kemari." Ucap Luhan sambil meretangkan tangannya kedepan menandakan Sehun tidak boleh ikut campur dengan urusannya.

"Eh?!" Bingung Sehun melihat tingkah Luhan yang baru saja pergi meninggalkan dirinya dengan Rose yang mengikuti Luhan pergi

Setelah Luhan dan Rose tiba di Danau Meteorite City. Rose pun tanpa basa basi langsung mengajukan pertanyaan pada Luhan.

"Ada apa? Aku sibuk, nih." Tanya Rose sombong dengan kedua tangannya yang mengapit di depan dadanya. "Mesti pikir cepat, untuk mengabulkan permohonanmu." Ujarnya lagi.

"I... Itu." Ujar Luhan gugup dengan keringat menghiasi dahinya. "Karena AKU SUKA SEHUN." Ucapnya mantap akhirnya.

Mendengar ucapan Luhan barusan membuat kedua mata indahnya menatap tajam kearah Luhan.

"ITU.................." Ujar Rose geram. "Namanya menantang PERANG, lho!" Lanjut Rose dengan aura gelap yang di keluarkannya.

"Uwaa!" Kaget Luhan.

"Kamu sudah bilang Sehun?" Tanya Rose saat dirinya sudah mengendalikan kembali dirinya seperti semula.

"Belum sih..." jawab Luhan sedih.

METEORITE GUARDIANWhere stories live. Discover now