-1- MarkMin

1.4K 172 236
                                    

Dyorchestra Present
~•~
Henchman

.

.

.

⚠️ Warning

Cerita ini berisikan konten dewasa untuk chapter tertentu; Kekerasan perkelahian yang sangat tidak layak untuk ditiru. Dimohon kesadaran pembaca dalam memahami cerita ini.

Action, Crime, Goverment-AU! Restricted

Disclaimer: Karya fiksi ini murni milik saya. Beberapa nama di dalamnya digunakan untuk kepentingan entertainment, dan tokoh-tokoh yang digunakan bukan hak cipta milik saya.

______________

Chengdu, ibu kota budaya yang penuh dengan tempat bersejarah, tanah dan dataran subur Red Basin di Provinsi Sichuan. Daya tarik megapolitan sederhana yang mengutamakan budaya serta relaksasi ruang hijau menjadikan kota Chengdu berada di peringkat atas untuk ditinggali.

Dijuluki sebagai Negeri Surga, Chengdu penuh destinasi menarik untuk dieksplor. Tempat-tempat klasik nan bersejarah saksi perubahan China tak pernah lekang dimakan usia seperti; pusat kota Chengdu, Tianfu Square yang memperlihatkan pertunjukkan air mancur bersama sinkronisasi musik di sekitar patung Mao, Kuanzhaixiangzi sebagai perefleksian diri dari hingar-bingar kota lewat secangkir teh hangat dan makanan tradisional lalu ada A Thousand Plateaus Art Space serta Sichuan Opera merupakan manifestasi pembuktian kapabilitas seni kontemporer budaya di Chengdu.

Tidak hanya kaya akan kultural, penelitian dan pendidikan tersebar cukup merata di seluruh pelosok Chengdu. Seperti salah satunya yang berdiri langsung di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan, Universitas Sichuan. Terdapat sekitar 30 kategori disiplin ilmu yang bekerja sama dengan beberapa institusi baik di wilayah Chengdu maupun di luar negeri.

Baru sepekan lalu Universitas Sichuan selesai mengadakan masa orientasi yang wajib dijalani untuk para mahasiswa baru. Dengan jumlah 40.000 pendaftar yang masuk, kurang dari angka tersebut seluruh mahasiswa tingkat pertama siap menempati ke-30 kategori disiplin ilmu yang terdiri dari rumpun pengetahuan alam, ilmu sosial serta bahasa.

Dari sekian banyak mahasiswa yang terakumulasi sebagai penghuni baru Sichuan, tak luput juga para senior yang kemungkinan menjadi penyebab sesaknya kafetaria saat ini. Meski ruang penyajian makan untuk seluruh akademisi Universitas Sichuan disediakan hampir seluas gymnasium tetap saja terasa penuh. Siang ini mahasiswa dan mahasiswi memadati kafetaria hingga menyebabkan antrian panjang hampir mencapai pintu masuk.

Jaemin sendiri tidak begitu yakin jika seluruh mahasiswa Sichuan benar-benar berkumpul di kafetaria. Namun, melihat kepadatan serta riuhnya suasana kafe dengan obrolan, gelak tawa dan decitan ribuan sepatu yang berbaur menjadi satu menjelaskan begitu ramainya prosesi makan siang kali ini.

Walau demikian, pemuda dengan rambut coklat karamel itu tidak mengeluhkan soal keramaian serta kebisingan yang ada. Hanya saja ia berharap barisan panjang yang mengantri makan siang ini cepat usai. Sedari tadi kaki-kakinya sudah pegal menopang berat tubuhnya menunggu antrian berjalan. Belum lagi dua gadis muda yang disinyalir seangkatan dengannya bergerak lambat—obrolan di antara keduanya membuat antrian dari Jaemin hingga ke belakang tertahan.

"Kamu dengar itu? Kabarnya benar kalau anak Perdana Menteri Wu masuk Sichuan tahun ini."

"Berarti berita yang bilang Perdana Menteri kita kecelakaan saat kemarin itu sungguhan?"

Henchman [NoRen]Where stories live. Discover now