Prolog

1.9K 266 107
                                    

Berita kali ini kembali mengabarkan topik pembicaraan terhangat selama sepekan. Mengenai kecelakaan tunggal yang menimpa orang nomor satu kebanggaan seluruh daratan China. Sudah lewat dari tujuh hari berlalunya kejadian naas tersebut, tetapi masih saja simpang-siur kebenaran terjadinya kecelakaan malam itu.

Kronologis yang dapat diketahui saat ini hanya berdasarkan kesaksian beberapa pengawalnya dan sang istri. Menurut kesaksian, beliau hendak bertandang ke apartemen baru anaknya yang berada di kawasan asrama Universitas Sichuan. Perjalanannya dilakukan seorang diri tanpa pengawal ataupun supir yang menemani. Diduga kuat medan perjalanan yang rusak menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Selain itu desas-desus sabotase terhadap kendaraan beliau juga merupakan salah satu praduga kuat kecelakaan terjadi.

Pada tempat kejadian perkara, mobil jenis sedan Hongqi L5 yang beliau kendarai sudah ditemukan dalam keadaan terbalik. Mobil beliau terperosok ke pinggir kebun milik sebuah perternakan. Tim penyidik khusus pun menduga mobil tersebut sempat menghantam pohon dilihat dari lecet-lecet yang ada serta sisa ranting yang terselip di kaca.

Sampai saat ini belum ada keterangan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. Selain tidak adanya saksi mata, beliau pun dikabarkan belum bisa memberi keterangan apa pun. Rumah sakit tempat beliau dirawat berada dalam pengawasan ketat pasukan pengamanan sehingga tidak memungkinkan bagi wartawan untuk mendekat dan menggali lebih banyak informasi. Kondisi jelasnya sang pemimpin pun entah seperti apa, entah itu belum sadarkan diri atau sudah siuman.

Namun, China tidak serta-merta dalam ambang keterpurukan. Kondisi domestik masih dapat ditangani oleh Wu Shixun. Presiden Wu yang masih berada satu garis keturunan dengan sang Perdana Menteri.

Banyak yang menyayangkan mengapa orang sepenting Wu Yifan berpergian tanpa pengawal. Meski hanya untuk mengunjungi putranya. Seharusnya beliau mengerti, mantan Menteri Pertahanan yang kini mengambil alih kedudukan pemimpin tertinggi merupakan posisi krusial yang bisa kedatangan bahaya kapanpun jika lepas dari pengawasan.

Saat menemui keluarga Wu yang berada di hunian terpadu mansion Wu, mereka seakan menutup rapat informasi perkembangan kondisi Wu Yifan. Seolah-olah ada rahasia besar yang tengah disembunyikan.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Tuk.

Suara benturan itu tercipta kasar dari remote yang terlempar di atas nakas. Sinar biru televisi perlahan meredup yang kemudian hilang dan membisu. Menghentikan sang media telekomunikasi menayangkan berita yang sama sejak sepekan lalu. Headline membosankan minggu ini masih soal kecelakaan Wu Yifan, aristokrat China.

Beranjak dari depan televisi, kasur single-bed di ujung dekat jendela memanggil empunya untuk singgah dan merebah. Namun, bukannya memilih rehat, lantas pemilik tangan berbalut kain flannel yang membungkus seluruh jari meraih berkas tergeletak di atas kasur. 58 detik lamanya berkas berisi kertas dibulak-balik, menilik isi setiap lembar di dalamnya. Sampai pada jangka waktu memaksanya diam dan mengambil sebuah potret lelaki manis tersenyum samar dengan medali kelulusan yang dia pegang.

Senyum yang kentara sangat dipaksakan membentuk kurva melengkung naik. Siapa pun yang paham dapat melihat jelas sirat jenuh di dalamnya.

"Sudah mulai ya ...." Sebuah seringaian tersetel apik bersamaan kembalinya potret itu ke dalam berkas.

______________

Bersembunyi dalam hening gelap penuh keambiguitasan. Hanya menyisakan siluet hitam dengan perawakan tinggi khas barat berdiri di balik gorden yang menutupi cahaya rembulan. Sang melankolis datar berdiri dalam gelap tanpa bisa dilihat jelas oleh seseorang yang berada beberapa jarak dengannya. Punggung lebar menjadi satu-satunya yang terlihat. Hingga terlalu lama merasa terpunggungi, suara interupsi sopan memecah kesunyian.

"Ada apa Tuan memanggil saya?"

"Sudah saatnya."

Mungkin bagi orang lain silabel-silabel yang terbilang singkat itu tidak jelas maknanya. Namun, dalam sekejap kepala mengangguk konstan, memahami langsung arah pembicaraan berkiblat kemana.

Tugas yang sebenarnya dimulai detik ini.

Pria itu berbalik, tidak lagi memunggunginya. "Kamu adalah orang yang kuyakini tidak akan membelot."

"Tentu, pengabdianku pada keluarga ini tidak akan goyah."

Diam-diam pria yang masih berada di sisi kelam menyunggingkan senyumnya puas. Tidak sia-sia membawa pemuda di hadapannya, pikirnya tenang.

"Kalau begitu kamu sudah siap mengemban misi utamamu?" Pemuda itu mengangguk pasti. Bahkan sorot matanya menjelaskan keyakinan yang teguh.

Kaki jenjang pria yang lain beranjak meninggalkan sisi gelap. Wajah khas perpaduan asia dan barat terpancar ketika sinar bulan menyorot. Ia menaruh tangan di atas bahu pemuda itu sebagai bentuk kepercayaan.

"Misi utamamu adalah menjaga dia yang kusayang, tetapi harus terbuang."

.

.

.

Lanjut?

Atau

Unpublish?

Kalau pun lanjut, (doakan) bisa ngebawain tema yg kali ini

Then, enak diksinya biasa aja atau ya menyesuaikan tema ff? Lagian penulisanku kadang belibet (terlalu banyak narasi)
Yg pernah baca tulisanku inget kan kayak gimana

Wkwk 😂

Q&A Section?

______________

Kenapa up ff baru padahal masih ada yg belum tamat?
- Gapapa ku butuh suasana baru

Katanya lagi buat proposal skripsweet kok malah bikin ini?
- Gapapa aku butuh refreshing hehe

Dan mungkin ini ada beberapa penjelasan tentang bagaimana ff ini ke depannya

• Yang pasti ini slow update juga tergantung antusiasme readers (insyaallah bakal up next part setelah epilog Dilemme beres)

• pairnya siapa aja? Biasanya pair di ff didi jadi yang paling rahasia tapi sekarang ku spill hehe. Yang jelas noren markmin beserta dreamies+lucas

• hyungline? Mungkin ada tapi notp atau cuma selewat

• exo? Ada pair yg straight selebihnya juga cuma notp (mungkin)

• ada mature? Aku gak yakin tapi kalo violence mungkin iya

banyak bacot sekali ya aku hehe 😂

And anyone try to guess who the last two talker yeeeeee~~

Vote and Comment juseyo

Sekian dan Terima kasih

Henchman [NoRen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang