sekelebat bayang

254 22 5
                                    


Sejak kepergian Ryu yang mendadak, ada rasa yang hilang tiap aku melewati kelas itu. Tidak ada lagi siswa hitam manis yang sering memberi senyum tiap aku lewat. Sebenarnya Ryu bukan siswa istimewa banget, hanya karena dia salah satu dari dua murid laki-laki yang menyukai menulis cerpenlah yang membuat dia istimewa di mataku, dia sering bertanya tentang bagaimana menulis cerpen yang baik.

Malam ini aku melanjutkan menulis cerita fantasi anak yang harus segera aku selesaikan proyek yang bikin lelah pikiran, karena kebut2an dengan proyek menulis pentigraf 3. Lelah memang tapi aku lanjutkan.

Tiba-tiba aku merasakan dingin tengkukku dan merasa ada yang menemaniku, aku tidak mampu melihat tapi mampu merasakan, akhirnya aku beranikan berbicara," tidurlah dengan damai anakku, ibu tdk akan menagih cerpen yg kamu janjikan, juga curhat yg akan kamu ceritakan, tdk ibu tdk akan menagih." Kelebat wajah Ryu aku rasakan.

Antologi Pentigraf (SUDAH TERBIT - Ebook)Where stories live. Discover now