Kalimat panjang ini sudah kuakhiri, bukan dengan titik ataupun petik, melainkan dengan air mata
Paragraf tercipta yang diawali dengan hati dan berakhir dengan patah hati
Petik ini sebenarnya akan kuisi beragam makian dengan tanda seru, tetapi tak sampai hati aku menulis begitu
Jadi kuganti makian beserta tanda serunya dengan retoris seperti "mengapa" yang diikuti tanda tanya
Tapi ternyata kau tak pernah paham. Dan selalu menyertakan sebuah titik agar aku diam.
(19/11/12)
YOU ARE READING
Menyintas
Poetry[puisi] Berusaha bertahan hidup dengan kata-kata. ©2018 sampul: @Hiyoki_