My Annoying Senior

2.8K 81 4
                                    

Hey.. Hey..

Aku bawa cerita baru nih😁..

Lebih tepatnya cerita yang sudah lama ada di lemariku sih😂😂..

Ini cuma cerpen ya..

Semoga suka!

Soalnya aku buat pas masih usia 20th, yang artinya ini cerita usianya sudah 10th guys🤣🤣🤣

Jadi malu soalnya ketauan tuanya😝

Langsung aja baca ya😀

"Disti!"

"Apa?"

"Adisti!"

"Apa sih?? Berisik banget!!"

"ADISTI YULININGSIH!!! BANGUUUNNN!!!"

"Iya.. Iya.. Siap grak bu!"

Ups, gw ketiduran lagi.

Dikelas???

Glekk..

"O..O.. Disti ketauan tidur di kelas lagi.."

"hahhahahahha..." gw liat kanan kiri anak satu kelas ngetawain gw gara-gara si Bonbon nyanyi lagunya MATTA BAND yang liriknya udah di ganti nyindir gw.

Dasar Bonbon!!! Udah suaranya sember kayak kaleng rombeng!!!

"Disti!"

"Ya bu?" tanya gw takut-takut sambil lirik bu Rosma-guru matematika gw-yang lagi berdiri di depan gw ini dengan muka garangnya.

"Sudah berapa kali kamu tidur di kelas minggu ini?" tanya Bu Rosma sambil berkacak pinggang.

"Ka-ka..kalau gak salah baru empat kali, Bu, " jawab gw yang tiba-tiba gagap.

"Empat kali kamu bilang baru??? Sekarang kamu cuci muka dan jangan masuk sebelum pelajaran Saya selesai!"

"Tapi Bu.."

"Tidak ada tapi-tapi an! Sekarang KELUARRRR!" ucap Bu Rosma menggelegar sambil menunjuk pintu kelas.

"Iya Bu.." pasrah gw sambil berjalan gontai menuju pintu kelas untuk mengikuti perintah Bu Rosma.

"Bikin Saya malu aja jadi wali kelas ini. "

Gw masih mendengar gerutuan Bu Rosma yang kembali menuju papan tulis melanjutkan pelajarannya.

Uh..diusir lagi!

Gw kan gak salah. Namanya juga ketiduran, mana gw sengaja sih!

Ya emang sih ini resiko yang harus gw hadapi.

Secara, tiap hari gw harus kerja di "Funky Cafe" dari pulang sekolah sampai jam 10 malem.

Mau gimana lagi, kalau gak kayak gini gw gak bisa bayar uang sekolah sendiri dan Lagi-lagi harus ngerepotin Tante Dian yang udah bersedia nampung gw dirumahnya sejak gw kelas satu SD.

Ayah sama Ibu gw meninggal karena kecelakaan.

Waktu itu Ayah sama Ibu mau jenguk nenek gw yang lagi sakit, eh malah mereka yang kecelakaan dan nyawanya gak bisa ketolong lagi.

Setelah kejadian itu, gw sempet terpuruk. Gw masih inget hampir semua keluarga bokap dan nyokap gw gak sanggup buat nampung gw, karena hidup mereka juga susah. Gimana ketambahan satu anak lagi? Ya tambah susah lah.

Akhirnya Tante Dian dan suaminya - Om Roni - yang mau ngerawat gw, walaupun kehidupan mereka pas-pasan juga.

Punya empat orang anak, trus Om Roni cuma kerja jadi satpam yang gajinya gak seberapa dan untuk tambah-tambah penghasilan suami, tante gw jual gorengan di depan rumah.

Kumpulan Cerpen  (Short Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang