5 Perjalanan Cinta Nadia

102 2 0
                                    

Indah memang, ketika kita tahu seseorang yang kita cintai, membalas cinta kita. Tapi bagaimana dengan Nadia? Yang seharusnya cinta adalah bergandengan tangan. Untuknya, cinta adalah bertepuk sebelah tangan.

Sebelum gua bercerita jauh tentang Nadia, kenalin dulu nama gua Eca. Sahabat Nadia.

OK! Jadi gini, pada malam itu, ketika semua orang tertidur lelap dengan mimpi-mimpi indah-nya, Nadia justru membuat malam itu menjadi mimpi buruk bagi-nya.

Ya. Malam itu Nadia mengungkapkan perasaan-nya kepada seorang pria. Buat gua itu sih buruk!

Ok lanjut.. Pria itu bernama Abi. Gila kan? Begitulah Nadia. Wanita ceria dengan berjuta rasa; Rasa kari ayam? Apa rasa ayam bawang? Gua juga sebagai sahabat-nya, nggak pernah ngerti dengan isi otak-nya. Sulit ditebak.

Nah! Setelah ini ada isi percakapan gua sama Nadia saat gua tahu Nadia mengungkapkan perasaan-nya ke Abi.

Oh iya, saat baca percakapan ini, tolong dijaga ya emosi-nya. Jangan sampai banting handphone, apalagi sampai jambak rambut teman disebelahnya. Hahaha...

"APA? Lo ngungkapin perasaan lo? Wahgilaseh!."

"Kenapa sih?. Lagian ya, menyesal karena mengungkapkan itu lebih baik, daripada menyesal karena tidak pernah mengungkapkannya."- Jawab-nya santai, sambil mengaduk-ngaduk es jeruk asam.

"Terus aja lo menjunjung tinggi prinsip lo itu. Terus apa jawaban Abi?."

"Dia nggak jawab apa-apa, cuma bilang kaget."

"Yaiyalah dia kaget, nggak ada petir sama gledek, tiba-tiba lo ngungkapin perasaan lo. Ih nadddddd, terus lo nggak malu kalau ketemu sama dia?."- Tanya greget.

"Kenapa harus malu? Gua malah senang. Seengganya dia tahu perasaan gua."

"Nad, ini dikepala lo masih ada otak-nya kan? Abi itu baru dekat sama cewek. Terus perasaan lo gimana?."

"Ya biarin aja. Baru dekat-kan?. Lagian ya, cinta itu nggak selamanya harus memiliki. Betul begitu ibu eca?."- Ucap Nadia setelah meneguk es jeruk asam-nya.

Kok jadi gua yang emosi ya. Oke! Kita lanjut cerita tentang Nadia. Jadi, setelah Nadia tahu akhirnya Abi jadian sama cewek yang bernama Mita, lo tahu apa ekspresi-nya? Sumpah ya, dia biasa aja dong. Ya tapi gua tahu sih, walaupun raut wajah dan jawaban-nya biasa aja, tapi isi hati-nya pasti hancur banget.

Setelah gua dan Nadia tahu sekarang Abi sudah memiliki kekasih, gua mencoba untuk tidak membahas Abi dan perasaan Nadia. Gua lebih memilih untuk bersenang-senang dengan Nadia, seperti; jalan-jalan ke mall, nonton, makan dan aktivitas menyenangkan lain-nya. Bukan untuk menghambur-hamburkan uang, tetapi ya sebagai sahabat, gua hanya ingin melihat sahabat gua tertawa dan bahagia.

Bahagia bukan karena oranglain, tapi karena diri-nya sendiri, karena yang terpenting dalam hidup adalah bagaimana kita bisa bahagia karena diri kita sendiri. Saik nggak tuh? Hahahaha...

Kalau ditanya; Ca, Nadia masih suka galau-in Abi nggak? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Karena Nadia juga punya kesibukan yang harus di urus. Ya untung-nya sih dia punya kesibukan, coba kalau diam saja dirumah, mungkin semua perabotan rumah-nya abis, abis di lahap! HAHAHA...

Pesan yang bisa di ambil, dari Perjalanan Cinta Nadia yang pertama ini adalah, Nggak ada salah-nya kok wanita untuk mengungkapkan perasaan-nya duluan. Tapi ingat juga, ketika kita siap mengungkapkan perasaan, harus siap juga dengan jawaban-nya. Seperti Nadia, tegar kayak besi pagar. Hihihi...

Masih tersisa empat lagi nih, Perjalanan Cinta Nadia. Masih penasaran dengan kisah-nya Nadia dan Abi? Baca di halaman selanjutnya...

5 Perjalanan Cinta NadiaWhere stories live. Discover now