"Ayo masuk."

Taeyong terperangah, bukan karena rumah Lucas mewah atau elegan. Bahkan rumah Taeyong jauh lebih besar dan indah daripada ini. Hanya saja, ia baru melihat gaya rumah yang seperti ini. Dinding-dinding nya terbuat dari batu yang sangat Indah. Belum lagi lantainya yang di balut oleh keramik kayu.

Rasanya seolah berada di rumah nenekㅡya rumah neneknya di busan memiliki desain interior seperti ini.

"Maaf ya, Ibu dan Ayahku sedang berada di China untuk membereskan beberapa pekerjaan. Mungkin pulang seminggu lagi." Lucas menaruh sepatu mereka di rak lalu mengajak Taeyong berjalan untuk masuk lebih jauh.

Mendengar itu Taeyong hanya mengangguk. "Jadi kau hanya sendiri?"

"Ya, terkadang ada asisten rumah tangga. Hanya saja mereka datang dua hari sekali." jelasnya.

Mereka sampai di lantai dua dan Lucas membuka salah satu pintu yang menuju ke kamarnya.

"Woahhh!" si mungil memekik kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woahhh!" si mungil memekik kali ini. Tak percaya jika Lucas memiliki kamar yang begitu unik!

Sedangkan lelaki yang lebih tinggi hanya bisa tersenyum lebar; merasa bangga. "Hey! Mau main playstation sekarang?" ia berjalan menuju ujung ruangan. Disana ada televisi berukuran besar dan juga beberapa speaker besar, ada satu buah dvd serta dua buah playstation.

"Ini playstation lamaku, versi ke 3. Sedangkan ini yang terbaru," Lucas menunjuk playstation itu secara bergantian. "Minggu depan aku akan beli yang versi 5!"

Taeyong hanya bisa mengangguk, senyuman tak pernah luntur dari bibirnya. Ini sih namanya surga dunia, jujur saja, Taeyeon pasti tidak akan mengijinkannya untuk bermain game terlalu lama. Makanya seluruh playstation yang ia punya di taruh di kamar sang Ibu, agar Taeyong tidak lupa waktu.

"Dimana makanan nya?" tanya Taeyong bingung; persis seperti anak kecil yang meminta cokelat.

Tawa Lucas mengalun, ia menepuk kepala Taeyong. "Tunggu sebentar, ada di dapur. Nyalakan saja televisi dan playstation nya." setelah itu Lucas beranjak dari kamar untuk mengambil beberapa cemilan.

Taeyong melemparkan tas ke atas kasur dan membuka jas serta dasi sekolahnya. Kedua tangannya kini sudah bergerak dengan cekatan; menyalakan televisi serta playstation 4. Beberapa kaset video game berjejer, membuat mulutnya tak berhenti menganga. Oh, ingatkan ia agar lebih sering datang ke rumah Lucas.

"Apa yang kau mainkan?" Lucas membawa beberapa chiki, cokelat serta dua kaleng coke. Hal itu kembali membuat Taeyong berbinar.

Jika di rumah, ia jarang di perbolehkan untuk minum soda! Taeyeon pasti akan melarangnya karena itu tidak bagus untuk kesehatan.

"GTA, kau punya save'an nya tidak? Sudah sampai kota berapa?" tanya Taeyong penasaran. Sesekali matanya melirik televisi yang sedang loading.

Lucas menaruh semua makanan itu di samping Taeyong lalu beralih mengambil benda kecil; sebuah memori untuk menyimpan data game miliknya. "Sudahs sampai di kota 3, aku belum menuntaskan semua misi. Ada beberapa yang sedikit sulit, kau mungkin mau membantu?"

"Tentu saja!" teriak Taeyong semangat. Lucas langsung memasukan memori itu di bolongan kecil pada playstation dan Taeyong bergegas untuk mengcopy lalu bermain.

Kali ini mungkin Lucas akan diam dan memperhatikan. "Kau tidak membutuhkan kode? Aku punya, ada di buku."

Mendengar itu Taeyong menggeleng; lalu menyeringai. "Aku hapal semua kode nya. Kode sim, darah tak habis, senjata tak habis, uang, dan lain-lain. Tenang saja."

Oke, mungkin Taeyong memang gila dengan game!

"Setelah ini ayo kita main Resident evil!" ajak Lucas.

"Call!"

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi. Sesekali mengumpat dan tertawa, makanan juga sudah habis dengan cepat. Tak terasa saat ini sudah pukul 5 sore. Hampir seharian Taeyong bermain game dengan Lucas.

"Sebaiknya aku pulang, ibuku bisa khawatir." sebenarnya Taeyong tidak ingin pulang. Ia betah sekali tinggal di rumah Lucas, tapi ia juga tidak ingin menghawatirkan sang Ibu.

Lucas mengangguk, lalu menghentikan game mereka sebentar. "Akan aku antarkan sampai depan."

Si mungil mengangguk, mulai memakai jas serta dasi dan mengambil tas nya lagi. Lalu berjalan keluar dari kamar Lucas. "Besok kesini lagi?" tanya nya bingung.

Kali ini Lucas menggeleng. "Sepertinya tidak, kalau kau mau, bagaimana dengan akhir pekan? Kau bisa menginap juga! Kita akan bermain game seharian penuh!"

Mata Taeyong berbinar mendengarkan hal itu. "Baiklah! Ibuku pasti akan mengijinkan!" ya, siapa yang tidak akan mengijinkan? Taeyong kan baru pertama kali memiliki seorang teman, mungkin saja Taeyeon akan sangat senang kan?

"Ah yaㅡtadi aku melihat si ketua osis memergoki kita. Kemungkinan besok kita akan di panggil ke ruangannya." ujar Lucas santai.

Tawa Taeyong mengalun. "Tenang saja, dia itu ketua osis bodoh!"

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang