"Hm.. bisakah kau memberiku waktu untuk menjawabnya?" Tanya Jeno.
"Hm.. Ba-baiklah tolong beri jawabannya besok," Ucap Renjun, setelahnya Jeno piun pamin menghadiri kelas.
JENO POV END
"Aku menyukaimu, maukah kau menjadi pacarku?"
Jaemin mendengarnya bahkan melihkatnya, Renjun cowok mungil dan manis yang sangat terkenal itu menyatakan perasaannya pada Jeno.
Jaemin merasa dadanya jadi sesak, Jeni tak menolak Renjun dan juga tak menerimanya, Jeno diberi waktu sampai lusa. Berarti waktu Jaemin untuk memperbaiki ikatannya hanya hari ini dan besok. Bagaimana cara Jaemin mendekati Jeno hanya dalam tiga hari?
Hari ini Jaemin sama sekali tidak fokus, ia masih memikirkan apa yang harus ia lakukan. Sebelum semuanya benar-benar berakhir.
Malam ini Jeno pulang malam akibat tugas yang menumpuk ia terpaksa harus berkutat dengan tugasnya di perpustakaan. Sudah hampir tengah malam, malam ini terasa dingin karena sudah mulai memasuki musim dingin. Jeno mengeratkan jaketnya untuk mencegah dingin yang semakin menusuk.
Gedung apartment nya sudah terlihat, ia mulai berjalan cepat namun tiba-tiba ia berenti ketika melihat sosok yang sangat ia kenal. Jaemin-sunbae.
Jaemin sudah menunggu lebih dari 4 jam didepan gedung apartment Jeno, hari sudah semakin dingin tapi Jaemin masih belum mau pergi karena ini adalah kesempatan terakhirnya untuk membenarkan benang merah takdir.
"Jaemin-Sunbae? A-Apa yang Sunbae lakukan malam-malam disini?" Tanya Jeno menghampiri Jaemin, senyum Jaemin merekah namun dirinya benar-benar lemas. Ia belum makan malam, dan juga malam ini sangat dingin.
"Aku menunggumu! Kenapa kau sangat lama bodoh?" Tanya Jaemin.
"Menungguku?Ada apa?" Tanya Jeno heran.
"Ada yang perlu ku bicarakan denganmu,"
"Kenapa tidak besok saja? Malam ini sangaet dingin,"
"Tidak! Harus sekarang! Jeno, maafkan aku.."
"Untuk apa?" Tanya Jeno.
"Maafkan aku telah menolakmu waktu itu, Maafkan aku, Aku mencintaimu! Maafkan aku, tapi jika kau menyukai orang lain tak masalah," Ucap Jaemin, namun ia menatap mata Jeno penuh harap.
Greb
Jeno langsung memeluk Jaemin erat.
"Aku, Aku juga masih sangat mencintaimu sunbae!" Ucap Jeno, Jaemin pun membalas pelukan erat Jeno menyalurkan perasaannya.
"Kalau begitu mulai sekarang sunbae adalah pacarku?" Tanya Jeno, Jaemin menganggukan kepalanya.
"Ya, Aku sekarang pacarmu, milikmu." Ucap Jaemin.
Jeno pun langsung menarik tengkuk Jaemin membawa Jaemin keciuman panas dan menuntut menyalurkan rasa rindu yang selama ini ia pendam, Jaemin pun tak menolak, ia mengalungkan tangannya di leher Jeno, mengacak rambut Jeno menyalurkan kenikmatan.
"Sunbae.. Aku menginkanmu.." Ucap Jeno intens, membuat Jaemin mau tidak mau mengangguk.
Ruangan itu sudah dipenuhi desahan yang semakin lama semakin bergairah, Suhu ruangan terasa panas, hawa dingin malam itu pun tak terasa oleh mereka.
"Ahn.. Jenh.. akh.. mo-moreehh.." Desah Jaemin.
Kini keduanya sudah telanjang bulat, Jaemin tertidur terlentang di kasur, tubuhnya sudah dipenuhi hickey. Jeno masih asik mengulum nipple merah Jaemin tangan kanannya ia pakai untuk memuaskan milik Jaemin yang sudah tegang, sedangkan tangan kirinya ia pakai untuk menusuk hole Jaemin.
Jari tengah, telunjuk dan manisnya sudah masuk sepenuhnya ke hole sempit milik Jaemin. Ia memaju mundurkan jarinya membuat Jaemin mendesah tak karuan akibat nikmat yang ia rasakan.. bayangkan 3 kenikmatan sekaligus.
"Jenh.. ahhn.. Jenooh.. akh.. di-disituhn.. yah.. benar disituhhh..." Desah Jaemin saat jari Jeno berhasil mengenai titik manisnya. Jeno yang mendengarnya pun semakin mempercepat tempo baik tempo tangan kiri maupun tangan kanannya. Membuat Jaemin semakin mendesah tak karuan saking nikmatnya.
"Jenh.. Akuh mau keluarh.. Ahhh.." Desah Jaemin panjang diikuti oleh pelepasannya yang mengenai perut Jeno dan juga perutnya.
"Nana aku akan masuk ke intinya," Ucap Jeno.
Jeno mengambil cairan orgasme Jaemin lalu ia lumuri di juniornya lalu mengurutnya pelan hingga sengah menegang. Ia mengambil sisa cairannya dan ia lumuri di hole Jaemin sebagai pelumas.
"Je-Jenh.. ini pertama kalinya untuk ku.. aku tak tau apakah aku dapat memuaskanmu atau tidak," Ucap Jaemin memalingkan pandangan, ia malu menatap Jeno.
Cup.
Jeno mencium jidat Jaemin lembut.
"Ini juga yang pertama buatku Na, Jangan khawatir. Serahkan saja semua padaku," Ucap Jeno menenangkan Jaemin.
"Ini akan sakit diawal, Apa kau siap Na?" Tanya Jeno memposisikan penisnya di depan hole Jaemin. Jaemin mengangguk.
Jeno pun mulai memasukkan miliknya perlahan kedalam hole Jaemin.
"Akh.. Jenh.. Sa-Sakiiiit..." Ucap Jaemin sambil menyakar bahu Jeno. Jeno yang tidak tega pun langsung mendorong miliknya sekali hentakan.
"Akh.. Jenohh.." Teriak Jaemin kesakitan, sungguh rasanya tubuhnya dibelah dua, lubangnya terasa penuh sekarang.
Jeno membiarkan Jaemin membiasakan lubangnya dulu.
"Be-Bergeraklah.." Ucap Jaemin.
Jeno mulai bergerak ia mulai dengan tempo lambat, sungguh miliknya terjepit erat sekali oleh lubang Jaemin. Jaemin pun mulai mendesah rasanya sakit namun juga nikmat. Untuk menutupi rasa sakitnya Jeno pun membawa Jaemin keciuam panas dan menuntut, seiring berjalannya waktu Jeno menggenjot Jaemin semakin cepat, Jaemin pun semakin mendesah tak karu-karuan.
Kamar apartment yang cukup besar itu pun terpenuhi dengan desahan dan decitan kasur.
"Jenh.. Ahh!! Disituhhh!! Benarhh.." desah Jaemin akibat penis Jeno mengenai titik sensitive nya.
Jeno yang mendengarnya pun semakin secepat menumbuk hole Jaemin, lama kelamaan temponya pun semakin tak beraturan. Jaemin merasa seakan melayang saking nimatnya kepalanya pun terasa pusing dan berat matanya pun juga. ia merasa sangat geli diperutnya penisnya pun mengembung.
"Jenh.. Akuh.. mau keluarhh.. akh.." Desah Jaemin. Jeno pun sudah mendekati klimaksnya, penisnya sudah membesar didalam lubang Jaemin. Jaemin pun mengeluarkan pelepasannya mengenai tubuh dan wajahnya, ia mengetatkan holenya membuat Jeno semakin frustasi akibat kenikmatan yang ia rasakan.
Croot
Jeno pun mengeluarkan pelepasannya dihole Jaemin, saking banyaknya cairan orgasmenya sampai tumpah keluar dari hole Jaemin.
Jaemin sudah terlentang lemas. Nafasnya masih senggal, masih menikmati kenikmataan yang baru saja ia rasakan. Jeno pun mengeluarkan penisnya dari lubang Jaemin.
"Tidurlah sayang, kau pasti lelah." Ucap Jeno lalu ikut berbaring disamping Jaemin mengusul ke pulau mimpi.
Pagi yang cerah menyelimuti kota Seoul. Jaemin terbangun, ia merasakan perih dan lengket dilubang analnya. Oh iya, semalam ia habis melakukannya dengan kekasihnya.
Jaemin melihat kearah Jeno yang masih terlelap, ia mendekatkan wajahnya, menatap wajah tampan milik Jeno. Ia bertanya-tanya kenapa ia tak jatuh cinta lebih awal dengan Jeno yang setampan ini? Jaemin melihat kearah tangan Jeno.
TUNGGU DULU! BENANG MERAH JENO TELAH TERSAMBUNG DENGAN SESEORANG!
Jaemin panik sekarang, apa ini akhirnya? Apa ini hukuman dari tuhan untuknya?
Tapi jik dilihat-lihat benang Jeno terhubung dengan orang yang tak terlalu darinya. Tunggu dulu! Jangan bilang?
Jaemin segera melihat tangannya penuh harap. Senyum ceria terbentuk dibibir manisnya.
BENANG MEREKA TERSAMBUNG SATU SAMA LAIN!
TBC
.
.
.
WADOW, G NYANGKA AKU BENERAN BIKIN INI >.< HORNY SENDIRI GW BIKINNYA :V TINGGAL 1 CHAPTER LAGI GAES! JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA!
YOU ARE READING
Our Red String (Nomin)
FanfictionBenang merah takdir, benang yang menghubungkan kedua insan dalam satu takdir yang sama. Jaemin memiliki keistimewaan untuk melihatnya dan kini ia bertemu takdirnya. Bagaimana jika takdirnya tidak sesuai seperti yang ia harapkan? Bisakah ia menerima...
Our Red String~5
Start from the beginning
