O4

617 106 5
                                    





Dulu, jaemin pernah patah tulang dan setiap pulang sekolah aku selalu ke rumahnya untuk sekedar menjenguk atau menjaganya karna orang tuanya yang memang kadang tak ada di rumah.

Seperti malam itu, aku yang sedang di dapur -rumah jaemin- sedang mamasak kimbap karna hanya itu bahan bahan yang ada, entah. Mungkin orang tua jaemin lupa untuk membeli bahan makanan lagi.

Saat sedang memotong bagian bagian kimbap tiba tiba aku merasakan ada satu tangan yang memelukku dari belakang, aku tahu itu jaemin tapi tetap saja jantungku berdetak kencang.

"Kenapa?"tanyaku yang masih berusaha fokus untuk memotong.

"Tidak, aku kira kau sudah pulang"

Mendengar jawabannya aku langsung berbalik ke belakang dan otomatis aku langsung terhadapan dengan wajahnya yang jaraknya tak jauh dari wajahku.

"Kalau aku pulang memangnya kau bisa mengerjakan semua?"tanyaku sembari mendongakkan kepalaku padanya, karna dia terlalu tinggi.

"Hei, jangan salah aku bis--"sebelum selesai dia berbicara aku sudah memotongnya.

"Seperti memasak? Apa kamu bisa sayangku? "Kata ku sembari menaikkan satu alisku ke atas guna menggodanya

"Ya, ya. Aku memang tidak jago memasak, ok aku kalah"setelah bilang begitu dia langsung berjalan ke arah meja makan dan dengan antengnya dia menunggu di sana.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya makanan siap.

akhirnya aku dan jaemin makan setelah kita tidur seharian setelah pulang sekolah.






















Jam menunjukan pukul 19.20
Sudah waktunya aku pulang, lagi pula orang tua jaemin juga sudah pulang.

Awalnya saat aku pulang jaemin bertanya padaku  dengan aku apa akan pulang? Lalu aku menjawab dengan santainya kalau aku akan pulang dengan angkutan umum.

Dengan cepat jaemin menolak dan mulai bergegas ke dalam rumah dan mengambil kunci motornya.

Dan bilang akan mengantarku pulang yang tentu saja akan aku tolak.

Hei! dia sedang sakit dan dengan bodohnya dia bilang dia mau mengantar ku pulang ke rumah.

Akhirnya dia bilang dia akan menghubungi mark dan akan meminta mark untuk mengantarkan aku pulang dan pastikanya akan aku tolak juga tapi ternyata jaemin tetap memaksa hingga akhirnya aku pasrah saja dengan keputusannya.

"Hati hati di jalan, mark ingat! jangan pernah mengebut saat membawa y/n! "Tegas jaemin pada mark dan di balas tawa kecil dari mark.

"Haha, tentu saja, aku tak akan membuat tuan putri mu lecet sendikitpun" balas mark, yaampun jaemin kamu membuatku malu saja.

"Bagus bagus"kata jaemin sembari mengangguk anggukan kepalanya.

Akhirnya motor mark melaju dan sampai di rumahku yang memang akan sepi karna ayah memang bekerja di luar kota.

Dan setelahnya aku berterima kasih pada mark dan juga meminta maaf karna sudah repot repot mengantarku pulang.


Tbc

Dadah:'>

MEMORIES.Where stories live. Discover now