Part 5

6 1 0
                                    

Biarkan semuanya seperti ini, sma seperti ketika kita pertama kali bersama

********

G

rizz's Pov

Aku memakan sarapanku dengan lahap begitu pun dengan Evano yang makannya kayak orang gak pernah makan setahun aja.

"Lo belum makan setahun yang lalu?" Tanyaku sinis sambil menatapnya, dia mengangkat kepalanya dan menggeleng pelan

"Kenapa cara makan lo gitu amat sih, jorok!" Lanjutku yang tidak tahan dengan tingkah laku kakakku yang satu ini, tingkahnya benar-benar beda kalau udah disekolah

"Lo kenapa jadi rempong banget sih" Balas evano tidak peduli

"Gue cuman ngingetin aja bang" kataku sambil mengedikkan kedua bahuku, Evan hanya menatapku dan melanjutkan sarapannya yang tertunda karenaku

"Ehm, bang?" Panggilku pelan

"Kenapa" balasnya tanpa menatapku

"Emang benar lo jadian sama Nesya?" Tanyaku sambil menatapnya dengan fokus, dia mengangkat kepalanya dan mengangguk.

"Ooh jadi benar yaa" kataku pelan

"Emang kenapa? Lo nggak setuju?" Tanya dia, aku refleks menggeleng pelan masih menatap wajah bang Evano

"Gak, gak gitu. Gue cuman nanya aja" balasku dia hanya mengangguk-angguk

Ting ting bunyi klakson terdengar dari arah depan pintu rumahku, itu pasti Devan.

"Bang gue beragkat duluan ya" Kataku dan mengambil tas yang berada didekatku

"Heeem, hati-hati" balas Evano

"Abang belum berangkat emang?" Tanyaku dan berbalik menatapnya yang sedang berdiri di belakangku

"Ini gue udah mau berangkat tapi mau jemput Nesya dulu" katanya sambil melangkah menjauh dariku.
Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkahnya keluar rumah

Aku melihat Devan yang sedang berdiri di depan mobilnya sambil bersedekap, apakah aku pernah mengatakan bahwa Devan itu sangat tampan dengan badan yang tinggi tegap dan berkulit sao matang, kira-kira aku hanya sampai sebatas bahunya jika aku berdiri didekatnya
Aku melangkah mendekati Devan dengan senyum yang masih terpantri diwajahku

"Hai" sapaku kepada lelaki yang menatapku itu

"Hai juga, udah siap" katanya dengan senyum yang sangat tampan, aku mengangguk

"Yaudah masuk" lanjutnya dengan membuka pintu mobilnya, aku masuk kedalam mobil Devan dan duduk manis dibangku penumpang

"Pasang stabelt nya sayang" peringat Devan

"Iya" balasku, mobil Devan melaju meninggalkan pekarangan rumahku.

**********

Aku berjalan beriringan dengan Devan dikoridor sekolah, kedua tangan kami saling bertautan banyak tatapan iri perempuan yang sudah sangat menggilai kekasihku ini

"Kamu udah sarapan kan?" Tanya Devan memecah keheningan yang terjadi di antara kita

"Udah, kamu?" Balasku

"Udah" kata Devano singkat, tidak terasa kami sudah berada didepan kelasku

"Kami belajar baik-baik" kata Devano sambil mengusap kepalaku

"Iya, tapi nggak usah acak-acak rambut aku juga dong" balasku dengan kesal, Devan hanya tertawa dan melangkag pergi.
Aku melangkah masuk kedalam kelas dan melihat Nerissa yang tengah melamun ditempat duduknya

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang