Little Secret 1

10.3K 585 28
                                    


Angin musim panas berhembus perlahan menggerakan tirai-tirai putih di ruangan tersebut, dibanding dengan panasnya terik matahari di luar sana, udara yang masuk ke dalam ruangan itu cukup menyegarkan. Hanya suara kipas yang bergerak dan goresan-goresan di kertas yang terdengar jelas di ruangan bernuansa krem tersebut.

"Sehun...." gumam pemuda tan tersebut, matanya melirik ke arah pemuda di depannya.

Raut wajahnya terlihat serius, menatap ke arah kanvas di hadapannya dan sesekali kepada pemuda tan tersebut, tangan kanannya sibuk dengan kuas sementara tangan satu lagi memegang palet cat.

"Bisakah kita berhenti sejenak?" tanyanya lagi. Sedikit menggerakan kakinya, badannya bergerak menandakan dirinya mulai tidak nyaman dengan posisinya sekarang. Pemuda tan tersebut hanya bisa menghela nafas, melihat tidak ada tanggapan dari orang yang bernama Sehun.

"Aku bahkan baru mulai mewarnai sketsaku, Jongin," jawab Sehun setelah beberapa saat.

Jongin menghembuskan poni yang sedikit menghalangi pandangannya, bibirnya sedikit dimanyunkan, agaknya kesal karena dia harus menahan posisinya lebih lama lagi.

Sehun memutar kedua bola matanya. "Jongin, kau hanya duduk dari tadi. Aku tidak menyuruhmu untuk melakukan pose sulit."

"Tapi duduk seperti ini juga pegal!" gerutunya.

Sehun pun menghela nafasnya lalu meletakan kuas serta palet cat. Melihat gerak-gerik Sehun, wajah Jongin mulai terlihat cerah. Apa ini berarti waktunya istirahat?

"Oke, kita istirahat," ucap Sehun akhirnya.

Jongin menghela nafas lega. Dia segera berdiri dan meregangkan badan yang selama satu jam tidak bergerak sedikit pun. Pegal sekali rasanya. 

Tanpa aba-aba, Jongin mengikuti arah Sehun pergi, menuju dapur milik pelukis tersebut.

Dalam hati, Jongin selalu bersyukur bahwa isi kulkas Sehun selalu penuh dengan berbagai macam makanan ataupun cemilan, mereka tidak usah repot-repot keluar rumah untuk membeli makanan. Terlalu malas untuk berpanas-panasan di cuaca yang terik.

"Sandwich lagi?" tanya Sehun sambil duduk di sebelah Jongin, tangan kanannya memegang sekotak gimbab dan sebotol jus. Jongin mendengus sambil menyalakan TV. "Kau juga, gimbab lagi."

Sehun hanya mengedikan bahunya. "Well, gimbab tidak akan bertahan lebih dari 1 hari, lebih baik kuhabiskan saja."

Sehun membuka bungkus gimbab dan mulai melahapnya. Jongin terkekeh mendengar jawabannya dan ikut melahap smoke beef sandwich favoritnya dari isi kulkas Sehun. Tangan kiri Jongin masih memegang remote, mengganti channel yang menurutnya tidak menarik dari tadi.

"Harusnya ada acara yang seru," gumam Jongin mengerutkan dahinya.

Sehun meliriknya sekilas dan hanya tersenyum. Raut wajah Jongin sekarang, menurutnya lucu. "Ya sudah, pasang dvd saja," usul Sehun.

Beginilah keseharian mereka selama libur musim panas. Tepatnya, keseharian Jongin setelah bertemu Sehun.

Itu semua diawali dari beberapa bulan lalu.

.

.

.

Jongin saat itu sedang asyik mengobrol di halaman kampus bersama Chanyeol dan Yixing, membicarakan tentang klub bola favorit mereka, juga tentang band favorit Chanyeol yang akan konser di Seoul. Mereka tidak menyadari seorang pemuda sedang berjalan ke arah kawanan itu. Jongin baru menyadari kehadirannya saat Chanyeol menyikutnya.

Dirty Little Secret  ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя