Tapi sepertinya Taeyong harus menelan kekecewaan saat Lucas berhasil mengejar dan menaruh tangan pada bahunya seperti tadi pagi.

"Kenapa terburu-buru sekali? Kita harus jalan bersama ke kantin!" ujarnya penuh semangat.

Menghela nafas jengah. Taeyong berhenti berjalan dan mendorong tubuh Lucas dengan kuat. "Jangan mendekatiku sialan! Sudah kubilang berapa kali untuk tidak mendekatiku?!"

Bukannya merasa takut, namun Lucas malah tertawa lebar. "Oh Taeyong! Tahu tidak? Kau itu sangat lucu sekali, kita ini kan teman! Jadi aku harus selalu berada di dekatmu." ia menggerakan kedua alis dengan gerakan menggoda. Membuat tubuh Taeyong kembali bergidik ngeri saat mendengar kata teman.

Oh, sejak kapan mereka berteman? Bahkan bertemu saja baru tadi pagi! Memangnya siapa Lucas? Berani-berani nya mengajak Taeyong berteman seperti ini?

Sebelah sudut bibir Taeyong terangkat; membentuk seringai. "Well, apa pekerjaan ayahmu Lucas? Apakah kau kaya? Atau miskin?" tanya nya remeh.

Lucas berkacak pinggang. "CEO dari perusahaan Cord Entertainment. Tentu saja aku kaya, kenapa?"

Raut wajah Taeyong tampak terkejut, kemudian ia berdehem dan mengubah kembali raut wajahnya menjadi datar. Ia tentu tahu tentang Cord Ent. Itu adalah perusahan rekaman terbesar di korea selatan!

"Oh well.." Taeyong tersenyum lembut, "tapi sayangnya aku tidak tertarik untuk mencari teman." putusnya sebelum kembali berjalan, membuat Lucas meneriakan namanya lagi; tanpa henti.

"Oh ayolah Taeyong! You're so cool man! Kita harus berteman." ia terus mengekor di belakang Taeyong. Mereka kini sudah sampai di kantin yang terlihat cukup ramai.

Tapi sepertinya Taeyong tidak berniat untuk berbicara dengan Lucas. Sedari tadi ia terus mengabaikan lelaki tinggi itu, matanya menjelajah; mencari jenis makanan yang tersedia disana. Tapi sepertinya hari ini kantin memiliku menu sendiriㅡbibimbap serta beberapa telur dadar.

"Taeyong~" Lucas tidak ingin menyerah. Ia harus berteman dengan Taeyong! Hey, kapan lagi ia akan mendapatkan teman yang savage seperti Taeyong? Karena sepertinya lelaki mungil itu tidak memiliki rasa takut kepada guru atau pun kakak kelas. Itu membuat Lucas tertarik pada Taeyong.

Akhirnya dengan cepat Taeyong melangkah untuk mengantri bersama murid lain. Ia cukup lapar dan sepertinya bibimbap serta beberapa telur dadar adalah pilihan yang cocok.

"Taeyong oh god!" Lucas mulai kesal, ia akhirnya membalikan tubuh Taeyong hingga lelaki mungil itu kini menghadapnya. Hal tersebut sukses membuat mata Taeyong membelak lebar.

"Sialan! Apa yang kau mau hah?!" hilang sudah kesabaran Taeyong. Ia benar-benar kesal! Lucas selalu memanggil namanya dan juga menikuti dirinya kemana-mana! Seolah Taeyong memiliki anak ayam yang berciak-ciak.

Senyuman lebar terpampang di wajah tampan Lucas. "Kita akan menjadi teman kan?!"

"Tidak sialan! Enyah kau!"

"Ooooo tidak bisa," Lucas menggerakan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri di hadapan Taeyong. "Kita harus berteman! Ayolah! Aku tidak memiliki teman selain kau." kali ini nada suaranya memohon.

Kedua bahu Taeyong terangkat; ia terlihat sangat acuh. "Kalau begitu cari yang lain! Jangan aku!"

"Tidak mau!"

"Aku juga tidak mau!" bentak Taeyong kesal; wajahnya memerah karena emosi yang meluap.

Bibir bawah Lucas mencebik. Ia melebarkan mata dan menatap garang pada Taeyong. "Kita akan berteman!"

Tapi sepertinya Lucas tidak tahu jika Taeyong juga bisa melakukan hal tersebut. Kali ini kedua mata Taeyong ikut melebar; ia menunjukan giginya pada Lucas. "Tidak!"

Melihat hal itu tawa Lucas pecah sehingga mereka menjadi pusat perhatian disana. "Kau tahu? Hahahahaha, kau lucu sekali Taeyong."

"DIAMLAH SIALAN!" Rasa lapar Taeyong menguap, kini ia tidak lagi merasa lapar. Akhirnya Taeyong pergi dari sana dan berlari ke sembarang arah.

Taeyong tidak benci menjadi pusat perhatian, ia hanya benci karena Lucas terus meminta dirinya untuk menjadi teman. Walaupun sikap Lucas yang bersemangat serta ceria itu membuat Taeyong goyahㅡtapi tetap saja! Ia tidak mau berteman dengan siapapun.

Brukkk

"Ahh!" tubuh Taeyong terpental hingga 1 meter hingga pantatnya mendarat mulus di lantai. Ia mendongkrak dan menatap garang pada lelaki tampan yang baru saja menabraknya. "APAKAH KAU TIDAK PUNYA MATA?!" pekiknya galak.

Lelaki ituㅡJung Jaehyun hanya bisa memasang wajah bingung. Ia rasa sedari tadi ia hanya berjalan dengan santai hingga akhirnya Taeyong berlari lalu menabrak tubuhnya dengan kencang hingga Jaehyun hampir limbung dan jatuh; untung saja tidak jadi. "Kau yang berlari!"

"Arghhhh!" teriak Taeyong kesal sebelum bangun dan menghampiri Jaehyun. "Dasar sialan! Sialan! Sialan!" ia menginjak kaki Jaehyun dengan kekuatan penuh sebelum berlari dari sana.

"Akhhhh! Yaaaaa! Sialan! Yaaa Lee Taeyong! Aduh aduh.." Jaehyun berjingkrak dengan satu kaki. Sungguh! Injakan Taeyong tidak main-main. Ia rasa tulang jarinya patah!

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang