Na2

71 3 0
                                    

Tuhan mencoba memberi tanda kepada hambanya yang peka.



----------





AUTHOR POV

Rumah sakit yang masih di teritorial wilayah Korea Selatan itu mendadak ramai malam ini. Beberapa penjaga berseragam hitam berjaga di depan ruang VIP Kim Taehyung. Teman-teman tentaranya beberapa masih ada di luar. Menatap penjaga berjas rapi itu dengan tatapan tak menyangka.

"aku sungguh tak tahu soal ini Namjoon-ah." ucap Hoseok.

"aku juga. Siapa yang menyangka jika dia adalah anak raja."

"kau betul sekali. Dia seperti bocah aneh dan banyak main selama ini."

Kedua sahabat itu masih berbincang mengenai asal usul Taehyung. Jelas mereka sangat tak menyangka karena keseharian Taehyung di camp sangat berbeda dengan statusnya. Pantas saja komandan mereka sulit bernapas saat Taehyung tertembak, karena bisa saja dia dianggap tak becus menjaga putra raja Korea Selatan itu.



Di dalam ruang VIP terdapat raja, ratu, pangeran (kakak Taehyung) dan putri (adik Taehyung). Sesaat setelah mendapat kabar tertembaknya Taehyung, mereka semua langsung bergeges ke rumah sakit.

Hampir 1 jam mereka di dalam namun pria itu belum juga membuka matanya. Taehyung sempat sadar sebentar tak lama setelah Dokter Nana pergi.

"Tae, ini eomma nak." ratu Kim mulai khawatir.

"yeobo, apa yang harus kita lakukan?"

"putraku yang malang." air matanya kembali menetes.

"eomma, tenanglah. Oppa pasti akan segera sadar." Kim HaeJung, adik Taehyung mencoba menenangkan ibunya yang terus menangis. Taehyung adalah anak kesayanganya, realita yang sedikit aneh karena bukan si bungsu yang menjadi anak kesayangan mungkin karena darah ibu dan anak nomor 2 nya itu sama-sama AB.

"aboji, penyusup di camp Taehyung itu adalah kelompok kontra Korea Utara. Mereka hanya ingin mencoba memperkeruh hubungan kedua negara." jelas Kim JaeHyung, anak pertama raja Kim Sejong dan ratu Kim Jiyoung.

"pastikan jika yang melakukan penyerangan itu dihukum dengan berat." raja Kim Sejong membuka suara. Dia amat marah jika ada yang membuat putra-putrinya terluka apalagi luka parah yang hampir merenggut nyawa Taehyung.

"Jae oppa, dimana dokter yang mengoperasi Tae oppa?"

"katanya dia sudah kembali ke Seoul. Dia bukan dokter tetap di sini." tadi Jaehyung sempat menanyakan soal operasi Taehyung ke kepala rumah sakit yang datang saat mereka tiba.

"o-omma.." keempat orang itu langsung mendekat ke ranjang saat mendengar suara berat pria itu.
"ne uri Tae. Ini eomma nak. Eomma sudah datang."



***


2 hari di rawat, Taehyung sudah bisa bernapas dengan baik, kini sisa infus saja yang ada pada tubuhnya. Dia pulih dengan cepat.

"besok kita sudah bisa pulang ke Seoul, kau akan mendapat perawatan di rumah. Kau senang?" ratu Kim memberitahu kabar gembira pada putranya.

"lalu bagaimana dengan jadwal wamil oppa?"

"dia sudah selesai. Oppamu ini hampir mati karena wamil itu."

"akhirnya aku bisa pulang ke rumah. Aku rindu rumah." dia tersenyum lebar memperlihatkan senyum kotak itu.

"eh, oppa. Ige mwoya?" Haejung memperlihatkan benda biru kecil yang ia temukan di dalam laci almari pasien.

"ohh itu, eomma mendapatkannya ada di atas tanganmu saat eomma datang."

"tanganku?" Taehyung menganga tak percaya. Bagaimana bisa dia memegang benda seperti itu saat tak sadarkan diri? Ditambah lagi itu benda yang asing untuknya.

"oppa lihat saja sendiri." Haejung memberikan benda itu pada Taehyung. Ia merasa jika kakaknya belum terlalu sehat untuk mengenali benda-benda miliknya.

"sapu tangan." kata ratu Kim.

"Hong Na2." Gumam Taehyung membaca tulisan yang tertera di sana.

"tulisan macam apa itu. Aneh-aneh saja."

"apakah itu nama seseorang?" ratu Kim coba menebak.

"entahlah eomma."

"sulamannya cantik. Berikan saja itu padaku oppa." Haejung bersiap mengambil sapu tangan itu lagi namun Taehyung menepisnya.

"tidak, aku akan menyimpannya. Pasti ada alasan kenapa sapu tangan ini bisa ada berasamaku." entahlah, tapi Taehyung merasa jika sulaman itu memang merupakan sebuah nama, seperti yang ditebak oleh ibunya. Tapi siapa yang punya nama dengan huruf 2 seperti itu? Aneh.

"takdir dari Tuhan, begitu?" Haejung kembali mengoceh.

"bisa saja." Taehyung makin menatap lekat sapu tangan berwarna biru itu.

"Hong Na2."
















"Hong Nana..!"

Perempuan berambut dibawah bahu itu membalikkan badan saat mendengar namanya disebut.

"ada pasien usus buntu yang harus di operasi sekarang."

"ne."

Matanya berbinar. Orang-orang akan bergidik ngeri saat mendengar kata operasi tapi baginya operasi adalah upaya untuk menyelamatkan hidup seseorang, membuat hidupnya lebih baik dan lebih manis.






___TBC___

PRINCE WANTWhere stories live. Discover now