Rencana Liburan

1.4K 32 0
                                    

Waktu masih sepuluh menit lagi, tapi aku sudah menyerah, otakku sudah tidak bisa lagi diajak berkompromi, apalagi pengawas kali ini adalah dosen paling disiplin yang pernah ada, bayangkan saja kalau kamu menoleh sedikit saja maka nama kamu akan di catat dan nilaimu akan berkurang lima. Beruntungnya diriku!

Rasanya jangankan untuk menoleh, bernafas saja sulit karena kebetulan aku duduk tepat didepan meja dosen tersebut, mati aje Lo Sal!

Aku keluar kelas dengan wajah masam, bisa aku pastikan aku akan mengulang tahu depan, kalaupun tidak itu sudah pasti ada ulangan susulan dan aku harus belajar ekstra keras, senyumku langsung mengembang saat aku melihat Ardi, kekasihku sejak semester tiga lalu.

Ardi sedang asyik bercanda dengan Riana salah satu sahabatku yang juga teman sekelas Ardi.

"Hai!"

Mereka berdua menoleh lalu tersenyum, ahhh senyuman Ardi memang selalu begitu, begitu memesona, "makan yuk laper nih!"

"Duh gue udah makan Sayang." Tolak Ardi halus, ia sesekali memainkan ujung rambutku karena aku berdiri disampingnya.

"Elo deh Ri."

"Gue juga udah."

Yah lagi-lagi gue ditolak, akhirnya gue duduk menunggu Sofi dan Riska, mereka sahabat gue dikelas, disaat ujian dinyatakan selesai gue langsung kabur keluar ruangan, lain halnya sama dua orang itu yang langsung panik karena belum selesai dan segera menyelesaikan soal yang belum selesai.

Aduh gue ngerasa bego banget jadinya.

Ah akhirnya setelah menunggu sepuluh menit dua anak itu muncul dengan wajah sumringah, dan kata-kata mereka membuat gue membelalakkan mata.

"Lo sih Sal malah keluar duluan, si Dimas nyebar jawaban padahal tadi, soalnya pengawas dipanggil ibu Mora tadi."

Mampus aku!

Tusukan keras aku layangkan pada baso tahu dihadapanku, aku sungguh menyesal tahu begitu biar saja aku sedikit berlama-lama dikelas jadinya kan aku akan dapet contekan, tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, kerupuk sudah menjadi sebulan dan Hamish Daud terlanjur hamilin Raisa jadinya aku harus pasrah menerima kesakitan ini.


"Udah dong sayang, mendingan kita ngobrolin tentang liburan."


Pacar kesayanganku Ardi mengusap punggungku, memberiku ketenangan dari masalah ujian yang baru aku selesaikan.

"Mau kemana nih?" Tanya Riska antusias.

"Kemah yuk?" Ajak Riana sambil menarik turunkan halisnya, ya Riana sih pantes aja kayak gitu wong alis ya Rebel coba aku yang begitu? Hmmmm... Sudahlah!

"Kemana?" Kali ini Sofi yang lebih antusias.

"Hutan mati." Celetuk Ardi sambil tersenyum jail.


Awalnya aku sangat terkejut dengan perkataan Ardi tapi mengingat semua sahabatku menyetujuinya jadilah aku ikut setuju, berkemah di hutan mati.

Tersesat Di HutanWhere stories live. Discover now