• fight •

1.4K 300 32
                                    

Irene berlari tergopoh-gopoh menuju lapangan basket yang tengah ramai. Gadis itu menembus kerumunan demi menghentikan Sehun yang tengah berkelahi dengan salah seorang mahasiswa dari fakultas ilmu komputer.

"SEHUN!"

Teriakan Irene seolah-olah menghentikan waktu. Seruan yang tadi sempat terdengar heboh hilang entah ke mana. Sehun pun yang nyaris menjatuhkan tinjunya ke rahang lawan pun tertahan.

"I-Irene?" gumam Sehun pelan. Sudut bibir pria itu berdarah dengan sebuah luka lebam di pipi kanan. Melihat itu membuat Irene marah bukan main.

"KENAPA TIDAK SEKALIAN SALING TUSUK SAJA!?" bentak Irene dengan mata berkaca-kaca menahan tangisnya.

Sehun segera menghampiri Irene, hendak menjelaskan mengapa dia melakukan hal yang paling Irene larang. Berkelahi.

Sehun memegang kedua pundak Irene dan berucap pelan, "Irene. Aku dihina lebih dulu. Jadi aku-"

"Bagaimana kalau kau mati, hah? Kau ingin meninggalkan aku sendirian?" protes Irene protektif.

"Aku tidak akan mati. Tidak akan." Entah mengapa Sehun merasa dirinya sedang berbicara dengan gadis kecil berusia tiga tahun.

"Iya, sudah. Kalau begitu jangan terluka. Lawan dia dengan benar!"

Tunggu.

Apa Irene sedang mendukung Sehun? Padahal gadis itu paling membenci kekerasan dan sekarang dia justru tengah meyulut api?

"Satu pukulan. Jatuhkan dia!" seru Irene dengan mata menatap tegas ke arah lawan yang tengah memandang mereka remeh.

Sebelum kembali dengan pertarungannya, Sehun sempat mengecup dahi Irene. Dan bertekad memenangkan pertarungan bodoh ini.

Beberapa orang mulai memasang taruhan. Begitu pula Irene yang memasang taruhan atas nama kekasihnya.

▪▪▪

Cek sebelumnya guys! Aku double update egen. 😚

[22 Oktober 2018]

Dorimpa DorumpaWhere stories live. Discover now