"Yongie lapar." akhirnya hanya itu yang bisa Taeyong ucapkan, ia tidak membahas hal tentang sekolah. Sepertinya senin nanti, Taeyong harus kembali ke sekolah menyebalkan itu.

Menghela nafas. Taeyeon mengangguk. "Akan Eomma amblikan, ingin di suapi?"

Otomatis Taeyong mengangguk. Ia memang seperti ini jika sudah bersama Ibunya, jika bersama orang lainㅡjangan harap sikap manisnya akan bertahan. Ia pasti akan langsung mengeluarkan tanduknya seperti kemarin.

▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒▒

Taeyong menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan sebelum keluar dari mobil,tapi sebelum itu ia menatap supirnya. "Jemput jam 3." gumamnya, lalu keluar dari mobil dan melangkah memasuki gerbang sekolah.

Ini hari senin, kegiatan mos sudah berakhir dan Taeyong harus menerima kenyataan bahwa dirinya terjebak di sekolah sialan ini bersama seluruh murid yang tolol.

Beberapa pasang mata menatap dirinya dengan berbagai macam tatapan, ada yang menatapnya dengan sinis, jijik, takut, dan lainnya.

Mungkin mereka semua sudah tahu tentang kelakuan Taeyong setelah ia mengacaukan hari pertama mos nya. Disitu, semua murid baru dan juga osis pasti menyaksikan bagaimana tidak sopan nya seorang Lee Taeyong.

"Hei!"

Kening Taeyong mengkerut saat seseorang menepuk bahunya; ia menoleh dan menemukan lelaki berwajah tampanㅡterlihat gahar dengan beberapa tindik di telinga dan juga seragam sekolah yang di keluarkan.

"Jangan menyentuhku." ujarnya dingin lalu menyentakkan lengan orang itu sebelum kembali berjalan.

Sedangkan lelaki tampan itu sudah tertawa geli karena tingkah Taeyong yang sangat galak. "Perkenalkan aku Lucas! Waktu kemarin aku melihat aksimu, kau tahu? That's cool." ujarnya penuh dengan kekaguman.

Taeyong hanya terus berjalan, tidak memperdulikan tentang lelaki tinggi bernama Lucas yang sedaritadi terus mengajaknya bicara. Sudah Taeyong bilang, ia tidak butuh seorang teman. Dan lama kelamaan, ia juga merasa terganggu karena Lucas tidak berhenti mengoceh.

"Bisakah kau diam?!" bentak Taeyong geram; ia berhenti melangkah dan menolehkan kepalaㅡmenatap Lucas dengan tajam.

Tapi yang di tatap seperti itu malah tersenyum lebar. "Kau terlihat seperti kucing marah yang ingin melahirkan." ejeknya membuat Taeyong menggeram.

Oh demi Tuhan! Kenapa ia harus bertemu dengan lelaki idiot seperti ini?

Langkah Taeyong di koridor terhenti saat ada seseorang yang menghalangi jalannya. Otomatis Taeyong mendongakkan kepala karena perbedaan tinggi badan yang cukup ketara.

Itu.. Lelaki yang sama yang berdebat dengannya saat acara mos kemarin.

"Wong Yukhei, sudah kubilang berapa kali untuk merapihkan pakaian dan juga melepaskan pearcingmu?" nada suaranya tenang, tapi terdengar sangat tegas.

"Minggir, kau menghalangi jalanku." ujar Taeyong kesal. Bukankah ia tidak ada hubungannya dengan ini semua? Lalu kenapa lelaki di depannya ini menghalangi jalannya seperti sekarang?

Tatapan mata Jaehyun langsung beralih ke Taeyong. "Aku memiliki urusan denganmu, setelah tidak ikut kegiatan mos selama 5 hari, kau pikir kau akan lolos begitu saja?"

Dengan itu Lucas langsung mengambil kesempatan untuk berlariㅡmenjauh dari sana. Daripada ia kembali di bawa ke ruang bimbingan konseling karena seragam serta tindiknya yang tidak pantas untuk ukuran kelas 1 sekolah menengah atas? Lebih baik ia menyelamatkan diri.

Taeyong memutar bola matanya bosan. "Aku tidak memiliki urusan denganmu," matanya menatap name tag Jaehyun sekali lagi. "Jung Jaehyun."

Rahang Jaehyun mengeras. "Kau memiliki urusan denganku!" ia menggeram.

"Memangnya kau siapa?" sungguh, tidak bisakah senin paginya lebih buruk daripada sekarang ini?

Sebelah sudut bibir Jaehyun terangkat ke atas. Ia menyeringai penuh kemenangan. "Ketua osis, dan aku yang menjalankan semua kedisiplinan disini. Kau sudah berlaku tidak sopan," ia mengikuti gaya Taeyong; matanya menatap name tag milik lelaki di depannya. "Lee Taeyong."

"Oh." raut wajah Taeyong terlihat sangat datar, "aku tidak perduli." setelahnya ia berjalan ke sisi lain lalu berlalu dari hadapan Jaehyun. Tidak memperdulikan bagaimana Jaehyun memanggil namanya dengan penuh emosi, yang jelasㅡTaeyong harus masuk ke dalam kelas sekarang juga.

Ia mendengus di perjalanan menuju kelasnya, ketua osis katanya? Memang apa yang spesial dari jabatan idiot seperti itu? Ketua osis itu adalah orang yang suka memberi perintah, bossy dan menyebalkan. Taeyong tidak menyukai osis, apalagi ketua osisnya. Menurutnya itu sangat menjijikan.

Biarkan saja jika lelaki yang menjabat sebagai ketua osis itu membuat petisi untuk mengeluarkan dirinya dari sekolah karena sikap kurang ajarnya. Bukankah sudah Taeyong bilang jika ia tidak perduli?

Tbc

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now