"Huh?! Baiklah aku akan kembali nanti,"

"Jangan! Masuk saja,"

"Aku gak ada alasan untuk tetap diisini,"

"Diluar sedang badai,"

.

.

.

Dan... Akhrinya Jaemin terjebak diapartementnya Jeno berdua.

"Apa sunbae mau minuman? Teh atau apapun?"Tanya Jeno.

"Hm.. aku mau beer, bagaimana denganmu?"

"Aku minum ketika yang lain datang."

"Apa kua mau nonton film? Temanku memberikan rekomendasi film barat yang bagus."

"Hm.. terserah.."

"Ku-ku harap kau tidak bosan,"

"Yak! Berhentilah bersikap tegang seperti itu!" Ucap Jaemin pasalnya sedari tadi Jeno terlihat keringat dingin dan gugup.

"Ah.. Ba-baiklah.."Ucap Jeno lalu berusaha untuk bersikap tenang.

Film pun berputar.. ok, sekarang Jaemin merasa panas, jika kalian kira karena pendingin ruangan rusak kalian salah.. bahkan hujan diluar pun tidak memberikan rasa sejuk sedikit pun, pasalnya.. film yang mereka tonton sedang menampilkan bagian dimana pemeran utamanya sedang melakukan itu diranjang, kalian ngertikan maksud dari itu? Padahal filmnya baru saja dimulai.

"Sialan.. suhu ruangan terasa semakin panas.." batin Jaemin lalu meneguk ganas beer yang ada ditangannya.

"Ngomong-ngomong si sispit itu dari tadi hanya diam saja"Batin Jaemin lagi lalu menoleh ke arah Jeno. Terlihat Jeno sedikit menundukkan pandangannya wajahnya memerah, sepertinya horny juga, lagi lagi Jaemin meneguk beer nya hingga habis.

"Hei! Kau menyukaiku kan?"Tanya Jaemin sambil mencondongkat tubuhnya kearah Jeno, sepertinya alkohol sudah mempengaruhinya.

"Eh.. ah.. iya.."

"Dan kau harap hal seperti itu dapat terjadi diantara kita ya, kan?"Tanya Jaemin menunjuk kearah tv yang masih memainkan adegan hot.

"Ap-Apa maksud Sunbae?"

"Ah.. kau ingin aku mengatakannya dengan jelas ya?"Tanya Jaemin lalu memiringkan sedikit kepalanya.

"Sun-sunbae.. Kau mabuk?"

Pertanyaan Jeno sama sekali tidak digubris oleh Jaemin, Jaemin menunduk ia melihat sesuatu dibawah sana.. dia celana Jeno ada sedikit tonjolan didaerah selangkangan Jeno. Tanpa pikir panjang Jaemin meremasnya.

"Sun.. Sunbae-"ringis Jeno menahan geramannya.

"Kau sudah terangsang ternyata.."Gumam Jaemin masih meremas Little Jeno.

"Mau melakukannya? Kau akan merasa lebih baik.."Tanya Jaemin dengan nada menggoda sambil mencondongkan tubuhnya ke Jeno.

"Tunggu dulu! Kau taukan apa yang barusan kau katakan?"Tanya Jeno sedikit demi sedikit mundur namun sayangnya dia udah diujung shofa.

"Tentu saja! Ayolah jangan malu-malu.."Ucap Jaemin menggoda semakin mengikis jarak mereka, masih meremas little Jen dengan sensual, mulai menjilat leher Jeno dengan panas.

Oh.. Siapa yang tidak tergoda jika sudah di-begini-kan.. Bahkan Jeno sekali pun pasti akan luluh. Jeno pun membalik keadaan ia mendorong tubuh Jaemin hingga Jaemin dalam posisi tiduran sedangkan ia berada diatas Jaemin.

Ia mulai meraup bibir tipis Jaemin dengan lahap entah siapa yang mulai lidah mereka pun mulai bergulan satu sama lain, tangan nakalnya mulai masuk kedalam baju mencari sesuatu yang bisa dimainkan yaitu nipple Jaemin, setelah menemukan tonjolan tersebut Jeno mulai mengelus, menekan dan mencubitnya tanpa memutus pangutan mereka, Jaemin yang semakin horny pun mulai membiarkan desahan keluar dari bibir manisnya yang membuat pangutan mereka berhenti.

Jeno menatap wajah Jaemin yang sedang horny, matanya sayu bibirnya membengkak dan wajahnya memerah. Bukannya semakin bernafsu Jeno beranjak dari atas Jaemin.

"Aku akan ambilkan air."

"Tunggu.. Kau berhenti? Itu nikmat sekali.."Ucap Jaemin menahan Jeno dengan sedikit terputus-putus dan wajah yang horny.

"Dengar! Aku tidak akan melakukannya disaat kau benar-benar mabuk! Itu sama saja memaksakan kehendak dan itu benar-benar tidak bisa diterima, kau akan menyesal ketika kau menyadarinya.. Aku tidak mau itu terjadi-"

"-Aku hanya ingin kau bahagia."Lanjut Jeno. Tiba-tiba keheningan melanda selama beberapa detik.

"Baiklah,"

"Jaemin Sunbae!-"

Mungkin efek dari alkohol, Jaemin tiba tiba saja sudah tertidur pulas.

***

Jaemin terbangun dari tidurnya, kepalanya sedikit pening akibat alkohol, ia sangat ingat kejadian tadi dengan jelas. Yang membuatnya mengutuk dirinya sendiri ketika mengingat hal itu.

"Akh.. Sialan! Apa-apaan denganku, apa yang harus kulakukan sekarang?" Gumam Jaemin.

Dimeja terlihat sebuah kertas kecil tertulis,

'Sunbae, aku pergi ke supermarket dulu'-LeeJeno.

"Sialan, pasti gara-gara benang merah sialan ini hidup ku jadi hancur."Guman Jaemin kembali melihat benang merahnya.

At birthday party.

Jaemin menyeruput jus peachnya.

"Eh Jaem? Kau tidak minum beer?"Tanaya Chani heran.

"Tidak, ku rasa aku akan melewatkanya, mungkin lain kali."

.

.

.

TBC

.

.

.

Maaf g up up... eh jadi pen nyanyi we go up jdnya :v

BTW selamat dinikmati.. maaf g bisa bikin yang hot-hot.. saya masih kecil kakak.. :''

Our Red String (Nomin)Where stories live. Discover now