Prolog

90 13 5
                                    

Pada tahun 2018 bulan Desember, Salju mulai turun di kota London, Inggris. Seperti biasa, masyarakat tetap melakukan aktifitas sehari-hari walaupun udaranya cukup dingin dan jalanan sangat licin. Bahkan, bagi penduduknya, musim salju adalah musim yang paling dinanti-nanti tiap tahunnya. Pelajar menghabiskan waktu mereka dengan bermain salju dan papan seluncur di taman kota yang beku, para pekerja dipulangkan cepat oleh perusahaan tempat mereka bekerja, dan rakyat sudah mulai mempersiapkan segala hal untuk menyambut malam natal.

Namun, musim dingin kali ini berbeda. Pertengahan Januari, seluruh statiun televisi di dunia menyiarkan berita meletusnya gunung api di sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara. Ledakannya besar sekali hingga memakan puluhan ribu korban jiwa. Abu, gas, dan berbagai material bumi dimuntahkan ke atmosfer bermil-mil jauhnya. Dari letusan tersebut, gas asam sulfur dalam konsentrasi yang mengerikan terangkut ke seluruh dunia oleh angin dan awan tekanan tinggi. Awan tebal, mengandung gas asam sulfur, yang tersebar di atmosfer bumi kemudian memantulkan cahaya matahari, menyebabkan temperatur dunia turun secara ekstrim.

Langit yang semula biru sendu berubah menjadi kelabu. Salju berjatuhan tak henti-hentinya sepanjang hari membuat gunung es di jalan-jalan, menghalangi masyarakat yang hendak beraktifitas. Awalnya orang-orang acuh dengan tragedi ini, mereka berpikiran musim semi akan datang bulan depan. Nyatanya tidak. Setelah berbulan-bulan, salju terus menghujani Inggris dan negara-negara lain. Dengan sinar matahari yang tidak lagi membantu, masyarakat berhadapan dengan situasi terburuk yang pernah ada. Bahan pangan perlahan mati dan tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan yang ada, suhu rendah membuat beberapa tempat tidak lagi ideal untuk ditempati, dan hewan ternak juga mengalami kondisi yang sama. Segelintir orang mulai khawatir dengan perubahan itu, mereka mulai mendorong Perdana Menteri untuk membuat pernyataan. Satu minggu kemudian, pemerintah Inggris akhirnya bersuara. Mereka mengatakan bahwa musim salju tidak akan berubah dalam waktu dekat—mungkin untuk bertahun-tahun lamanya setelah mempertimbangkan nominal gas asam sulfur yang naik secara tajam di seluruh dunia.

Mendengar fakta tersebut, kepanikan melanda seantero Inggris. Banyak orang nekat mencoba menerobos gunung salju di jalanan untuk melintas ke negara lain. Swalayan dijarah ramai-ramai oleh masyarakat, menghiraukan dinginnya udara. Di antara kerusuhan yang terjadi, masyarakat menuntut pemerintah untuk melakukan evakuasi nasional. Sebelum seluruh jaringan komunikasi terputus, Perdana Menteri Inggris mengumumkan bahwa akan dilakukan sebuah protokol yang disebut dengan, Frostpunk. Protokol itu berisi titah untuk mengevakuasi setiap keluarga di setiap titik kota. Pihak militer akan melakukan prosedur migrasi besar-besaran menuju Utara. Setiap warga diharapkan untuk berkumpul di titik-titik yang sudah ditentukan lalu pihak militer akan mengevakuasi seluruh keluarga, termasuk keluarga Elizabeth.










Makasih sudah mau mampir sekadar untuk membaca ceritaku. Stay tune terus ya! Aku sangat terbuka dengan kritik dan saran agar bisa menjadi penulis yg lebih baik jadi jangan lupa tinggalin comment atau vote

Surviving WinterWhere stories live. Discover now