With Me in "Sen no Yoru" (Thousand Nights)

Start from the beginning
                                    

Setelah Karyon selesai melakukan pertunjukkannya, orang bertopi koboi itu tiba-tiba memeluknya, "Bagus.. Bagus.. Kamu melakukannya dengan sangat baik..," ucapnya, "Ha..! Sudah sana..! Kembali ke tempatmu..! Dan satu lagi, lain kali jika menyanyi, pakailah lirik..!!" Lanjutnya seraya menghempaskan robot kecil itu hingga terduduk. Ketika Karyon telah berada didalam kurungan, dengan pelan-pelan ia mengeluarkan kertas yang sebelumnya telah ditulis oleh profesor, ia berniat untuk melanjutkan lagu itu. Tapi saat iaingin menuliskan kata pertama, Karyon merasakan adanya keberadaan orang lain.

Dan ia melihat seorang anak kecil seumurnya memakai kemeja dan celana jeans perlahan-lahan mendekatinya, "Hai, siapa namamu ?" tanya anak itu dengan nada seperti robot, "Aku Karyon. Kamu siapa ?" jawab Karyon waspada,"Dein," jawab anak itu.

 Ia baru menyadari bahwa anak kecil di depannya adalah robot yang sama dengan dirinya. Begitu pula dengan Dein yang baru menyadari bahwa Karyon adalah robot, ia mengira Karyon adalah manusia karena suaranya tak terdengar patah-patah seperti dirinya.

Mereka berbincang cukup lama dan sudah dapat saling mengerti, Dein menceritakan tentang orang asing bertopi koboi itulah yang telah menculik dari pembuatnya serta menyiksanya jika ia tidak mau menuruti perintahnya. Seketika Karyon hanya dapat berpura-pura tidak saling mengenal ketika orang bertopi koboi itu mendekati mereka, "Apa yang kalian lakukan, hah..?!! Berencana ingin kabur..?" Orang bertopi koboi itu berteriak dan menarik rantai milik Dein untuk menjauh dari Karyon, Dein melambaikan tangannya dengan lemas.

***

Malam demi malam tak terasa telah ia lewati. Dan siang mulai menjadi sore, saat Karyon memerhatikan selembar kertas yang terlihat usang akibat sering tertekuk. Karyon melihat se-sosok bayangan yang sangat besar mendekatinya, ternyata semakin mendekat, bayangan itu makin mengecil dan terlihatlah Dein yang sedang mengendap-endap. 

"Karyon, cepat kita pergi daritempat ini..!!" Bisik Dein dengan tergesa-gesa sambil menarik tangan Karyon, "Apamaksudmu ? Kita mau kemana ?" Jawab Karyon bingung. Belum habis kebingungannya,betapa terkejutnya ia saat Dein mengeluarkan kunci kurungan dan menarik lengan Karyon keluar dari kurungan dan berlari, Karyon menyempatkan untuk membawa gitar miliknya.

Mereka terus berlari tanpa merasa lelah. Mereka saling mensyukuri keadaan mereka sebagai sebuah robot yang diciptakan untuk tidak cepat lelah. Sampailah mereka di sebuah bukit dengan rumputnya yang masih hijau, dan angin sore yang sejuk membelai rambut mereka. 

Dein mengajak sahabatnya untuk tidur di rerumputan, Karyon terlihat ragu sebelum akhirnya menidurkan tubuhnya pada rumput-rumput hijau di bukit ini. Tiba-tiba ia teringat kepada sosok profesor yang seakan muncul saat melihat matahari terbenam.

Sewaktu profesor pertama kali memeluknya, memberikan nama untuknya, mengajarkannya bernyanyi, bercerita untuknya. Kemudian Karyon mengeluarkan kertas berisi bait pertama buatan profesor, ia bertekad untuk melanjutkan lagu itu. 

"The petals swaying in the wind are your tender smile..," Karyon melihat beberapa bunga yang menggugurkan beberapa kelopaknya dan terbangtertiup angin, 

"Fragments of faint memories are an illusion.. On the other side of sepia colour..," lanjutnya sambil mencari nada-nada, sedangkan Dein terlihat sangat menikmati suara Karyon yang merdu walau tak seperti pertama kali ia bertemu, "Andai saja, suaraku bisa semerdu suaramu. Pasti orang bertopi koboi itu takkan menyiksaku," Dein berkata dengan sedih.

Karyon mencoba menghibur sahabatnya dan mengajaknya bernyanyi, "Let's play a song that no one knows..," sebuah lirik tercipta tanpa sadar, 

"Even thought this body may rust and stop..," Dein mencoba membuat lirikuntuk menjawab tantangan Karyon. Mereka tanpa sadar dapat memadukan suara mereka dan dapat menciptakan sebuah lirik yang sama, 

With Me in "Sen no Yoru" (Thousand Nights)Where stories live. Discover now