prolog

1.2K 9 0
                                    


Prolog

aku merelakan banyak hal untuk persahabatan kita

termasuk tentang perasaan

"Fel stop" Ucap Andi saat sampai di atas gedung

"BERHENTI!" Cegah Feli saat ia tahu sahabatnya mulai mendekat ke arahnya, ia menoleh sebentar ke belakang, sudah di pastikan ia pasti akan langsung meninggal di tempat jika melompat dari sini.

Dengan gemetar ia melangkah mundur, tinggal beberapa langkah lagi ia pasti akan terjun bebas ke bawah

"Stop ndi, selangkah lagi lo ngedeket gue bakal loncat" Ucapnya sambil terisak

"Gue udah bilang, gue bakal bantu lo cari Ryan. Gue janji itu Fel" Andi mencoba mengalihkan Feli sambil terus berjalan mendekat

"Apa yang gue harepin dari dia ndi, dia gak mau nikahin gue, gue malu ndi malu" Ucapnya masih terisak

"Gue gak kuat ndi, lebih baik gue mati daripada nanggung ini semua sendirian"

Andi yang masih berusaha terus mendekat kembali memutar otaknya agar bisa mendekati sahabatnya

"Lo gak sendirian fel, ada gue!"ucapnya sambil terus mendekat

"Klise! Lo bilang gitu supaya gue jadi orang tolol dan nerima keadaan ini! lo gak pernah tau gimana rasanya jadi gue ndi "

"Gue yang akan tanggung jawab" Ucapnya tanpa berfikir panjang saat melihat Feli membalikkan badannya dan siap terjun bebas dari atas gedung itu

Feli yang mendegar ucapan sahabatnya hanya tersenyum miring, ia tak menghiraukan ucapan sang sahabat dan terus berjalan maju

"DEMI ALLAH, GUE AKAN NIKAHI LO!" Ucapnya penuh ketegasan di setiap katanya

"BOHONG!" teriak Feli

"Lo main-main kan? Iyakan?" Tanyanya tak percaya, ia tahu bahwa sahabatnya ini memiliki kekasih yang sedang mengenyam pendidikan di luar negri. Andi yang melihat Feli sedang tak focus dengan cepat ia mendekati Feli dan menarik ke dalam pelukannya

"Demi Allah aku akan nikahin kamu Fel" Ucapnya lembut seraya mencium pucuk kepala sang sahabat

"Kenapa lo ngelakuin ini ndi" Tangisnya kembali pecah dalam pelukan Andi

"Sekarang lo gaperlu ngerasa sendiri lagi, dan gausah peduli omongan orang lain"

Feli hanya mengangguk kaku, ia menyadari betapa besarnya pengorbanan sang sahabat untuknya sampai ia merelakan melakukan ini semua

"Makasih" Ucapnya lirih, namun masih bisa terdengar oleh Andi

"Kita berjuang bersama-sama ya, jangan pernah lo berfikir buat ngegururin bayi diperut lo" Ucapnya sambil mengelus perut Feli yang masih datar

"Gue gak tau hati lo terbuat dari apa ndi, lo selalu ada buat gue, bahkan saat titik terbawah gue, lo ada di samping gue" Ucapanya sambil kembali memeluk sang sahabat

"Turun yuk" ia kemudian menggandeng tangan Feli dengan lembut. Mencoba meyakinkan wanita yang hampir mengakhiri hidupnya didepan matanya

****    

surga keduaWhere stories live. Discover now