Confused.

BAB1

Malam minggu lagi-lagi hanya dirumah dan sibuk membuat yogurt dengan potongan berries sambil menggenggam handphone-ku. Yah, kenalkan aku Ayu Ashley gadis keturunan bule Amerika dan jawa namun tinggal di tanah sunda, Bandung. Banyak temen yang manggil aku dengan sebutan "Jabul" and I don't like it, Really. By the way,aku baru saja tamat SMA dan aku mempunyai rencana untuk langsung kerja. I have a dream to be flight attendant. Aku mempunyai rambut ikal sebahu kecoklatan dan mempunyai kulit kuning. Tinggi ku 175cm dan berat badanku 58kg. cocok kan menurut kalian menjadi pramugari? Please say yes!

"Ayu Ash, wake up!"teriak mama pagi hari.

"Yes mam? What happened? Ini terlalu pagi mam.."ujar ku sambal menunjuk ke jam dinding.

"read your phone ash, mama ngirimin link ke kamu tuh, pasti kamu suka" ujar mama sambal mengelus rambutku

"link? Link apalagi mam.. ramalan zodiac? Or what?" kata ku kepada mama sambal membuka whatsapp.

Mama hanya senyum-senyum mendengar ucapanku.

Dan..

I'm shocked.

Itu adalah link pendaftaran menjadi pramugari. Aku langsung peluk dan cium mama dan tak lama ada yang mengetok pintu kamar.

"Ayu, Open the door" kata ayah dari luar kamar.

Dan akupun langsung bangkit dari tempat tidur menuju pintu untuk memberi tahu ayah tentang berita ini. Pasti ayah sangat senang! Pikirku.

Ternyata, ayah membawakan satu slice tiramisu cake diatas piring lebar yang bertulis "happy for you, my flight attendant! Big Love from ayah and mama".

Spontan aku langsung kaget, ternyata selama ini ayah dan mama diam-diam ikutstalkingdi website maskapai itu tanpa sepengetahuan aku.

Aku langsung memeluk ayah dan mama "Ay.. mam.., thanks for your power and supports all the time. I really love you both!"

Hari itu juga aku langsung memesan tiket kereta dari Bandung ke Jakarta untuk besok. Dan pada saat membuka aplikasi pembelian tiket online, terlintas difikiranku mama dan ayah. Ayah bekerja di salah satu perusahaan terkemuka di Bandung dan itu membuat ayah selalu pergi pagi dan pulang malam. Almost every day. Dan mama adalah ibu rumah tangga yang memiliki riwayat penyakit parah dan itu alasan mengapa mama tidak bekerja. Dan aku adalah anak tunggal, yang membantu mengawasi mama setiap saat selain Bi Surti ART kami.

Sore hari..

"mama, mama didalam? Aku mau ngomong mam" ucapku sambal mengetuk pintu.

"masuk ay, mama didalam" sahut mama.

Ketika aku masuk, kulihat mata mama yang merah namun tidak berair. Aku yakin, mama baru saja menangis karena besok aku akan pergi ke Jakarta.

"mam.."ucapku sambal memegang tangan mama.

"iya anak ku Ayu Ashley? Kamu mau bicara apa sayang?" balas mama dengan senyum riang palsunya.

"mam.. please don't be sad ok? Ash pergi buat kerja.. buat capai cita-cita Ash. Ash pengen bawa mama jalan-jalan keseluruh dunia. Let me go ya mam? Ash janji ash bakal baik-baik disana. Ash janji bakal video call mama setiap hari di jam istirahat Ash" ucapku sambal menatap mata mama.

Mama pun menangis dan memelukku.

"Ayu Ashley anak perempuan satu satunya mama, mama nangis because I'm proud of you ay. Mama ga nyangka anak mama bakal jadi pramugari. Pramugari adalah pekerjaan mulia ash, you help all people. Ga mungkin mama larang anak mama membantu orang lain. Mama hanya bangga sama kamu, bangga yang luar biasa ay.. makanya mama nangis." Ujar mama sambil menahan air mata yang akan jatuh.

"Ash, ayo sana kamu buruan siapin barang-barang yang bakal kamu bawa besok. Jangan sampai ada yang ketinggalan ay" ujar mama sambil menghapus air mataku.

Akupun langsung meng-iya-kan ujaran mama.

Keesokan harinya aku bangun lebih awal. Dan ternyata mama dan ayah sudah ada di meja makan mempersiapkan makan pagiku.

"tumben banget nih anak mama sudah bangun pagi-pagi" ucap mama dari jauh.

Aku hanya terdiam mendengar ucapan mama karena aku melihat di meja makan mungkin ada 15 macam masakan. Sarapan serasa makan di restoran!.

"wooow mam... did you? Masak ini semua? Please say no im not, mam.."ucapku sambil menatap tajam mama.

-B E R S A M B U N G-