Jurnal liburan

1.3K 194 36
                                    

Hay, sebelumnya, aku mau mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas apresiasi kalian di work ku ini.

Sebelumnya ngga berharap terlalu jauh ini work bakalan menarik perhatian. Secara, namseok dikit banget dan isi Worknya acak-acak.

Tapi selama 20 bagian ini, kalian sudah mengumpulkan lebih dari 1k bintang. Aku seneng sekali.

Dan sebagai ucapan terima kasih, aku ada 3shot ff.

Silahkan di baca

😊😊😊😊

Jurnal liburan part 1

Namjoon melihatnya lagi.

Pemuda dengan lesung pipinya yang dalam itu, kini sedang ada di persimpangan jalan, menunggu kendaraan umum lewat untuk mencari penginapan paling murah di sekitar sana.

Namun seolah lupa pada tujuan awalnya, Namjoon malah berlari membelah jalan untuk menuju satu titik di mana seseorang tengah berdiri bingung dengan peta di tangannya.

Sejenak, ingin rasanya Namjoon tertawa melihat wajah kebingungan itu. Lagi pula siapa yang menggunakan peta seperti itu di zaman yang sudah sangat maju ini.

"Excuse me."

Pemuda yang ia tepuk pundaknya itu segera berbalik dengan wajah yang lucu. Ia melotot ketakutan dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Kau," ujarnya sambil menunjuk Namjoon.

"Butuh bantuan?" Tanya Namjoon ramah.

Seseorang yang ia tanyai itu hanya tersenyum sambil menggaruk tenguknya. "Ah, ini. Aku kesulitan menemukan penginapanku. Kau tau ini di mana?" Tanyanya seraya menunjukkan sebuah brosur penginapan ke arah Namjoon.

"Aku rasa tidak jauh dari sini. Kenapa kau tidak bertanya pada orang-orang?"

"Hehe itu, aku tidak bisa bicara bahasa inggris."

Namjoon ikut tersenyum mendengar jawaban jujur yang terkesan polos dari pemuda di hadapannya tersebut.

Mereka satu pesawat tadi, dan yaa kalau boleh di bilang dia ini adalah penyelamat hidup Namjoon. Tadi terjadi sebuah insiden, paspornya hilang ketika pesawat telah  mendarat.

Para awak pesawat sudah membantunya menemukan benda penting tersebut, namun sekeras apa pun mereka mencari, tak ada yang membuahkan hasil. Karena dengan cerobohnya Namjoon malah meninggalkan paspornya tersebut di toilet.

Untung saja saat ada seorang pemuda yang dengan baik hatinya mengantarkan paspornya langsung ke tangan Namjoon. Kalau tidak, mungkin Namjoon sudah di tahan oleh pihak imigrasi.

Dan saat ini, sepertinya merupakan saat yang tepat untuk membalas budinya.

"Mau ku antar?" Tanya Namjoon.

"Hah, antar? Ke penginapan ku? Apa kau juga menginap di sana?"

"Ah tidak, sebenarnya aku belum dapat penginapan. Jadi aku rasa tak apa mengantarmu dulu."

"Kau tidak sedang ikut rombongan travel?"

"Tidak, aku terbiasa berlibur sendiri. Kau tahu, seorang backpaker."

Namseok?! Why notWhere stories live. Discover now