bagian 24

4.5K 422 34
                                    

NORMAL POV

Saat ini Naruto tengah menikmati makanan di kantin bersama Gaara dan teman-teman lainya termasuk Sasuke yang duduk bersebelahan dengan Sakura.

"Aku tak percaya kita akan satu sekolah!"

Naruto berucap dengan penuh semangat pada Gaara.

"Kau benar Naruto! Ini pasti akan seru!"

Kiba menimpali tak kalah semangat.
Sedang Gaara hanya tersenyum pada kedua sahabatnya.

Kiba dan Naruto sangat bersemangat saat mengobrol dengan Gaara, mengabaikan teman-teman yang lainya, terutama Shikamaru dan Sasuke yang benar-benar merasa terabaikan.

"Cukup! Aku ingin ke perpustakaan."

Shikamaru beranjak dari duduknya, meninggalkan kantin.

"Aku pergi!''

Sasuke pun pergi meninggalkan kantin, Sakura pun mengikuti langkah Sasuke. Hal ini membuat Naruto dan Kiba merasa bingung.

"Ada apa dengan mereka berdua?"

Mendengar gumaman Kiba membuat Tenten dan Hinata menahan tawa mereka.

"Mungkin cemburu?"

Pertanyaan Tenten membuat Naruto sedikit tersentak, sedangkan Kiba hanya tertunduk.

"Eh? Cemburu?"

Seakan tersadar akan sesuatu Naruto bergegas meninggalkan kantin, untuk mencari Sasuke.

"Gaara! Aku pergi dulu!"

Seru Naruto yang hanya dibalas anggukan dari Gaara.

Gaara mengerutkan alisnya saat melihat Kiba tertunduk.

"Ada apa?"

Pertanyaan Gaara membuat Kiba menegakan kepalanya kembali.

"Tidak! Tidak ada apa-apa!"

Gelagat Kiba terlihat gugup saat menjawab pertanyaan Gaara.

"Aku harus pergi!"

Akhirnya hanya ada Tenten dan Hinata yang duduk bersama Gaara.

"Tenten bisakah kau membelikanku minuman, aku sedang haus."

Pinta Hinata pada Tenten.

"Baiklah, aku pergi dulu."

Setelah Tenten pergi, Hinata langsung menatap Gaara, membuat Gaara sedikit canggung.

"Aku ingin kita bicara."

Hinata mulai berbicara dengan nada serius pada Gaara.

"Soal apa?"

Tanya Gaara berusaha tenang.

"Ini soal Kak Neji, apa kau masih ingat?"

DEG....

Mendengar nama Neji membuat Gaara berdebar.

"Kenapa? Aku sudah tak mau membicarakanya lagi....."

Ekspresi Gaara mulai berubah, Hinata yang melihatnya juga merasa sedikit sedih.

"Kak Neji tak pernah melupakanmu, sekarangpun saat kuliah di luar negeri, Kak Neji selalu memikirkanmu."

Gaara hanya terdiam mendengar ucapan Hinata.

"Pesan terakhir yang kau kirimkan itu hampir membuat Kak Neji membatalkan keberangkatanya untuk kuliah diluar negeri."

Hinata mencoba untuk memperbaiki hubungan kakak sepupunya dengan pemuda didepanya ini.

menyakitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang